Part Fourteen

2.3K 120 10
                                    

Karna cinta bukan soal kode, perasaan tidak sebercanda itu :)

🍃🍃🍃

Semenjak kejadian Leo mengajak Aqilla ke salah satu tempat favorite-nya itu, Ia seakan semakin dekat dengan Aqilla. Sudah seminggu setelah kejadian tersebut pun Aqilla lebih banyak bicara dari sebelumnya, ya walaupun sering kali masih singkat. Namun Ia tengah berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai Aqilla yang baru, bukan Aqilla yang lama.

Dan sekarang, Aqilla dan Leo sedang berada di ruang kepala sekolah karna sang kepala sekolah memanggil mereka, entah karena apa mereka tidak tahu.

Terdengar suara pintu berdecit dari arah belakang mereka, dan ternyata itu adalah orang yang meminta mereka datang ke ruangannya tadi.

"Selamat siang," Ucap sang kepala disertai dengan sebuah senyuman.

"Siang Pak," Jawab Leo dan Aqilla berbarengan.

"Hm, apa kalian sudah tahu kenapa bapak memanggil kalian ke sini?" Tanyanya.

"Belum Pak," Jawab Leo mewakili keduanya.

"Hm begitu, yasudah ya langsung saja," Sang kepala sekolah menghentikan pembicaraannya sebentar guna membuka selembaran kertas yang Ia bawa.

"Kalian akan mengikuti sebuah olimpiade tingkat Jakarta, karena Leo sebelumnya sudah memenangkan olimpiade yang berlangsung bulan kemarin, jadi sekolah kita mempunyai kesempatan untuk mengikuti olimpiade tingkat lainnya. Dan Bapak meminta kepada Leo untuk menuntun Aqilla secara perlahan, karena Aqilla lah yang akan menjadi partner kamu nanti," Jelas sang kepala sekolah.

Dan Leo maupun Aqilla hanya bisa terbengong mendengarnya. Seakan Tuhan memiliki berbagai macam cara untuk membuat mereka semakin dekat.

"Ini seriusan Pak, Aqilla yang bakal jadi partner Leo nanti?" Tanya Leo tak percaya.

Bukannya Leo meragukan kemampuan Aqilla dibidang akademik, Ia hanya butuh sebuah kepastian kalau Aqilla lah yang nantinya akan menjadi partner-nya dalam berlomba. Leo akan sangat sangat senang jika Ia bisa berpartner dengan Aqilla nanti.

"Iya Leo, Bapak sudah mengetes kemampuan Aqilla soalnya. Dan Aqilla maupun kamu pantas mengikuti olimpiade tersebut," Jawab sang kepala sekolah dengan tersenyum meyakinkan.

Leo tersenyum senang mendengarnya. Bagaimana dirinya tidak senang? Jika Ia akan berpartner dengan gebetannya sendiri nanti.

Ia pastikan, bahwa Ia akan serius untuk mengajari Aqilla untuk perlombaan nanti. Dan Ia juga sangat ingin memenangkan olimpiade itu untuk Aqilla.

"Ya sudah Pak, mulai kapan saya bisa belajar bareng dengan Aqilla?" Tanya Leo semangat.

Sementara, Aqilla hanya bisa mengekspresikan kesenangannya di dalam hatinya. Dan juga di dalam keterdiamannya.

"Hari ini kamu bisa mulai belajar bareng bersama Aqilla, Leo. Karna olimpiade itu akan dilangsungkan dua minggu lagi. Mohon maaf atas keterlambatan pemberitahuannya ya," Jawab sang kepala sekolah.

"Iya Pak iya, gak masalah," Balas Leo tersenyum ramah.

"Bapak harap kalian dapat memenangkan olimpiade ini guna mengharumkan nama SMA Fantasi,"

"Iya Pak, saya akan keluarkan seluruh kemampuan saya," Jawab Leo bersungguh-sungguh.

Sang kepala sekolah pun tersenyum senang mendengarnya,"Terima kasih banyak. Sekarang kalian boleh kembali ke kelas."

🍃🍃🍃

"Jadi gimana nih Qill?" Tanya Leo.

"Gimana apanya toh mas?" Sahut Nevin seenak jidat.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang