Part Ten

2K 135 3
                                    

"Aqilla!!!" Teriak Sasha senang karena melihat Aqilla yang baru saja datang memasuki ruang kelas. Sedangkan Aqilla hanya menyahutinya dengan sebuah senyuman tipis dan langsung menghempaskan bokongnya di tempat duduk yang berada tepat disamping Gabrielle.

"Aqilla lo udah gapapakan?" Tanya Gabrielle dengan menunjukkan ekspresi cemasnya.

"Hm," Jawab Aqilla singkat.

Dan Sasha pun langsung menghampiri meja Aqilla dengan sejuta pertanyaan yang ingin Ia tanyakan kepada Aqilla, "Masih ada rasa pusing-pusing gitu gak, Qilla?"

"Gak ada," Jawab Aqilla pelan.

"Badan Aqilla kerasa lemes-lemes gitu gak?" Tanya Sasha, lagi.

"Enggak,"

"Yakin?" Tanya Sasha ragu.

"Iya," Jawab Aqilla yang berusaha sabar untuk tidak terpancing emosi karena pertanyaan Sasha.

"Ada niatan buat pingsan lagi gak, Qil?" Tanya Sasha untuk kesekian kali, sambil menunggu jawaban dari Aqilla, Ia menunjukkan ekspresi berharapnya. Ada apa dengan Sasha?

"Lo ngelawak?" Tanya Aqilla dingin.

"Lo ngelindur?" Tambah Gabrielle.

Sasha mendesah kecewa karena mendapat jawaban seperti itu, "Padahalkan Sasha cuma mau bisa deket sama Alberth lagi." Dan setelahnya, Sasha memasang wajah murungnya.

"Maksud lo?" Tanya Aqilla tak paham dengan apa yang Sasha katakan.

"Emm... lo inget kan kalo kemarin itu lo pingsan?" Tanya Gabrielle yang ingin menjelaskan apa yang t'lah terjadi kemarin.

"Iya, terus?" Jawab Aqilla tak sabaran. 'Dan gue harus minta maaf ke pihak sekolah karena udah ngancurin acaranya,' Batinnya bicara.

"Ya terus yang bawa Aqilla ke UKS itu Leo!!" Sahut Sasha semangat.

"Le... Leo?" Tanya Aqilla mengulang karena takut salah mendengar.

"Iya Leo, Qilla," Ujar Gabrielle meyakinkan.

"Kok bisa?" Hanya pertanyaan itulah yang dapat ia keluarkan, setelah batinnya berpuluh kali berkata, 'Leo? Lagi?'

"Ya bisalah, yang jelas pas lo pingsan, gue, Sasha, dan yang lain itu shock karena ngeliat lo yang tiba-tiba pingsan, dan terus tanpa aba-aba gue liat si Leo langsung naik ke atas panggung buat bopong lo ke UKS. Dan lo harus tau kalau si Leo itu bener-bener panik banget liat lo pingsan gitu," Jelas Gabrielle yang perkataannya tadi langsung dicerna baik-baik oleh Aqilla.

"Te...terus...gue...rumah...gim---," Perkataan Aqilla langsung terpotong karena Gabrielle yang sudah paham arah bicara Aqilla.

"Oh ya, pas lo udah ada di UKS, gue langsung ngehubungin Nyokap lo. Dan dia langsung panik juga tapi gue coba jelasin kalo lo cuma pingsan, dan Nyokap lo gak bisa jemput lo karena dia lagi ada urusan penting. Alhasil Nyokap lo minta tolong buat bawa lo ke rumah. Dan pas Leo tau itu, Leo langsung minjem salah satu mobil temennya buat bawa lo kerumah karena kemarin dia bawa motor,"

Aqilla diam dan tak menyahuti tentang apa yang sudah dijelaskan Gabrielle tadi. Tak tahu bagaimana harus mengekspresikannya selain diam. Tapi, satu hal yang sangat ia tahu adalah: Ia harus berterima kasih karena lagi-lagi cowok itu telah menolongnya.

KRINGGGG!!!

Leo tak ada henti-hentinya mendapat pujian berkat apa yang kemarin telah Ia lakukan. Leo tak merasa terbang ke awan ketika mendengar pujian demi pujian yang terlontarkan untuk dirinya. Karena memang baginya, menolong Aqilla seperti suatu kewajiban yang Ia sendiri harus lakukan.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang