22. MALAM TERAKHIR
Harry menatap Agatha yang sedari tadi hanya menempelkan dahinya pada kaca mobil. Gadis itu diam sejak Harry menyuruh nya masuk kedalam mobil.
Tapi, Harry juga tidak akan tega untuk membiarkannya pergi untuk mencari kopor sendirian di malam hari menggunakan sepeda.
"Hey, kau bilang kau akan membeli kopor, kan?" Ujar Harry membuka pembicaraan.
"Mm-hmm..." Gumam Agatha sebagai jawabannya.
"Untuk apa?"
"Pulang."
"Kau akan pulang?", Harry memberi jeda, " Kapan?"
Agatha memejamkan matanya, "besok pagi."
Harry langsung membelalakan matanya. Bagaimana dia lupa bahwa Agatha hanya tinggal untuk liburan. Dan lebih buruk lagi bahwa Harry lupa mengingat kapan hari Agatha akan pulang.
"Besok pagi?" Tanya Harry memastikan.
"Iya, bodoh."
"Hei!" Protes Harry.
"Sepertinya telingamu tidak tersumbat, tuh."
Harry menatap Agatha saat mobil mereka terhenti karena lampu merah, "jam berapa kau bilang tadi?"
Agatha mendengus sebal, "aku belum menyebutkan jam nya padamu, Harry."
"Oh, ya? Maaf kalau begitu." Harry berdeham untuk menghilangkan rasa malunya, "lalu jam berapa pesawatmu akan berangkat?"
"Jam sepuluh pagi."
"Apa?!" Harry menaikan nada bicaranya yang membuat Agatha kaget.
"Kau ini kenapa, sih?" Tanya Agatha heran sambil menatap Harry sebal.
Kalau begitu ini adalah malam terakhir yang Harry punya untuk menghabiskan waktunya bersama Agatha.
Dia tidak menyangka bahwa waktunya dan Agatha sangat sedikit. Harry tidak mungkin untuk membatalkan jadwal yang dia punya besok pagi, karena kalau dia melakukannya, Gemma akan mengamuk besar. Dia sangat tidak suka apabila Harry mendadak membatalkan jadwalnya begitu saja.
"kenapa besok?" tanya Harry murung, "ya, karena memang harus besok, Harry." jawab Agatha sambil menempelkan kembali kepalanya di kaca pintu.
Tanpa Harry tahu, Agatha juga sangat, sangat ingin tinggal lebih lama lagi, "kalau begitu ayo kita habiskan malam ini dengan bersenang-senang." usul Harry.
"aku sedang tidak mood untuk bersenang-senang, Harry." gumam Agatha.
"Kalau begitu, aku akan membuatmu mood untuk bersenang-senang, Agatha." balas Harry tidak mau kalah yang dibalas dengan dengusan napas Agatha yang menandakan bahwa Harry menang.
***
Malam itu juga Arnold memutuskan untuk kembali ke New York. Orang- orang mungkin berpikir bahwa Arnold adalah seorang player. Tapi, sebenarnya dia adalah seorang yang bertanggung jawab.
Setelah tahu bahwa Abigail hamil, Arnold akhirnya memutuskan untuk merencanakan pernikahannya sesegera mungkin sebelum perut Abigail semakin membesar.
Dia tidak ingin Abigail malu karena kondisinya sekarang, dan Arnold juga tidak ingin anaknya lahir tanpa sosok nya sebagai seorang ayah.
Dia lalu mengambil kopor dan memasukkan pakaiannya juga Abigail kedalam kopor.
Mendengar suara Arnold yang sedang membereskan barang- barang membuat Abigail terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA [Harry's]
Fanfiction[SLOW UPDATE] BOOK 4 Sequel of MY REASON: AGATHA Kehadiran Agatha untuk berlibur ke London bukan semata-mata untuk mengunjungi Katniss saja. Tetapi, Agatha ingin meminta bantuan Katniss untuk mempertemukannya dengan idolanya selama enam bulan terakh...