Part Sixteen

1.8K 142 6
                                    

Kau tak perlu berbohong, kau masih menginginkannya. Dan kau tanya apakah aku rela? Tentu saja tidak.

🍃🍃🍃

Tak terasa, hari ini lah Aqilla dan Leo akan mengikuti olimpiade fisika tingkat Jakarta itu. Mereka sudah dibekali nasehat-nasehat penting oleh para gurunya. Dan khusus untuk Leo, gurunya memberikannya empat bentuk lollipop yang sangat Ia suka dan Leo pun dengan sangat senang hati menerimanya. Gurunya sudah hapal betul bahwa anak muridnya yang satu itu maniak dengan yang namanya lollipop.

Mereka, Aqilla dan Leo masih berada di ruangan kepala sekolah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka, Aqilla dan Leo masih berada di ruangan kepala sekolah mereka. Karna sang kepala sekolah lah nanti yang langsung mengantarkan mereka ke tempat perlombaan tersebut. Dan juga dengan beberapa guru tentunya.

"Apa kalian sudah siap?" Tanya sang kepala sekolah dengan sebuah senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Siap Pak," Jawab mereka bersamaan.

"Yasudah, ayo kita keluar,"

Mereka keluar dari ruangan tersebut dan langsung menuju ke lapangan utama dimana mobil sang kepala sekolah berada. Sebelum berangkat, Leo sudah memberi tahu Maminya bahwa hari ini Ia akan mengikuti sebuah olimpiade bersama Aqilla. Sesuai dengan dugaan Leo, Maminya pun sangat senang mendengarnya.

Tapi, Ia harus menahan kesal ketika Maminya berkata,"Mami mau nonton Aqilla ahh, pasti nanti Aqilla yang lebih banyak jawab pertanyaannya! Emang Aqilla anak yang sangat pintar! Mami jadi mau tukeran anak, biar Aqilla jadi anak Mami. Bosen Mami harus ngeliat muka kamu setiap hari Yo." Kata Maminya dengan memasang wajah sendu diakhir omongannya.

Sabar, Leo cukup sabar karna hal itu. Ia tidak ingin merusak mood-nya yang sedang lumayan baik. Anak mana yang tidak merasa kesal ketika Maminya sendiri berkata demikian?!?

"Ehem," Dehem Aqilla keras. Aqilla merasa bosan karna sedari tadi Leo hanya diam. Tidak seperti Leo yang biasanya. Ia jadi sedikit khawatir dengan Leo.

"Ke..kenapa?"

"Lo kenapa diem?" Tanya Aqilla dengan wajah datar namun tersembunyi sebuah perasaan khawatir.

Leo tersenyum singkat sebelum memberikan handphone-nya kepada Aqilla.

"Lo baca aja chat dari Mami gue," Ucap Leo lemas.

Aqilla yang merasa penasaran pun langsung membuka chat tersebut.

Mami: 'Semangat buat Aqilla yaa!!' Bilang seperti itu dari Mami!!

Semangat buat Iyo mana?:(

Mami: Udah bilang gitu aja dulu.

Aqilla langsung tertawa ketika membacanya. Ia jadi merasa kasihan terhadap Leo. Leo sekarang seperti tidak mempunyai semangat sama sekali.

"L..Leo," Panggil Aqilla dengan menyebut nama 'Leo' untuk pertama kalinya.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang