13. HARI KE-11
"Kita mau kemana pagi- pagi seperti ini?" tanya Abigail sambil memasang sabuk pengamannya, "bertamu." Jawab Arnold lalu mulai melajukan mobilnya.
"sepagi ini?"
"kita akan mencari sarapan terlebih dahulu, baru kita bertamu."
Abigail mencari- cari saluran radio yang bagus, tapi yang dia dapati hanya saluran berita tentang lalu lintas pagi itu di kota London, "kalau kau ingin sarapan, kenapa tidak bilang saja padaku. aku kan bisa menyiapkannya untukmu."
Dengan halus Arnold membelokkan mobilnya kekiri, "aku ingin sekalian jalan- jalan."
"baiklah..." Abigail memberikan jeda, "siapa temanmu itu? yang ingin kau kunjungi nanti.."
"dia teman kuliahku dulu. Aku berjanji akan datang ke pesta pernikahannya." Abigail mulai tertarik, "jadi, dia akan menikah? Hari ini? kenapa kau tidak bilang. aku kan bisa berpakaian yang lebih rapih kal—"
"dia sudah menikah beberapa hari yang lalu." Arnold memotong kalimat Abigail, "oh.. maaf, kukira pernikahannya hari ini."
Arnold hanya tersenyum kecil. Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai disebuah café. Setelah Arnold selesai memarkir mobilnya diseberang café itu, mereka berdua pun turun dan berjalan beriringan masuk kedalam café.
Arnold memimpin Abigail kelantai dua dan memilih meja yang berada paling luar, berbatasan langsung dengan pagar pembatas yang menghadap ke sebuah taman yang tidak begitu ramai.
Saat mereka sudah menempati kursi, seorang pelayan langsung datang menghampiri mereka untuk memberikan daftar menu.
"kalau boleh tahu, siapa nama temanmu itu?" tanya Abigail sambil melihat- lihat menu yang ada, "Katniss."
Nama itu membuat Abigail mengangkat wajahnya dari daftar menu, "maksudmu Katniss Halley?" giliran Arnold sekarang yang mengangkat wajahnya, "kau mengenalnya?"
"ya...", Abigail mengalihkan pandangannya kepelayan yang masih menunggu mereka dengan kertas kecil dan pena ditangannya, "aku ingin pasta, puding mangga dan cappuccino panas." Pelayan itu mengangguk sambil menulis pesanan Abigail.
"kalau aku ingin semangkuk cream sup, dan teh panas dengan madu."
Pelayan itu kembali mencatat pesanan Arnold lalu menyebutkan kembali pesanan mereka berdua.
Setelah pelayan itu pergi, Arnold menatap lurus pada Abigail yang sibuk memainkan ponselnya, "ka—"
"ya, aku mengenalnya. Aku mengenal Katniss Halley." Potong Abigail masih fokus dengan ponselnya.
Arnold menyenderkan punggungnya pada kursi. Jadi, Abigail mengenalnya juga, batin Arnold. Tapi, bagaimana bisa?
"kebetulan sekali ya kita mengenal orang yang sama?" Abigail terkekeh kecil, "Katniss dan aku berteman waktu aku dan Harry masih berpacaran dulu. Itu sudah lama sekali sebelum kepindahanku ke New York.. aku bahkan tidak tahu kalau dia sudah menikah.. ngomong- ngomong dengan siapa dia menikah?"
"kau mantan kekasih Harry? Harry Styles?" tanya Arnold tak percaya, "ya, Harry Styles yang berambut keriting itu. memang nya masih ada Harry Styles yang lain?"
Lalu pelayan datang membawakan minuman yang mereka pesan terlebih dahulu. Arnold tidak percaya ini. tidak percaya dengan informasi yang baru saja dia dapatkan. Harry Styles, lelaki itu...
Pertama Katniss, wanita yang sempat dia sukai, Harry lah yang merebutnya saat makan siang dulu. Dan sekarang Abigail, wanita yang dijodohkan oleh ayahnya bahkan pernah menjadi milik Harry. sebenarnya apakah Arnold ditakdirkan untuk memiliki apa yang pernah Harry miliki?
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA [Harry's]
Fanfiction[SLOW UPDATE] BOOK 4 Sequel of MY REASON: AGATHA Kehadiran Agatha untuk berlibur ke London bukan semata-mata untuk mengunjungi Katniss saja. Tetapi, Agatha ingin meminta bantuan Katniss untuk mempertemukannya dengan idolanya selama enam bulan terakh...