43 - Dia kembali

1.2M 70.4K 10.2K
                                    

Sebelum membaca Mariposa part ini, saya sekali lagi mau minta maaf sebesar-besarnya atas kejadian semalam. Saya dan Admin minta maaf karena sudah hapus group #SWAGREADERS. Semuanya sudah kami rundingkan baik-baik dan demi kedepannya juga. Banyak alasan yang dipertimbangkan sampai kami terpaksa harus menghapusnya. 

Saya tau, saya udah buat sedih banyak teman-teman, buat marah dan pastinya buat sangat kecewa. Saya mohon pengertiannya dari kalian, dan saya beribu-ribu minta maaf yang sebesar-besarnya. 

Semoga kalian mau memaafkan saya dan Admin, dan harapan terbesar saya, kalian tetap mau baca Mariposa bahkan tetap mau baca cerita-ceritaku. Amin, 

Saya minta maaf banget yaa, jangan benci sama saya dan admin. Apalagi cerita saya, Tetap terus baca cerita2ku yaaaa. Terima kasih banyaak dan sekali lagi maaaf bangett. 

Semoga semuanya suka dengan part ini, dan maaf juga dari kemarin lama updatenya. Belum sempat soalnya. Terus baca Mariposa dan cerita-ceritakuyaa. 


SAYA MINTA MAAF SEMUANYAA. 


Dan, bagi yang tetap ingin mengikuti info dan perkembangan cerita-ceritaku, dan info tentang Novel EL juga saya dan Admin sudah buatkan OA untuk kalian. Jadi, jangan lupa buat Add OA-nya yaa, biar kalian tidak ketinggalan info-info tentang cerita2ku dan novel2ku nantinya. 


Di Add ya OA-nya yaa >>> ( @ads3290c ) " Jangan lupa pakek @-nya ya)

Dan maaf, juga. Aku nggak bakalan buat group lagi atau nggak ada Group untuk cerita-ceritaku. Cukup OA itu aja. 

SEKALI LAGI SAYA MINTA MAAF YANG BANYAK KEPADA SEMUA TEMAN-TEMAN DAN TERIMA KASIH BANYAAK. 

SELAMAT MEMBACA MARIPOSA. 


*******



"Gu...Gue ingin......"

"Ingin apa?" tanya Acha penasaran.

"Gue ingin...."

"Apaan sih Jo? buruan!" gemas Acha.

Johan tertawa lepas mendengar kekesalan gadis dihadapannya. Johan fokus menatap Acha kembali tanpa menghilangkan senyum diwajahnya.

"Gue hanya ingin lo terus senyum nggak sedih lagi, dan gue pasti bantu nyari kabar Iqbal buat lo."

Acha mengernyitkan keningnya.

"Itu semua kado ya?" bingung Acha.

Johan menggelengkankepalanya.

"Kan udah dibilang aku ngaak ingin apa-apa, Kay." jawab Johan. "Udah masuk sana. Besok gue jemput sekolah."

Acha mengangguk dengan senyum yang ia paksakan. Jujur, sebenarnya Acha tidak mau merepotkan Johan yang selalu melakukan hal-hal yang membuat Achaberhutang budi, tapi pria itu tetap memaksa melakukannya.

"Acha masuk duluya, " pamit Acha.

Johan mengiyakan, ia melambaikan tanganya ke Acha, menungu sampai gadis itu masuk kedalam rumah. Setelah itu, Johan beranjak dari sana.

*****

Acha membanting tubuhnya di atas kasur tanpa melepas sepatu dan mengganti bajunya terlebih dahulu. Untuk kesekian kalinya, Acha mengecek ponsel, memandanginya sampai lama, berharap bahwa "orang itu" akan memberikan kabar kepadanya.

MARIPOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang