Chapter 10

4K 298 34
                                    

Jongin membuka matanya. Sesungguhnya dia masih sangat mengantuk. Gara-gara Sehun tadi malam dia harus tidur sangat larut.

"Dimana Sehun?"
Jongin bergumam karena tidak mendapati Sehun di sebelahnya.

Dia berdiri dan tatapannya jatuh pada setelah pakaian kantor di sisi kasur yang di tempati Sehun.

Jongin buru-buru mengecek kamar mandi, tapi Sehun juga tidak ada. Tapi dia terkejut dengan aroma lain di kamar mandinya. Aroma mint menusuk indra penciumannya.

Seketika rasa panik tertera di wajahnya. Apa jangan-jangan Sehun kabur? Tidak mungkin.

Lalu dia keluar dari kamarnya dan turun ke bawah.

"Eoh Jongin, kau baru bangun?"
Jongin mengabaikan pertanyaan ummanya karena sekarang dia membeku memperhatikan Sehun kini duduk bersama keluarganya di meja makan.

Sehun terus menyuapkan makanannya tanpa memperdulikan Jongin yang sedang menatapnya.

Sehun bukannya tidak peduli, tapi dia hanya ingin menghindari tatapan Jongin yang memabukkan

Jongin terpaku pada Sehun. Sehun berubah. Tadi malam dia masih melihat Sehun yang seperti mayat hidup. Tapi ini, Sehun memakai gaun selutut milik Kyuhyun dan sepertinya Sehun berdandan, walau sangat tipis, Jongin bisa melihatnya.

"YAK! Kalau kau mau jadi patung jangan disini. Kami terganggu olehmu hitam!"
Jongin mendengus mendengar ejekan Changmin lalu dia kembali ke kamar dan bersiap diri ke kantor.

Semua tersenyum. Mereka mulai merasakan perubahan di keluarganya. Sehun pun kini sudah lebih baik. Cara di matanya semakin terang. Semoga keadaan ini menjadi lebih baik nantinya. Itulah harapan keluarga Jongin.
.
.
.
.
Sudah sebulan Sehun menjadi istri Jongin. Tidak ada perubahan yang signifikan tentang hubungan mereka.

Sehun kadang sedih mengetahui suaminya masih berhubungan dengan Krystal.

"Kau mau kemana?"

"Aku mau keluar. Ada urusan penting."

Pasti bertemu ahjumma jelek itu.

"Aku ikut. Aku bosan di rumah."

Jongin terkejut. Dia tidak segila itu membawa Sehun ketika dia ada janji dengan Krystal.

"Tidak. Kau di rumah saja."

"Aku ikut Jongin. Kalau kau tidak mau, aku akan bilang sama eomma kalau kau ti..."

"Yayaya.. kau boleh ikut. Tapi kau jangan menyesal ikut denganku malam ini."
Jongin mendesis. Dia sedikit menyesal, semenjak Sehun membaik dia malah sering menggunakan nama ummanya untuk mengancamnya.

Sehun tersenyum lebar ketika Jongin mau mengajaknya.
Oh eomma terimakasih. Hanya dengan menyebut namamu saja dia langsung takut. Hahaha
.
.
.
.
"Untuk apa kau ke tempat ini Jongin?"

"Kenapa? Kau pasti menyesal ikut denganku kan? Nah lebih baik kau bawa mobil ini lalu pulang. Aku bisa pulang sendiri nanti."

"Tidak mau. Aku tetap ikut."

"Ck, keras kepala."

Berisik, bau, pengap dan ihhh apalah itu. Sehun meringis saat masuk ke dalam diskotik.

Sehun mengikuti Jongin masuk ke dalam.

"Kau duduklah di bar itu. Pesan saja minuman yang kau suka."
Setelah itu Jongin menuju sofa yang diduduki Krystal.

Sehun yang melihat itu rasanya ingin membakar club ini beserta isinya dan jangan lupa Jongin juga harus ikut di dalamnya agar dia semakin hitam karena terbakar. Lalu dia berjalan dan duduk di bar.

Forced to MarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang