★PART 17★

5.7K 450 32
                                    

Haii..
Welcome back!!!!
Makasih NikenSuwanda dan temen2 semuanya yang masih betah nungguin cerita inj

Happy reading...
Typo bertebaran~

Tatapan mata tajamnya seolah meminta penjelasan, bagaimana mereka berdua bisa tidur di atas kasur yang sama. Namun sedetik kemudian, Ia berdecak dan menggelengkan kepalanya perlahan seolah paham. Dasar anak muda, batinnya. Kyra memejamkan matanya, berharap ini hanya mimpi.

"DEMI DEWAAA!" suara Ijah yang melengking membuat Daryl dan Kyra kembali terkejut.

Keduanya diam membantu. sama sekali tidak bergerak. Mereka ngeri melihat Ijah yang tengah menatap mereka berdua seperti baru saja menyaksikan perkawinan Babi dan Tokek secara live.

"DEWA DEWI KHAYANGAN AMPUNILAH PERBUATAN MEREKA!", Ijah menengadahkan kepalanya dengan mengangkat kedua tangannya ke atas, "DEMI DEWAA!!"

Kyra yang seakan tertampar ketika mendengar suara cempreng Ijah Sumirjah, langsung menolak pemikiran Ijah keras-keras. "Jah... ini semua nggak seperti yang lo pikirin Jaaah!!"

"Eits, Non jangan berkelit. Ijah menyaksikan dengan kedua mata Ijah sendiri!"

"Tapi beneran Jaaah ... sumpah! Gue sama Daryl nggak ngapa-ngapain! sumpah! Sumpaaaah!"

"Memangnya Ijah bisa percaya sama omongan Non Kyra." Ijah melenggang hendak pergi namun, Kyra langsung mengambil langkah seribu dan manarik satu tangannya.

Kyra menjadi salah tingkah ketika Ijah memainkan alisnya dengan jenaka, seolah menggodanya. pandangan matanya seolah mengatakan, 'Nah kan... katanya ngga suka. Daryl resek! tapi akhirnya suka juga.' Entah mengapa Kyra merasa terganggu meski Ijah tidak mengatakan sepatah katapun dari mulutnya, dan Kyra merasa harus meluruskan kesalah pahaman ini.

"Dengerin gue!" suruh Kyra tegas, "tadi itu nggak sengaja Jah! bener-bener kecelakaan!!"

"Iya, kecelakaan yang disengaja," ujar Ijah dengan suara kecil namun Kyra masih dapat mendengarnya.

Tidak hanya kesal, gadis itu makin frustasi mendengar celetukan Ijah. Meski dari tadi Daryl diam menyaksikan kedua orang itu. Kyra dengan tampang paniknya, Ijah dengan tampang menuduhnya... seolah mereka berdua tadi benar-benar telah melakukan tindakan tercela. Cowok itu akhirnya mau turut angkat bicara juga.

"Lo salah paham Jah ... kita ngga ngelakuin hal yang seperti lo pikirin."

"Memangnya tahu apa yang Ijah pikirin?" cibir perempuan berpenampilan sederhana itu.

Baik Daryl maupun Kyra sama-sama membisu. Sama-sama tidak dapat melawan ketangguhan Ijah.

"Ngapain sih lo pulang??" kesal Kyra. Tangannya yang mencengkeram lengan Ijah.

"Ya kan Ijah khawatir sama kalian berdua. Rumah gimana kalau Ijah tinggal lama-lama, Non makan apa kalau Ijah pergi? buka aplikasi tinggal pencet aja susah."

Dilepaskannya tangan Kyra yang menahan lengannya, "udah ah Non... Ijah mau masak dulu."

"Lo nggak akan bilang ke Mama kan Jah?" selidik Kyra tapi dengan nada memelas.

"Tidak ada rahasia di antara kami!" jawab Ijah kemudian melenggang meninggalkan Kyra yang diam mematung.

Daryl tak dapat menyembunyikan senyum gelinya melihat Ijah mempermainkan Kyra yang makin panik tersebut.

***

Sabtu pagi, gadis berambut panjang itu memiliki firasat jelek. Saat makan siang, ketika tidak melihat Daryl dimana pun dia merasa sedikit lega, sepertinya firasat jeleknya itu tidak ada hubungannya dengan cowok itu. Ijah yang tengah menyiapkan makan siang, menegur Kyra yang dari tadi hanya diam duduk memandangi piring kosong.

Love Me Harder #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang