Part Thirty

1.3K 89 4
                                    

'Dia pergi? Biarkan saja dia pergi, jangan dikejar. Karna seseorang yang benar sayang itu gak akan pergi, walaupun hanya sebentar.' She said.

'Gue ga benar-benar pergi, gue masih disini. Gue hanya ingin tahu gimana reaksi lo ketika gue menjauh. Nyatanya? Lo baik-baik aja tanpa gue disana.' He said.

* * *

Now Playing: Aku Pasti Kembali- Pasto.

Sinar mentari tak secerah yang tampak seperti biasanya. Embun pagi pun seakan membantu untuk meredupkan cahaya sang rajanya. Pagi ini, Leo merasa kesepian walaupun Ia tengah berada didalam kelasnya yang sedang jamkos alias jam kosong.

Leo menghembuskan napas lelahnya, Ia kembali mengeluarkan handphonenya lalu menghubungi kekasih hatinya, Aqilla.

Tuutttttt

"Lo kemana sih?!" Tanya Leo geram.

Ia melirik ketiga temannya yang sedang menatapnya dengan tampang prihatin, laknat memang.

"Sabar mas bro, mungkin hapenya kehabisan batre," Ucap Geral dengan menepuk sedih bahu Leo.

"Kehabisan batre gimana? Orang chat gue aja dibaca kok, tapi ga dibales, giliran ditelpon malah ga diangkat. Heran gue sama cewek jaman sekarang," Kata Leo kesal.

"Chat diread doang? Positive thinking aja, mungkin si doi kutu buku. Jadi hobinya membaca, bukan membalas," Kata Nevin sok serius.

"Sadis," Timpal Alberth.

DretttDreett

"Eh, Aqilla bales chat gue!" Ucap Leo heboh.

"Doi bales apaan doi?" Tanya Nevin kepo.

"Bentar," Kata Leo dan langsung melihat pesan yang dikirim oleh Aqilla.

"Anjing, doi cuman bales 'G.' Sial," Ucap Leo amat kesal.

"Haha, lebih baik dibalas walaupun singkat. Dari pada dia online tapi chat lo masih ceklis dua," Kata Nevin.

"Sadis untuk yang kedua kalinya," Ucap Alberth dengan bertepuk tangan.

Nevin tertawa centil,"Mulai sekarang jangan panggil gue Nevin Rio, tapi Nevin Teguh." Katanya dengan menepuk-nepuk dadanya.

"Eh, lo udah pikirin apa yang bakal lo tampilin nanti buat pelepasan anak kelas dua belas?" Tanya Geral tiba-tiba.

"Mager gue ngikut acara kek begituan, buang-buang waktu gue yang sangat berharga doang," Jawab Leo santai.

"Najis, sok sibuk lu tai!" Kata Geral kesal.

"Nyesel gue nanyanya," Sambungnya.

"Hahaha,"

Leo mengalihkan pandangannya ke Alberth,"Woi nyet! Kapan lu nembak Sasha?" Tanyanya ga selaw.

Alberth menutup mulutnya, Ia hanya menanggapinya dengan mengangkat kedua bahunya secara bersamaan.

"Jangan bikin anak orang baper doang, terus abis itu lo tinggalin. Bukan temen gue itu namanya," Kata Leo.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang