"gatau, semenjak Lisa dateng kesini meluk Mark. Hany kayak punya perasaan gak enak terus gitu. Kaya ada yang ngeganjel"
=Lisa yang selingkuhan Jeno iitu!!!!?=
"iya"
=DIA DATENG MELUK SUAMI KAMU?!=
"iya mam, apasih teriak-teriak? Aku gak budek"
=im shocking Hany! Ngapain dia kerumah kalian? Cuman buat pelukan doang?=
"idk"
=ini yang namanya cobaan bagi pasutri, jadi kamu harus bisa selalu percaya sama suami. Oke? Yaa harus cari tau dulu juga sihh. Tapi, mami seribu persen yakin sama Mark, kalo dia yang terbaik buat kamu=
"dari dulu juga mami ngomong pake kalimat itu muulu keles"
=biar anak mami yakin>.<=
"iyaiya"
=yaudah. Udah dulu ya mami sibuk. Bye sayang! Love you=
Tanpa di jawab Stephany langsung mematikan telfon nya dan bergegas untuk mandi.
Mark sibuk dengan kompor di depan nya "aelah bi, ini mah tinggal cetrekin aja, napa pake manggil Mark si?"
"ih takut meledak den, soalnya kemarin tetangga bibi meledak kompornya"
"ini kan kaga pake gas-_-"
"hah? Terus ini kompor pake apa den? Kayu bakar?"
"yaelah. LISTRIK BI WENDY CANTIIIIIK" nyubit pipi bi Wendy
Bi wendy megang rahang nya "aden ah!" mukul bahu Mark "bibi jadi baper" terus nyubit pipi Mark gemes. >> menang banyak.
Mark senyum garuk pipi sambil geleng-geleng.
--oo
Stephany selesai mandi, dan Mark baru saja membuka bajunya untuk mandi.
"asik, mandi cepet. Cantik amat beb" noel dagu Stephany "cipok dikit dong" tangan Stephany mengepal di depan wajah Mark "mandi sanah, pipi lu item tuh"
"hah?" nyari kaca "anjir, bi wendy rese" ngelap
Stephany duduk di atas kasur sambil senyum pake handbody. Mark nyamperin Stephany "malem ngadu Ps yuk, kamu bisa kan? Aku gaada temen main;(" meluk Stephany dari belakang
"gak, ga ada waktu. Sorry ye" "elah. Kalo lu gak mau, gua boleh nyupang"
"NAJIS!" ngejambak rambut Mark "aahh yang sakit yang" meluk Stephany erat "iyaiya ubah aja" "OKE gue ikutan, tapi kalo lu kalah. Hari minggu ajak gua jalan"
"ciee mau di ajak jalan sama suami ya?" "ke salon" "asu, terus kalo lu di salon gua ngapain? Jangan salon napa ay" "dih suka-suka lah. namanya juga HUKUMAN"
"yaudah deal! Tapi, kalo lu kalah. Biasa, cupang" "gua gak kalah juga pasti tiap pagi udah ada cupangan-_-"
"maksudnya elo yang cupang gue" Stephany tertawa "gak!" "makanya lo harus menang kalo lo gak mau"
"elah," gerutu Stephany "yaduah sana mandi!"
"cium dulu, cium" Mark manyun-manyun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malem ini bi Wendy tidak pulang karna masih takut dengan gas LPG yang meledak di dekat rumahnya. Stephany dan Mark selepas makan langsung berlari ke ruang TV
"siap?" tanya Mark "gak" jawab Stephany yakin "terus kapan siap nya?" "kalo kamu kalah. Aku siap" "aku gabakal kalah laah. Orang mau di cupang sama kamu, masa rela kalah? Ya enggak dong," geleng-geleng "TAI"
Merekapun bermain game berdua
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stephany mengeluarkan jurus licik nya dengan selalu mengganggu Mark, entah di cium atau di grepe, segimana mungkin agar Mark dapat kalah dalam game tersebut
Stephany melirik stik ps dan langsung memencet tombol pause agar mulai kembali. Dengan sigap Mark merebut stik nya dan mulai bermain lagi.
"MAARK IH PELAN-PELAN! KASIAN SAKIT!" keluh Stephany "apaan sih kayak yang lagi gua perkosa aja" "MAAARRRRKKK!!!" ketika kalah Mark pasti menjambak rambut Mark
Game berhenti dengan skor 3-1
"beb, kamu kalah beb. Siap-siap ya?" Mark narik leher Stephany
"DIEM!" Stephany ngejauhin kepalanya
"ayaanggg" Mark narik pala Stephany lagi
"liatin aja gue bakal menang"
"liatiiin, sama ayang Mark di liatin kok tenang"
TINGNONG..
Bi Wendy lari dari kamar belakang, namun berhenti dengan wajah kaget saat melihat Stephany dan Mark berpelukan dalam duduk.
"bibi gak liaat" bi Wendy ngibrit
Stephany dan Mark tersenyum.
Tidak lama dari itu, bi Wendy datang lagi "den Mark, tamunya.." nunjuk ke depan
"sip" Mark berdiri dan meninggalkan mereka berdua
"non, asik banget di peluk den Mark" bi Wendy bisik-bisik "nanti aku suruh Mark peluk bibi juga ya" Stephany "ahh enoonn baik banget" bibi dan Stephany tertawa
"ngomong-ngomong, tamunya siapa bi?" tany Stephany "ouuh, neng Lisa," jawab bi Wendy masih tersenyum "Lisa?" Stephany mengulum senyumnya
