AnnoyingGirl-23

29.8K 2.1K 7
                                    

"Udah siapapun nama lo, mau akbar kek? Mau babi kek? Udah cepat bawa Amel keluar. Bawa adik gue CEPAT! ATAU GUE BISA BUNUH KALIAN BERDUA DISINI."ucap Alex yang begitu mengerikan.

Abi membuka pintunya lalu mengambil kursi roda milik Ara, membawa Ara secepat mungkin keluar dari mobil kakanya.

"Kakak lo benar-benar sakit jiwa. Sampai polisi luar, rela ke Indonesia hanya untuk kakak lo. Ckck, tapi dia gimana?" Tanya Abi.

Bagaimanapun, Abi memiliki sisi manusiawi, meski Alex berkali-laki membuatnya bergedik ngeri.

"Entahlah? Gue yakin Alex bisa atasi semua, dia gak gila—"

"Iya tapi gak norm—aww sakit Ra, lo tuh gatau diuntung ya? Gimana nanti lo mau jadi surga untuk anak-anak gue, kalau sama gue aja lo kdrt. Lag—"

"Apa? Mau ngeluh? Mau tinggalin gue?" Tanya Ara sinis.

Lebih tepatnya menyindir. Abi kembali konyol, Ara benar-benar mampu membuatnya konyol.

"Annyoing girl." gumam Abi sambil tersenyum.

•••••

"Mau apa lagi lo, Al?" Tanya Gaga sinis.

Melihat Aldi membuatnya sulit menahan emosional, terlebih sejak kejadian kebakaran yang menyebabkan adiknya kehilangan kaki.

"Gue cari adik lo." ucap Aldi.

Gaga menggeleng tak mengerti. Lelaki didepannya benar-benar membuat dirinya Stress, adiknya menyukainya, tetapi lelaki ini tidak membalasnya, lalu ia pergi, dan kembali. Gaga tidak habis fikir bahwa mencintai sesulit ini.

"Dave ingin bertemu dia." ucap Aldi.

"Haha. Lelucon apalagi yang lo perankan,Al? Dave udah mati, lo mau bohongin adik gue lagi? PERGI! Sebelum Kakak gue sendiri yang bunuh lo."

Tidak berbeda dengan Gaga, kini Aldi lah yang tertawa.

"Gue lagi gak bercanda. Dan lo bilang apa? Kakak? Lo ngelucu? Lo adalah anak pertama,Ga. Udah gue pengen bawa adik lo ketemu Dave, dia belum meninggal, gue menyembunyikannya, selama ini dia dirawat di rumah." Jelas Aldi.

Sontak pernyataan itu membuat Gaga kaget, Pascanya Dave,adik Aldi, dikabarkan meninggal saat kecelakaan pesawat. Saat mereka berbincang, Ara datang, ada Alex di belakangnya. Ya Alex berhasil kabur kemarin, dan Johan dan Riana sangat senang Alex kembali. Aldi menatap lelaki yang bersama Ara, tampan, dan mampu membuatnya memanas. "Ada apa?" Tanya Alex dingin.

"Dengan Cinta."

"Gak lucu, jadi diem!"

Ara menutup mulutnya sesuai perintah Alex.

"Ikut gue Ra!"ajak Aldi.

"Kemana?!"satu kata, cuek,dan terdengar dingin. Apa dia berubah karna lelaki itu? Batin Aldi. Aldi mengusir fikiran buruknya. "Gue gak mau,Al! Lagi males keluar apalagi ngedate. Apalagi ke KUA."

"Ngedate palelu. Masih kecil gak boleh ke KUA! Nanti minder liat orang-orang pada daftar nikah."ucap Gaga.

Ara tertawa garing, Aldi hanya menatapnya biasa, memangnya Aldi memiliki ekspresi? Tidak sama sekali.

"Dave, dia belum mati. Maafin keluarga gue yang nyembunyiin keberadaan Dave da—"

Tess

Satu tetes airmata jatuh ke lantai. Airmata Caramel, si gadis menyebalkan, semua menoleh kearahnya, tidak biasanya ia menangis.

"L—lo? Lo bilang Dave udah mati saat kecelakaan pesawat? Tapi? Ternyata lo bohongin gue? APA LO TAU AL? APA LO TAU HIDUP GUE SAAT DAVE MENINGGAL? KURANG LENGKAP. DIA SAHABAT GUE, GUE DIA DAN GENTA SELALU BERSAMA-SAMA, DIA YANG MENGAJARI GUE UNTUK GAK NYERAH NGEDAPATKAN LO, TAPI?—akh"

Ara memutar kursi rodannya menuju rumah Aldi. Tanpa mau ditemani.

"Gue rasa lo minta dibunuh." Ucap Alex.

Aldi menoleh ke arah Alex yang menatapnya setajam kuku burung elang. Begitupula dengan Gaga, Gaga menatap kakanya.

"Bunuh mulu. Nggak ada kata lain?" Gaga berkata lalu pergi menyusul Ara.

Aldi kembali menatap Alex, ia masih penasaran dengan Alex.

"Apa lo liat-liat?!" Bentak Alex.

Brukkk

Pintu rumah tertutup, dan hanya menyisahkan Aldi di depan pintu.

"Orang gila kali ya? Apa pura-pura gila? Oh Astaga DAVEEE!!"Teriak Aldi.

Aldi lagsung menuju rumahnya. Pandangnnya tertuju jelas kepada sang adik yang sedang memeluk Caramel dengan erat, pelukannya bahkan enggan untuk dilepas. "Kenapa sakit ya? Oh c'mon Al! Lo gak mungkin jilat ludah lo sendiri!" batin Aldi sambil tersenyum miris.

TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT!

Annoying Girl [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang