HURT

4.5K 288 14
                                    

Bruukkk

"SEHUN!"

Jongin mendelik kaget melihat Sehun pingsan. Jongin segera menghampiri Sehun lalu menepuk pipi Sehun.

"Sehun! Buka matamu! Apa yang terjadi? Sehun" panik Jongin.
.
.
.
.
Kedua mata Sehun mulai terbuka. Mata Sehun menyipit ketika cahaya memasuki retinanya. Sehun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang terlihat asing baginya. Ini bukan kamarnya.

Dimana ini?
Batin Sehun.

Sehun mendudukkan dirinya dan dia sadar bahwa dia sedang di sebuah ruangan di rumah sakit.

Ceklek

Sehun melihat Jongin masuk dan melangkah menuju dirinya.

"Sehun.."
Jongin langsung duduk di hadapan Sehun lalu memeluknya.

Jongin tersenyum dalam pelukan Sehun, bahkan Jongin juga menangis. Bukan, bukan karena dia sedang sedih tapi justru dia terharu dan sangat senang.

"Jongin..."
Sehun menyadari jika Jongin kini sedang menangis.

"Sehun..."
Jongin menceritakan apa yang dikatakan dokter padanya.

FLASHBACK

"Park ahjussi, apa yang terjadi pada Sehun? Dia kenapa?"

Jongin masih panik. Ketika Sehun tidak sadarkan diri, dia langsung membawa Sehun ke rumah sakit dan tidak lupa menghubungi Park Yochoon ahjussi agar ketika Jongin sampai, Sehun langsung mendapatkan perawatan.

Setelah selesai memeriksa Sehun, Park ahjussi menoleh pada Jongin dan tersenyum. Park ahjussi sangat geli melihat ekspresi Jongin. Jongin akan sangat emosional jika menyangkut istrinya, Sehun.

Park ahjussi menyentuh pundak kanan Jongin.

"Kau tidak perlu khawatir Jongin. Selamat, akhirnya kau akan menjadi seorang ayah. Sehun sedang mengandung, dia hamil"

Jongin menatap kaget Park ahjussi. Jongin merasa jika dia sedang terbang ke langit ketujuh. Beban di hatinya melebur seketika.

Kini akar yang menjadi permasalahan dan pertengkaran di rumah tangganya telah hilang tergantikan oleh kabar gembira.

FLASHBACK END

Sehun melepaskan pelukan Jongin dan terperangah menatap tidak percaya Jongin.

Jongin menganggukkan kepalanya sebagai tanda apa yang baru saja dia katakan itu benar adanya.

"Aa..aku.. hamil?"

Jongin tersenyum dan menganggukkan kepalanya lagi.

Sehun tersenyum dan mulai menangis. Sehun sangat bahagia. Ini adalah berkat Tuhan yang harus dia syukuri. Tuhan begitu adil walaupun banyak cobaan yang harus dia alami, tapi Tuhan telah membuat rencana bagi semua hambaNya.

Sehun memeluk Jongin dan menumpahkan segala kesenangan yang tak terbendung. Sehun berjanji akan menjaga kehamilannya sebaik mungkin. Dia tidak akan ceroboh seperti dulu, apapun yang terjadi dia akan mempertahankan bayinya walau nyawanya sebagai taruhannya.
.
.
.
.
.
.

9 month laters...

Sembilan bulan Jongin dan Sehun melewati masa kehamilan dengan bahagia walaupun banyak kejadian yang mengesankan apalagi ketika Sehun sedang ngidam. Jongin tentu saja akan dengan sepenuh hati mengabulkan permintaan Sehun bahkan hingga membuat Jongin frustasi karena apa yang diinginkan Sehun tidak masuk akal. Tapi Jongin senang melakukannya.

Forced to MarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang