Part Twenty Two

1.5K 115 2
                                    

"Silence is an answer too."

-Aqilla Laurent W.-

🍃🍃🍃

Now Playing: Gantung - Melly Goesslow.

Diora memasuki kamar anak laki-lakinya itu ketika fajar telah menyingsing. Ia menempelkan telapak tangannya dikening Leo untuk mengetahui apakah demam anaknya itu sudah sembuh atau belum. Diora tersenyum lalu menyibak helai-helai rambut Leo yang menutupi alisnya. Sepertinya, anaknya itu sudah sangat sayang dengan jambul khatulistiwanya.

Diora kembali berjalan lalu membuka gorden jendela kamar Leo agar sinar matahari masuk ke dalamnya. Ia memunguti beberapa bungkus snack yang ada dilantai, kemudian Ia membuangnya ditempat yang bertuliskan 'Tempat Sampah' yang berada tepat disamping meja belajar Leo.

Ibu dua anak itu merapihkan selimut yang menutupi sebagian tubuh Leo. Ia kembali mengusap-ngusap kepala anaknya dengan memperhatikan jelas wajah sang anak.

'Perasaan, baru kemarin Mamih ngegantiin celana kamu yang basah karena ngompol Yo,' Batin Diora bicara.

Leo yang merasa sedikit terusik pun mulai membuka matanya secara perlahan. Ia masih dalam keadaan setengah sadar. Dan Diora pun memberi waktu kepada anaknya untuk mengumpulkan nyawa.

"Kamu udah sadar, Yo?" Tanya Diora.

Leo mengangguk pelan, Ia merasakan tenggorokannya sangat lah haus,"Mih, Iyo boleh minta tolong?" Tanya Leo dengan suara yang sedikit serak.

Diora mengangguk,"Kamu mau apa?" Leo menghela napas pelan lalu meneguk ludahnya,"Iyo haus Mih, bikinin Iyo jus jeruk donggg." Pinta Leo dengan suara yang dimanja-manjakan.

Diora membelakan matanya kaget. Baru kali ini ada orang sakit yang baru saja sadar lalu meminta orange juice. Diora mendecak sedikit kesal,"Iyoo, kamu itu baru sadar. Masa tiba-tiba minta jus jeruk? Ya ga bagus lah sayangggg, air putih hangat aja ya?" Tawar Diora.

"Ahh, tapi Iyo maunya jus jeruuukk," Kata Leo keras kepala.

"Yaudah Mamih buatkan, tapi sebelumnya kamu harus makan dulu yaa," Balas Diora.

"Hm," Gumam Leo malas.

Setelah Mamihnya itu keluar dari kamarnya. Leo langsung mengambil handphonenya dan menekan aplikasi Line lalu membuka room chatnya dengan Aqilla.

AqillaLaurent.

Selamat pagi, Aqilla

Leo menunggu sekitar lima menit, baru Aqilla membalas pesannya.

Pagi.

Gimana?

Gmn apanya? Kabar? Baik.

Bukann

Trs apa?

Gimana perasaan lo ke gue? Apa udah suka? Sayang? Cinta? 

Aqilla yang berada diujung sana pun meremas-remas jemarinya. Berusaha mengontrol reaksi tubuhnya agar tidak berlebihan.

Gatau

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang