Yuhuuuuu~
I'm Back!!
Miss Me? hahahaThanks to CacaMei Surat teruntuk Ijah udah dibaca dengan sangat khidmat oleh orang yang bersangkutan
Typo bertebaran~
Meski sempat ragu dengan kata yang keluar dari mulut tunangannya, tak urung Kyra tetap bersiap-siap. Dia mengenakan baju atasan crop top tanpa lengan berwarna putih ketat dan dipadukan dengan celana high waist panjang warna senada. Kyra mengenakan high heels 3 cm dan tas tangan branded berwarna pastel. Setelah mengenakan eye liner dan mascara, ia mengoleskan lip gloss peach di bibirnya, sedangkan rambutnya dibiarkannya tergerai begitu saja.
Sekali lagi ia melihat pantulan dirinya di cermin, setelah memastikan penampilannya rapi, Kyra keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga menuju Ruang tamu. Biasanya Kyra tidak terlalu memperhatikan penampilannya jika bukan untuk menghadiri pesta. Dia sendiri bingung, mengapa ia berdandan rapi seperti ini. Rupanya, kata 'kencan' telah mempengaruhi kerja otaknya walau dia sendiri tidak sadar.
Dilihatnya Daryl telah duduk bersandar di sofa sambil memainkan IPhone keluaran terbaru miliknya. Kyra berjalan mengampirinya. Cowok itu mengenakan kaos putih yang membentuk dada bidangnya, dengan celana Chino coklat dan sepatu slip-on coklat yang membuatnya terlihat lebih casual. Tapi, siapapun yang meihatnya pasti langsung tahu jika barang-barang yang dikenakan cowok itu tidaklah murah.
Daryl mendongak ketika Kyra telah beridiri tepat dihadapannya dengan satu tangan menjinjing tasnya. Hanya Kyra mampu membuat Daryl terpanah menatap seseorang beberapa detik. Gadis itu sangat cantik. Make up minimalis makin membuatnya terlihat mempesona. Tapi, rasa gengsi cowok itu membuat kata-kata pujian tertahan di ujung lidah.
"Lo akan bawa gue kencan ke mana?" tanya Kyra dengan satu alisnya yang terangkat.
Daryl tersenyum miring. Dia sangat tahu bahwa pertanyaan itu bukan macam pertanyaan manja apalagi genit yang dilontarkan oleh seorang wanita yang sedang kasmaran. Kalimat itu salah satu cara untuk mengungkapkan kesinisannya.
"Yuk," kata Daryl tanpa menjawab pertanyaan Kyra.
Meski heran, Kyra tetap mengikuti langkah kaki Daryl menuju mobil yang terparkir di halaman Rumah. Ia duduk di samping kursi pengemudi dan mengenakan seat belt-nya. Entah angin apa yang berhembus ke arahnya saat ini hingga ia bisa menurut begitu saja. Tak ada percakapan apapun selama perjalanan. Daryl diam seribu bahasa sedangkan Kyra telah menyumpal earphone di telinganya.
Mobil yang dikemudikan Daryl berhenti di salah satu Restoran mewah di Jakarta. Masih tanpa berkata apapun, Daryl langsung turun dari mobilnya. Kyra pun begitu, tanpa bertanya apapun Kyra mengikuti langkah Daryl. Kyra mengotak-atik IPhone nya dan mematikan aplikasi musik, kemudian ia memasukan benda kecil itu ke dalam tas nya.
Daryl menghentikan langkahnya tanpa peringatan, sedangkan Kyra yang masih menunduk karena masih asyik memainkan IPhone, tak ayal dia menabrak tubuh bagian belakang Daryl.
"Ngobrol dong kalau berhenti!" kesal Kyra karena kaget.
Cowok itu membalikan tubuhnya, kepalanya agak menunduk untuk dapat menatap Kyra.
"Lo pakai cincin tunangan kita kan?" tanya Daryl tiba-tiba.
Kyra mengangkat tangannya yang tersemat cincin di jari manisnya tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun dengan tampang malas.
"Bagus!" kata Daryl sambil tersenyum.
Tanpa permisi, Daryl menggamit tangan Kyra dan menaruhnya di lengannya. Daryl menggandeng, tepatnya menggeret Kyra untuk berjalan berdampingan dengannya. Kyra makin bingung dengan perlakuan Daryl, gadis itu menarik tangannya yang terkalung di lengan Daryl kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Harder #2
General FictionKyra. Memiliki wajah cantik bak seorang Malaikat. Sepintas dia terlihat feminim. Tapi gadis yang selalu jujur apa adanya itu memiliki sisi lain yang sulit ditebak. Bersama dengan kedua sahabatnya, Lynn dan Rhea. Mereka terkenal sebagai cewek petarun...