9. HARI KE-8

440 62 6
                                    

9. HARI KE-8

"jangan terlalu dipikirkan tentang berita kemarin." Ujar Katniss, Agatha hanya menjawab dengan senyuman tipis nya.

Agatha memang berusaha untuk tidak memikirkan berita tentang Harry dan Abigail kemarin tepapi, bagi Agatha usaha itu sia- sia saat Agatha melihat sosok Abigail diantara para tamu saat Agatha ingin menemui Katniss.

Sosok Abigail yang berpostur tubuh tinggi, langsing, cantik dan juga berkulit putih membuat nyali Agatha menciut. Ditambah dengan fakta bahwa Abigail adalah seorang model menambah nyali Agatha hilang. Agatha merasa bukan siapa- siapa bila dibandingkan dengan seorang Abigail.

Harry tentu saja jauh lebih baik bersanding dengan Abigail dibanding dirinya yang hanya seorang gadis remaja biasa.

"sudahlah, lupakan." Ujar Agatha pada akhirnya, "selamat atas pernikahanmu dan Zayn, by the way."

Katniss memeluk Agatha erat, "terimakasih, Agatha." Lalu Katniss melepaskan pelukannya dan menatap lurus pada Agatha dengan tangan yang masih memegang bahu nya, "kau pasti mendapatkan apa yang harus menjadi milikmu suatu saat nanti. Aku tahu itu."

Agatha memeluk Katniss erat. Air mata jatuh membasahi pipi Agatha juga bahu Katniss, "oh, ayolah, jangan menangis, Agatha.." ujar Katniss sambil mengusap punggung Agatha dengan lembut.

"Semua orang menangis saat pernikahan." Bela Agatha, "tapi, seharusnya itu aku. Bukan kau." Protes Katniss. Agatha tertawa kecil dan itu membuat Katniss tersenyum.

"mau berdansa?" tanya sebuah suara dan itu sontak membuat Agatha dan Katniss memisahkan diri, "siapa yang kau ajak?" tanya Katniss.

"tentu saja kau, Mrs. Malik.." Katniss tersenyum lalu menerima uluran tangan lelaki itu, Zayn. Lalu dengan lembut menarik tangan Katniss dan mencium nya sebelum mereka turun ke lantai dansa meninggalkan Agatha sendiri disana.

Agatha terkadang iri dengan kehidupan Katniss. Dia dikelilingi oleh orang- orang yang mencintainya. Bahkan saat orang tua Katniss sudah berpisah pun dia tetap mendapatkan kasih sayang yang lengkap.

Dengan menundukkan wajahnya, Agatha berjalan lesu menghindar dari keramaian. Disaat itu juga Agatha berharap dia tidak terlihat oleh siapapun. Dan jika memungkin kan, dia ingin segera pergi dari sana, tapi itu tidak akan pernah terjadi karna Katniss melarangnya pergi hingga acara selesai.

Agatha menempatkan dirinya disebuah bangku disudut ruangan yang sepi. Yang jauh dari Harry juga Abigail. Sesak rasanya melihat mereka disatu ruangan yang sama secara langsung. Walau tidak berdekatan, tapi tetap saja rasa nya aneh. Seperti ada sesuatu yang mengganjal diperutnya yang membuatnya tidak nyaman.

Dari tempat dimana dia duduk, Agatha bisa melihat Katniss yang sekarang sudah selesai berdansa dengan Zayn. Dan sekarang Katniss juga Zayn sedang berbincang dengan teman pria pirang yang memakai tongkat jalannya—Niall dan seorang wanita berambut coklat hampir pirang yang berdiri rapat disampingnya.

Beberapa meter dari Katniss, berdiri Abigail dan beberapa teman wanitanya. Mereka terlihat begitu sempurna dimata Agatha. Dengan balutan gaun panjang berwarna emas, abigai tampak begitu anggun. Tak sengaja mata mereka bertemu. Dengan segera Agatha mengalihkan pandangannya kesembarang tempat. Agatha malu telah tertangkap basah sedang memperhatikan nya dari jauh.

"Hi.." sebuah suara menyadarkan Agatha kembali dari lamunannya. Dan disanalah Abigail berdiri beberapa langkah dari meja nya.

Agatha tersenyum kaku, "uhm... hi.."

"boleh aku duduk disini?" Agatha terdiam sejenak, "tentu.."

Dengan anggun Abigail duduk tepat disisi kirinya, "aku Abigail Crawshaw." Ujar Abigail memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangannya kearah Agatha, "Agatha Noveline."

AGATHA [Harry's]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang