Part Thirty One

1.1K 91 7
                                    

'Tolong jangan menanyakan apa alasanku sehingga masih memaksamu untuk tetap bersamaku, karna aku sendiri tak tahu itu.'

-Secret Feeling.

Now Playing: Takkan Terganti- Marcell.

Dua hari sejak kepindahannya dari Bandung, Claudia makin banyak memiliki teman. Ia tak menyangka jika murid disekolah ini sangatlah baik kepadanya. Sangat jauh berbanding terbalik dengan apa yang ada difikirannya sebelum menginjakkan kakinya di Fantasi.

Tak ada sebuah alasan khusus dirinya pindah kesini kecuali memang karna pekerjaan ayahnya yang harus membuatnya pergi meninggalkan Bandung dan membuat cerita baru di Ibu Kota.

Fantasi dipilihnya karna memang letak rumahnya dari sini hanya sekitar 1 km dan mungkin juga ada seseorang yang membuatnya tertarik untuk bersekolah disana. Namun sepertinya, seseorang itu belum Ia lihat sampai saat ini.

Claudia menghentikan aktivitasnya yaitu melamun dibangku yang berada didepan pintu kelasnya. Ia membalikan badannya dan melihat segerombolan anak laki-laki yang sepertinya sedang ada pelajaran olahraga.

Claudia tersenyum ketika melihat salah satu dari anak laki-laki tersebut mulai mengoper bola ketemannya. Akhirnya Ia dapat melihat seseorang itu walaupun dari jarak yang tidak terlalu dekat.

'Gue akan mulai memperbaiki semuanya dari awal,' Batinnya tersenyum manis.

Ia langsung sedikit berlari untuk menuju lapangan utama dimana para anak laki-laki itu sedang bermain bola. Ia sangat tak sabar untuk melihat wajah kaget dari seseorang yang sangat Ia rindukan.

BRAKK

"Awwh," Ringis Claudia ketika bahunya menabrak kencang bahu orang lain.

"Ma..maaf, gue ga sengaja," Ucap Claudia tanpa melihat siapa orang yang ditabraknya.

"Lo anak baru?"

Claudia langsung mengangkat kepalanya dan memaksakan senyumnya untuk tetap terlihat,"Iya gue anak baru." Jawabnya.

"Oh, kenalin gue Rayhan," Kata Rayhan dengan mengulurkan tangannya.

"Claudia," Jawab Claudia.

Genggaman tangan mereka terlepas lalu Rayhan membenarkan letak kaca matanya,"Btw, gue ketos disekolahan ini." Ucap Rayhan.

"Hah?" Tanya Claudia kaget.

"Berarti lo kakak kelas gue?" Tanyanya lagi, "Gue bener-bener minta maaf kak, gue ga sengaja tadi." Sambungnya.

Claudia menggigit bibir bawahnya, sedikit was-was menunggu jawaban yang Rayhan berikan. Bukan apa-apa, mending yang Ia tabrak dengan sebegitu kencangnya tadi adalah murid, lah ini ketos(?)

"Haha, Iya gue maafin, gue tau kok lo gak sengaja," Jawab Rayhan.

'Huft,-' -Batin Claudia.

"Lo udah milih apa ekskul yang bakal lo ikutin?" Tanya Rayhan.

Claudia menggeleng polos,"Basket ada?"

"Ada, kenapa? Mau gabung diekskul itu?" Tanya Rayhan.

"Iya," Jawab Claudia cepat.

Rayhan memberikan tatapan selidik ke Claudia lalu setelahnya Ia mengeluarkan tawanya yang sudah Ia tahan sejak tadi.

"Kenapa kak?" Tanya Claudia bingung.

"Emang ada yang salah ya?" Sambungnya.

Rayhan menggeleng dan langsung menjawab pertanyaan Claudia,"Engga, gue baru pertama kali aja gitu ketemu cewek polos yang mau gabung ke ekskul yang latihannya sedikit berat." Jawabnya.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang