10. HARI KE-9.1
"apa kabarmu disana, Agatha?"
"aku baik- baik saja."
"bagaimana acara pernikahan Katniss kemarin?"
"acaranya berjalan lancar, dan sangat meriah."
"aku harap aku ada disana kemarin."
"ya, tapi nyatanya tidak."
"aku minta maaf, Agatha. Tapi, pekerjaan dikantor ti—"
"tidak dapat ditinggal. Aku tahu. Karna untuk mu, pekerjaan adalah prioritas utama. Bukan keluarga."
Untuk beberapa saat mereka saling berdiam diri. Agatha kesal juga bosan dengan alasan yang sama yang diberikan oleh ibu nya saat dia tidak bisa hadir dalam suatu acara keluarga. Seperti kemarin.
"jaga dirimu baik- baik disana, Agatha.good bye, I love you.."
"ya, aku mengerti. Bye, mom.."
Agatha lalu menghempaskan dirinya keatas kasur. Percakapan singkatnya ditelepon dengan ibunya tidak dapat merubah mood nya menjadi lebih baik. Agatha memang berasal dari keluarga yang berkecukupan dalam hal materi. Tapi, bagi Agatha keluarganya terasa dingin dan terlalu formal. Mereka hanya berbicara jika memang diperlukan. Dan akan terus berbicara jika topiknya adalah bisnis.
Dan faktanya adalaha Agatha benci dengan selala urusan yang berurusan dengan bisnis.
Agatha berguling menghadap jendela kamarnya yang besar. Cuaca hari ini cukup bagus untuk menghabiskan waktu diluar. Jadi, Agatha langsung bersiap- siap untuk pergi.
Agatha memang sengaja untuk tidak sarapan dirumah karena memang tidak ada apa- apa untuk dia makan. Satu fakta lagi tentang Agatha adalah Agatha tidak pandai memasak seperti Katniss.
Setelah memakai sepatunya Agatha langsung berjalan kearah garasi dan menuntun sepeda Katniss keluar.
"anda ingin pergi kemana, Miss?" Tanya Mark, "aku ingin berjalan- jalan keluar."
"apa perlu saya temani?" Agatha tersenyum, "tidak usah. Aku akan menghubungimu jika aku dalam kesulitan."
"baiklah, Miss.." Mark lalu membantu membukakan gerbang untuk Agatha, "selamat bersenang- senang."
"bye, Mark!" ujar Agatha riang saat mulai mengayuh sepedanya menjauh dari rumah.
***
Agatha mengayuh sepedanya sambil bersenandung dengan lagu yang mengalun di earphone yang dipasangnya. Agatha sangat menikmati ini. Walau dia tahu bahwa dia hanya seorang diri dinegera itu, tapi Agatha tidak ambil pusing. Karna dengan bantuan Katniss, Agatha pasti bisa kembali pulang tanpa tersesat. Itu disebabkan Katniss sudah memasang membelikannya sebuah GPS yang sudah disetel sedemikian rupa sehingga kemana dan sejauh apapun Agatha pergi, GPS itu akan menunjukkannya jalan pulang.
Sepeda itu berhenti tepat dipinggiran danau. Agatha turun dan menyenderkan sepeda nya dipagar. Agatha duduk ditepian danau yang hanya berjarak kurang lebih sepuluh meter dari jalan raya. Danau itu dikelilingi oleh hamparan rumput hijau dan ada taman disisi kiri danau itu.
Hari itu cuaca memang sangat cocok sekali untuk menghabiskan waktu diluar. Terbukti dari banyaknya orang yang berpiknik ditaman. Tatapan Agatha jatuh pada sosok lelaki berambut pirang yang duduk di bangku taman itu dengan sebuah tongkat yang bersender disampingnya.
Agatha tahu siapa itu. Itu adalah Niall. Teman Katniss yang juga sudah pernah dijumpainya beberapa kali.
Tapi, untuk apa dia disana?
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA [Harry's]
Fanfiction[SLOW UPDATE] BOOK 4 Sequel of MY REASON: AGATHA Kehadiran Agatha untuk berlibur ke London bukan semata-mata untuk mengunjungi Katniss saja. Tetapi, Agatha ingin meminta bantuan Katniss untuk mempertemukannya dengan idolanya selama enam bulan terakh...