Part Six

2.6K 145 4
                                    

Aqilla sekarang sedang diambang dilema antara meng-addback atau tidak. Ia tak tahu harus pilih yang mana. Antara rasa takut, kesal, dan penasaran semuanya menyatu dalam pikirannya sekarang. Aqilla tau, kedua sahabatnya melihatnya dengan rasa penasaran mereka masing-masing. Dan Aqilla sudah mencoba bersikap biasa karena hal itu. Namun, yang namanya gugup tetep aja keliatan!

"Lo kenapa sih, Qilla? Ada apa? Dari tadi tuh lo gue liat ga bisa diem amat. Kenapa, Qill?" Gabrielle membuka pembicaraan dengan pertanyaannya yang diajukan kepada Aqilla. Sedangkan yang ditanya malah diam tak menjawab. Gabrielle tahu, kalau Aqilla udah kayak gini pasti ada sesuatu yang disembunyiin.

Aqilla bukannya tak mau menjawab, tapi Ia takut ditertawakan oleh kedua sahabatnya karena gugup hanya gara-gara hal yang sangat sepele. Sedangkan Sasha disini hanya menjadi penonton setia, walau Ia sangat ingin bertanya pada Aqilla. Sasha diam saja, takut salah ngomong soalnya.

"Woy, jawab! Malah diem." Sentak Gabrielle.

"Apaan sih?" Jawab Aqilla jutek.

Gabrielle menarik napasnya. "Lo kenapa, Aqilla Laurent William?"

"Gausah pake William!"

"Loh kenapa? Itu nama keluarga lo kan?" Tanya Gabrielle penasaran.

"Bacot!" Balas Aqilla kesal. 'Lama-lama Gabrielle jadi kayak Sasha! Ngeselin.'

Gabrielle bungkam mendengar jawaban yang Aqilla berikan. Ia tak mau mempermasalahkannya. Mungkin Aqilla benar-benar sedang punya masalah, dan yang pasti tak ingin diikut campuri oleh orang lain.

Untung saja ini jam pelajaran terakhir dan gurunya sedang tidak masuk. Kalau gurunya masuk, mungkin Aqilla sedang dihukum sekarang bareng Gabrielle.

Handphone yang ada di saku bajunya bergetar, tanda ada pesan masuk. Aqilla mengambilnya dan melihat siapa yang mengirim pesan.

Arkhaleo Fahlevy: Add back kil. (17+)

Ya dia! Leo yang meng-add akun linenya dan meminta add back darinya. Aqilla tak tahu darimana Leo mendapatkan id-nya. Padahal, hanya orang tertentu yang dapat Ia kasih id line-nya. Dan Aqilla tak tau apa motif Leo sehingga dia mengadd-nya. Ga mungkin kalau hanya buat kenalan, secara dirinya dan Leo sudah saling mengenal. Ya, mungkin sih.

Akhirnya, Ia hanya membaca pesan dari Leo tanpa niat untuk mengadd-nya balik. Aqilla menaruh tangannya yang sedang terlipat di atas meja, menenggelamkannya dan memikirkan apa harus Ia add back atau tidak. Ia takut akan terkena masalah nantinya. Fans Leo kan bejibun jumlahnya.

KRINGGG!!!!

Huft, Leo mendesah pasrah!

Pasalnya Ia sudah meng-add Kikilnya itu -a.k.a Aqilla- saat jam istirahat pertama. Tapi apa sekarang?! Sampai bel pulang sekolah bunyi aja belum diadd back. Sedingin apa sih Kikilnya itu?!

"Beloman juga, Bro?" Tanya Nevin sarkatis.

"Sabar ya hidup emang butuh perjuangan. Kalo belum berjuang belom hidup namanya." Ucap Nevin lagi bak Mario Teguh.

Leo berdecak. "Emang lo kira gue berjuang untuk apa? Gue bukan pahlawan."

Nevin menjawab cepat. "Lo belum selesai ngitung kan? Itu tangan lo masih aja megang pulpen sama hp. Sabar, Yo!" Kata Nevin sambil menepuk-nepuk bahu Leo.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang