Jam sepuluh pagi. Kyra tidak juga mau bangun dari tempat tidurnya. Audi yang sudah bosan menunggu, mengetuk pintu kamar Kyra pelan. Karena tak kunjung dibuka Audi langsung masuk begitu saja. Audi kaget melihat pemandangan menyeramkan di kamar anak gadisnya ini. Tissue bekas ingus dan air mata tercecer di lantai, sedangkan Kyra pemilik kamar, tidur telungkup di kasurnya.
"Bangun Kyra! Bangun!" Audi menggoyang-goyangkan tubuh Kyra tidak sabar.
"Apa sih Ma..." suara serak khas bangun tidur dari mulut Kyra membuat Audi berdecak.
"Bangun! Mama mau ajak kamu ke suatu tempat."
Kyra menurut. Dengan mata setengah terpejam dia menuju Toilet yang ada di kamar. Melakukan ritual mandi kilat kemudian memakai baju rapi. Dress lengan pendek dengan panjang setengah paha warna navy blue dan flat shoes warna senada. Rambut panjangnya tergerai begitu saja, tak lupa bedak tipis dan lipbalm dioleskan pada wajah ayu dan bibir mungilnya.
Audi tersenyum puas dengan melihat penampilan anaknya yang terlihat modis dan seksi. Seksi dalam batasan yang masih wajar menurutnya. Ibu dan anak itu berjalan menuju mobil Alphard menembus jalanan Surabaya yang tidak pernah sepi.
"Ma, kita mau ke mana sih?"
"Nanti kamu juga tahu."
Jawaban Audi yang sok misterius membuat Kyra penasaran, tapi rasa kantuk yang menyerang membuat dia malas adu mulut dengan Mama tercintanya. Mobil Alphard hitam itu berhenti di sebuah butik yang memajang gaun-gaun indah. Perasaan tak enak langsung menyerang diri Kyra, dengan ragu gadis itu turun dari mobil.
"Ma, mau apa kita ke sini?" Tanya Kyra sembari mengarahkan pandangannya menyusuri tiap sudut toko. Ada beberapa pasangan di sana yang tengah sibuk memilih gaun dan tuxedo dengan motif senada. Jangan bilang kalau...
"Nyssa, sorry telat. Kyra jadi anak babi hari ini." ucap Audi sembari melakukan ritual cipika cipiki tanpa memperdulikan pertanyaan Kyra.
"Nggak apa-apa kok. Aku kira kamu borgol Kyra lagi," sahut Nyssa dengan senyum mengembang.
"Pagi tante," sapa Daryl sopan.
"Pagi, kamu tambah cakep aja." puji Audi. Daryl melemparkan senyuman pada calon mertuanya.
"Mmm, Ma... Tante. Kenapa Kyra dibawa ke sini sih?"
"Kalian kan mau fitting baju tunangan sayang. Bukannya kemarin Mama kamu sudah bilang ya?" jelas Nyssa.
Kyra kembali shock. Gadis itu hanya bisa berdiri kaku mendengar jawaban Nyssa. Dia menatap Daryl meminta kepastian dan cowok itu malah mengangguk dengan tatapan mata yang masih saja sama datarnya. Jantungnya berdegup kencang, membuat dia dapat mendengar sendiri suara detaknya.
"Mama sama Tante Nyssa mau lihat-lihat dulu. Kalian berdua tunggu di sini ya."
Daryl mengangguk sopan pada calon mertuanya, sedangkan Kyra masih terpaku, dia mencoba memastikan kalau ini hanya sekerdar mimpi buruk. Daryl ganteng! Kaya! Oke dia ganteng dan kaya tapi Kyra sama sekali belum mengenal cowok itu!
"Kok lo mau sih dijodohin? Janjinya kan lo cari cara supaya kita nggak tunangan!" omel Kyra hampir berteriak setelah sadar dari keterperangahannya.
"Lo pikir gue mau tunangan sama cewek kayak lo? Gue juga terpaksa!" sahut Daryl tidak terima.
"Ya udah gagalin dong..." sambar gadis itu putus asa.
"Masalahnya pertunangan kita ini demi keberlangsungan bisnis keluarga."
Kyra mengernyitkan dahi bingung dengan penjelasan Daryl. Setahunya perusahaan Ayahnya baik-baik saja. Malah makin baik setiap tahunnya! Untuk apa memaksakan pernikahan anak satu-satunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Harder #2
General FictionKyra. Memiliki wajah cantik bak seorang Malaikat. Sepintas dia terlihat feminim. Tapi gadis yang selalu jujur apa adanya itu memiliki sisi lain yang sulit ditebak. Bersama dengan kedua sahabatnya, Lynn dan Rhea. Mereka terkenal sebagai cewek petarun...