Annoying Girl-5

37.2K 2.7K 37
                                    

"E-loo?!" Ucap keduanya dengan kening yang sama-sama berkerut.

TimbGaga heran saat melihat Ara kenal dengan sang kapten SMU Gardan.

"Lo pasti ikutin gue ya? Ngaku lo!" Paksa Ara.

"Idih pede gila lo. Lo fikir gue mau cariin lo, cewek astral setengah jadi. Titisan mak lampir. Yang ada lo kali yang ikutin gue? Dasar fans biadap. Udah nabrak gak minta maaf lagi." sindirnya.

Ara mendorong tubuh pria itu.

"Cih. Dasar cowok gila, cowok barbar. Udah tau lo yang tabrak gue,masa gue yang minta maaf? Galucu banget sumpah. Udah deh, lo pergi sono! Nanti dicariin emak gara-gara bawa sendok."

Lelaki itu menatap Ara dengan penuh amarah. Gelak tawa dari semuanya membuat lelaki itu semakin malu.

"Kok lo kenal sama cewek cantik sih?" Bisik Mario.

"Idih, lo bilang dia apa??"

"Cantik."

Lelaki itu mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang 100-an. Lalu memberinya untuk Mario.

"Buat apaan?!"

"Buat periksain mata lo kedokter! Udah tau dia annoying girl, masa lo bisa simpulin kalau dia cantik?" bisiknya lagi.

"Hei, telinga Kendal masih berfungsi normal, makan ati ngomong sama lo mah."

Gaga dan teman-temannya bingung dengan pertengkaran yang terjadi di hadapan mereka.

"Gue mau pulang." Rengeknya pada Gaga.

"Gue masih urus basket,Ra. Bentar lagi ya?" Bujuk Gaga.

"Gue pulang sendiri. Bye!"

Ara melenggos pergi meninggalkan lapangan indoor.

"Gara-gara lo tuh. Adek gue jadi minta pulang. Al antar adik gue, Al! Pak wahyu manggil gue tadi." ucap Gaga.

"Kok gue sih? Gak."

Aldi menolak permintaan Gaga mentah-mentah. Gaga menatap nanar sahabatnya.

"Biar gue aja yang antar dia. " Celetuk Lelaki yang tadi sempat bertengkar dengan Ara.

"Gausah. Rumah gue sampingan sama dia."

Aldi menjauhkan dirinya dari Lapangan dan segera mengejar Ara. Entah bodoh atau apa, tapi rasanya ia tak rela bila Ara diantar pulang oleh lawan main basketnya tadi.

•••••

"Dari matamu-Matamu. Kumu—dih kok dimatiin sih sayang?" Tanya seorang gadis yang berada dikursi penumpang. Suaranya terhenti saat radio yang sempat ia stel, dimatikan oleh pemiliknya.

"Suara lo receh banget, bikin gue puyeng dengernya. Dan satu lagi. Jangan panggil gue dengan sebutan 'sayang' atau apapun! Jijik gue dengernya." lelaki yang duduk di kursi pengemudi, mulai bergedik ngeri.

"Kalo Kais yang manggil gimana hayo?" Tanya Wanita itu tanpa melihat ke arah sang lelaki.

Wanita itu adalah Caramel, dan Lelaki itu adalah Aldi, tadi Aldi berhasil mengejar Ara yang jalannya super cepat.

"Kais siapaa?"

"Ka ishana, bebebnya kak Al."

CITTTTT...
Brukk..

Aldi menghentikan mobilnya tiba-tiba, sehingga Ara yang belum ada persiapan pun terbentur dashboard mobil.

"Akh gak ikhlas banget nganterin pulangnya sih?" Ara mengusap dahinya yang terbentur.

"Sorry.. Sorry.. Lo gak apa-apakan?" Tanya Aldi panik.

Tangannya segera memeriksakan dahi Ara. Mata Aldi menatap manik mata milik Ara, dan itu mampu membuat gadisnya tersadar akan posisinya yang sangat dekat dengan Aldi. Meski ia menyukai sosok Aldi, tapi bukan berarti ia dapat memanfaatkan keadaan ini.

"Cie kak Al khawatir, besok-besok rem mendadak terus Al, kalau perlu tabrakin ke trotoar, biar Al bisa ngelus dahi Ara lagi, makin sayang kan gue sama lo."

Aldi segera menjauhkan diri dari Ara,saat hembusan nafas Ara terhirup olehnya.

"Jangan pede lo! Gue cuma gak mau om Wijaya marahin gue karna buat anak monkeynya gila. Sampai kapanpun gue gak akan jatuh cinta sama lo, apalagi sama sikap lo yang sebelas duabelas sama cabe-cabean pinggir jalan!"

Degh...

Sebenci itukah Aldi dengan Caramel? Sehingga ia tega mengucapkan hal menyakitkan itu dengan lantang dan mampu menusuk hari Caramel. Ara terdiam sejenak.

"Iya gue memang gini. Bandel, susah dibilangin, ceroboh, dan hobinya gangguin lo. Gak heran kalau lo bisa benci sama gue. Beda banget ya gue sama Ka Ishana. Dia anggun,cantik,dan sempurna, gak salah juga kalau Kak Al pilih dia."

"TAU APA LO TENTANG HIDUP GUE?!"

Ara menoleh ke arah lelaki yang memfokuskan pandangannya ke depan. Aldi sedang mencengkram kuat stir mobil miliknya, Ara tahu ia sedang emosi.

"Gue tau lo yang suka Ishana, gue tau lo yang suka minum susu strawberry, gue tau lo yang selalu marahin gue, bentak gue, hindarin gue, gue tau lo anak Om Hendra, gue tau lo yang suka main basket, gue tau lo punya hati yang baik dibalik sikap dingin lo." ucap Ara.

"Gue turun, gue gak mau lo semakin emosi dan-

Dan bila esok datang kembali seperti sediakala dimana ...

Ngapa jadi nyanyi??? Wkwkwk jangan lupa vote dan comment!

Annoying Girl [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang