5 - Satu!Dua!Tiga!

2.7M 105K 26.2K
                                    


Meskipun berhati dingin dan berhati batu, Iqbal tetap lah pria yang selalu menepati janjinya, apalagi janji dengan seorang gadis! Iqbal tidak mau di cap pemberi harapan palsu. Sepulang sekolah Iqbal mengantarkan Acha pulang, karena tidak mungkin membawa Acha dengan motornya, Iqbal terpaksa menukar motornya dengan mobil Glen, untung saja pria itu mau. Ya.. dengan bayaran Bolpoin satu pack!.

Disinilah dirinya sekarang, di dalam mobil berdua dengan Acha yang terus mengoceh! Membuatnya jadi tidak konsen menyetir.

"Iqbal gue boleh tanya nggak?"

"Nggak!"

"Oke Acha anggap boleh!. Iqbal pernah nganterin cewek pulang?"

"Nggak" jawab Iqbal jujur, ia tak suka basa-basi dan berbohong untuk hal tidak penting. Jalan hidup Iqbal sangatlah lurus!.

Acha tersenyum riang,

"Berarti Acha yang pertama dong? Iya kan? Acha cewek pertama yang lo anterin pulang?"

Iqbal terdiam, berpikir sesaat. Ucapan Acha memang benar, Iqbal baru menyadarinya sekarang. Ini untuk pertama kalinya ia berdua di dalam mobil bersama dengan seorang gadis, dan dia sedang mengantarkan gadis itu pulang. Sungguh hal yang langkah!.

"IQBAL JAWAB!"

"Apa?"

"Acha gadis pertama yang lo anterin pulang?"

"Sepertinya"

"YA ALLAH TERIMA KASIH ATAS KARUNIAMU" teriak Acha kencang sekali membuat Iqbal harus menjauhkan telinganya yang berdengung akibat suara Acha.

Iqbal menggelengkan kepalanya, tak ingin menggubris lagi gadis gila disampingnya. Ia ingin cepat-cepat sampai dirumah dan tidur! Tubuhnya terasa lelah.

"Iqbal, Acha boleh tanya lagi?"

"Nggak"

"Iqbal udah punya pacar? Belom kan? Belom kan Bal? Acha belum punya juga soalnya!"

"Acha nggak mau nyari pacar, Acha maunya pacaran sama lo!!" tegas Acha seperti sebuah janji.

Iqbal menghela berat, perngakuan gila apa lagi yang akan diucapkan gadis ini! Kuping Iqbal rasanya bertambah panas!.

"Tapi, kata Mira temen Acha, Iqbal itu nggak punya pacar. Mira nggak mungkin bohong sama Acha!"

"Iqbal beneran nggak punya pacar kan?" tanya Acha sedikit mendekatkan wajahnya ke Iqbal.

Tak ada jawaban dari pria disebelahnya,

"Iqbaal jawabb!!"

Iqbal melirik tajam, sedikit risih dengan posisi wajah Acha yang begitu dekat.

"Nggak, Acha!" jawab Iqbal tajam sembari mendorong kepala Acha agar menjauh darinya.

"WAAAHH ALHAMDULILLAH. SAMA TERNYATA!!!"

"Kayaknya jodoh Acha sama Iqbal. Amin"

Iqbal memukul stir dihadapanya. Gadis disebelahnya sangat berisik dan pengacau!. Ia ingin kabur saja dari mobil ini. Tapi mengingat dia harus mengantarkan gadis ini pulang sampai rumah dengan semangat, Iqbal mengurungkan niatnya. Ia adalah pria sejati!.

"Iqbal, Acha boleh tanya lagi?"

Iqbal menghentikkan mobilnya, lampu merah di depan mata dan masih 85 detik. Masih banyak waktu sebelum lampu hijau!. Iqbal memutar kepalanya 90 derajat, menatap Acha kesal setengah mati.

MARIPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang