Chapter 16

3.6K 293 26
                                    

"Appa. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa appa tahu rencana Sehun? Selama ini dia memang kebanggaan kita, tapi apa appa lihat kabar berita tadi? Saat aku menghubungi salah satu wartawan itu, ternyata Sehun lah yang mengundangnya. Ini secara tidak langsung berpengaruh pada perusahaan kita appa, tidak hanya perusahaan cabang tapi perusahaan induk akan terkena dampaknya"

Changmin mengeluh pada appa nya, namun tidak ada respon samasekali dari appanya, sehingga dia meninggalkan appanya di ruang kerja nya sendirian.

Ayah Jongin terus merenungkan semua yang telah terjadi. Dia sangat percaya pada Sehun menantunya. Maka dari itu dia selalu membantu Sehun jika Sehun meminta bantuan untuk menjalankan rencananya. Dia optimis bahwa akan ada hal baik yang akan Sehun berikan, namun dia juga tidak menutup mata bahwa kejadian memalukan dimana perusahaan saingan nya menghina menantunya.
.
.
.
.
Ceklek

Sehun memasuki kamarnya. Langkahnya terhenti ketika melihat Jongin menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan tangan kanannya menutupi matanya.

"Jongin..."
Sehun menghampiri Jongin dan duduk di sebelahnya.

"Jongin, kau marah?"
Sehun menyentuh lengan Jongin.

"Jongin jangan diam saja."

Jongin menurunkan tangan kanannya lalu menatap Sehun.
"Apa aku harus tertawa di saat semua manusia disini sedang bersedih?
Ya ampun Sehun, apa yang kau lakukan? Apa rencanamu?"

"Jongin dengar..."

"Dan Sehun tahukah kau saat dia menghinamu aku merasa sakit Sehun"

"Jongin percayalah..."

"Aku tahu kau pintar, tapi sepintar-pintarnya dirimu, kau belum berpengalaman.
Kenapa kau tidak memintaku untuk menggantikan dirimu?"

"Jongin dengar dulu, aku mohon percayalah.."

"Aku percaya padamu sayang. Tapi bagaimana dengan kepercayaan yang diberikan appa untuk kita? Kau tidak lihat betapa kecewanya mereka? Aku kecewa padamu Sehun."
Kalimat Jongin yang terakhir menohok hatinya. Tak sadar setetes air mata mengalir di pipinya.

Jongin memalingkan mukanya dan berbaring membelakangi Sehun.

Sehun sangat sedih saat menatap nanar punggung Jongin. Dia sangat mencintai suaminya. Bahkan dia akan melakukan apapun demi suaminya. Tapi kenapa pengorbanan itu rasanya menyakitkan?
.
.
.

"Sehun aku sudah menyiapkan semuanya. Pakaianmu juga sudah siap, nanti saat kita sampai baru kau akan ganti."

Sehun yang sedang menata berkas yang baru dipelajarinya, hanya mengangguk mendengar pernyataan Chen. Pagi ini mereka ada meeting di Busan. Mereka menggunakan mobil, sehingga saat berangkat ke kantor Sehun hanya mengenakan pakaian kasual.

Siapapun yang melihat Sehun hari ini tidak akan menyangka jika Sehun adalah seorang direktur. Sehun hanya mengenakan jeans, kaos, serta cardigan.

"Kau sudah membawa proposal yang asli bukan?"
Tanya Sehun pada Chen.

Chen mengangguk.

"Bagus" kata Sehun setelah melihat Chen mengangguk.

Sehun dan Chen sengaja membuat 2 proposal. Yang asli tidak dikerjakan di kantor. Mereka belajar  dari pengalaman, seperti waktu itu, Jongin 2 kali kalah tender dan ternyata dimenangkan oleh Choi Minho. Dan Jongin geram, karena isi proposal nya sama.

Ketika Chen dan manajer Ok menyelidikinya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Sulli sekretaris Jongin. Mereka sudah memiliki buktinya. Tinggal tunggu saatnya, semua akan terkuak. Dan Sehun pastikan kali ini dirinya akan menang.

Forced to MarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang