Part Five

2.9K 146 5
                                    

Author's Pov

Sejak semalam, Aqilla tak bisa fokus untuk belajar. Pikirannya masih dipenuhi oleh kata-kata cowok itu. Ya, Aqilla ingat. Nama cowok itu adalah Leo. Apakah Leo bisa membaca pikiran Aqilla? Mengapa yang kemarin Leo katakan itu sama dengan apa yang sedang ia pikirkan waktu itu? Mungkinkah Leo seorang cenayang? Ah tidak mungkin! Bagaimana bisa Leo itu adalah seorang yang cenayang? Tidak! Tidak pantas sekali dengan wajah tampannya.

Tampan? Ya! Aqilla mengakui bahwa Leo itu tampan, bahkan sangat tampan! Tidak akan ada cewek yang bisa mengelak pernyataan itu. Kalaupun ada, mungkin cewek itu tidak normal.

Mengapa Aqilla jadi memikirkan Leo?
Padahalkan sekarang sedang ada ulangan kimia di kelasnya. Ini adalah ulangan pertama di semester kedua. Tak terlalu susah bagi Aqilla, hanya beberapa soal saja yang memusingkannya.

Bel istirahat 10 menit lagi akan berbunyi. Tapi masih ada 3 soal lagi yang belum ia temukan jawabannya. Gurunya sangat tega, memberikan 20 soal ulangan yang jawabannya dapat menghabiskan 5 lembar polio. Bukannya masalah susah, Aqilla hanya pegal karna menulis setiap jawaban yang panjang sepanjang Sungai Ciliwung itu.

KRINGGGG!!!!

Huft, Aqilla tepat waktu! Ia segera mengumpulkan jawabannya itu dan langsung keluar kelas sambil menunggu kedua sahabatnya.

"Huekk!"

"Kenapa lo?!" Aqilla panik melihat Gabrielle yang kelihatan sedang mual.

"Gapapa, kimia bikin gue mau muntah!" Jawab Gabrielle dengan cengirannya.

"Hush! Gaboleh gitu Gabrielle! Udah ayo ke kantin. Sasha kan laper!" Kata Sasha.

"Yukk, capcuss!"

🍃🍃🍃

"Woy, Yo! Gue lupa semalem nanya ini sama lo. Kemaren pas kita dikantin lagi makan kayak sekarang, lo nyamperin cewek kan? Siapa, Yo? Kok lo gak ngenalin ke kita-kita sih?" Tanya Nevin sambil meminum jusnya itu.

"Oh itu, gak penting lah." Jawab Leo.

'Gak penting?? Haha, mungkin saja. Mungkin.'

"Gak penting kok disamperin? Baru pertama kali loh gue ngeliat lo nyamperin cewek secara langsung," kata Geral dengan nada menggoda.

Tiba-tiba, datang seseorang yang langsung menarik tangan Leo dengan paksa. Leo yang diperlakukan seperti itu pun langsung terhuyung kebelakang, untung saja ia dapat menahan berat badannya sendiri.

"Yo, lo disuruh ke lapangan Yo! Ada yang nyariin lo, cepet!!" Ucap orang itu.

"Apaan sih lo?! Siapa yang nyariin gue? Suruh kesini aja langsung. Males gue kesana." Balas Leo.

"Ayolah, Yo! Dia ngarepin banget lo dateng kesana."

"Emangnya siapa sih yang nyariin gue?" Tanya Leo.

"Yaudah kalo lo mau tau, ya kesana bareng gue!"

"Hmm."

Dan akhirnya Leo mengiyakan permintaan orang itu yang menyuruhnya untuk kelapangan. Alberth pun mengikutinya dari belakang. Dan tinggallah Nevin dan Geral yang masih saling pandang.

"Menurut lo, Leo disuruh ngapain kelapangan?" Tanya Geral.

"..."

"Woy! Lo ngapa diem dah?!"

"..."

Ada apa dengan si Nevin ini? Mengapa wajahnya sangat merah dan menampilkan tatapan mata yang mengerikan? Apa dia kerasukan?

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang