"Biasanya juga pulang lebih malam kali Pi."balas Gaga.
"Papi juga tau kamu biasa pulang malem. Tapi adik kamu?"
Gaga dan Aldi terkejut saat tahu bahwa Ara belum pulang, padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Hal itu cukup membuat Gaga semakin gelisah.
Dimana tuh anak kunyuk? Bae-bae aja? Apa jangan-jangan diculik om-om trus dibawa clubbing? Batin Gaga bertanya-tanya.
"Harusnya kamu jelasin yang benar ke adik kamu! Adik kamu tuh pergi karna kecewa kamu bohongin. See? Jam 11 malam dia masih belum pulang. Gimana kalau dia digondol kucing garong?!" bentak Johan.
Caramel adalah anak perempuan satu-satunya. Dan Johan sangat menyanyangi anaknya. Meski kerap kali anaknya bersikap kurang sopan. Tetapi Johan tahu, maksud anaknya hanya ingin membuatnya bahagia.
"Hellow gengs! Kendal pulanggg!!" teriak seorang wanita.
Johan,Gaga,dan Aldi menoleh keasal suara. Ternyata suara milik Ara. Gadis itu melangkah tak kenal dosa. Dengan wajah yang konyol, ia masuk rumah begitu saja."hei para pemuda tampan! Papi tydac deng, Gaga juga enggak, cuma Ka Al seorang, yang Ara Jenner nobatkan pria tampan di hati Ara. Duh makin suyung deh sama abang Al."goda Ara.
Johan dan Gaga membulatkan matanya saat mendengar ucapan Ara.
"Papi wajahnya tolong dikondisikan! Jangan ditua-tuain mukanya. Udah tua tau."
"Kamu dari mana aja sih,Ra?" Tanya Johan, tanpa mendengar ocehan tidak jelas dari Ara.
"Dari luar terus nemu cogan tapi bar-bar, bukan nemu deh. Tapi ditabrak te-"
"Oh my god! Apaan yang luka, de? Bilang gue!"Gaga memeriksa anggota tubuh Ara, tidak ada yang hilang satupun.
"Lebay lo Gaga Gugu. Orang dia tabrak gue dengan tubuhnya yang beh. Eh astagfirullah, Ara lupa." Ara menepuk dahinya sendiri.
"Apa yang lupa,sayang? Hp? Nanti kita beli lagi ya. Yang bagus kalau perlu. Yang gambar mangga di gigit sepotong." ucap Johan.
"Sok kaya lo, Pi. Canda Pi. Ara tuh lupa kalo di sini ada calon menantu papi yang tampannya ngalahin abang Lucas. Abang Al gak cemburu kan sama cowok barbar itu? Sebagai wanita cantik yang bertanggung jawab, Ara khawatir bebep cemburu." Ucap Ara dramatis.
Gaga menoyor kepala Ara, hingga Ara mencubit pinggangnya.
"Geli gue sama lo, Ra. Gak ada malu-malunya banget. Jaga image kek! Anggun dikit kek! Jual mahal kek!" protes Gaga.
"Jual mahal? Aduh sorry gue manusia cantik bukan barang dagangan. Gue mah apa adanya. Ya kalo Kak Al mau sama gue, dia harus terima gue apa adanya dong. Tapi kalau dia jijik sama gue? Ya gausah dimakan. Hidup lo ribet bang? Ga,Pi, Al, Ara keatas dulu ya. Laffyou Al, kalo kangen buka aja gordennya! Gorden Ara selalu terbuka kok kayak hati Ara."
Sebelum menerima toyoran dari orang-orang terdekatnya, Ara segera berlari menuju kamarnya.
"Punya adik kok gini amat ya?" Gumam Gaga sedih.
Aldi hanya menggeleng, lalu izin untuk pulang ke rumahnya. Hari ini cukup melelahkan, ditambah bertemu Ara, ia semakin lelah saja.
•••••
"Hayati lelah bang." Ara melempar tasnya ke atas mejanya. Lalu mendaratkan bokongnya di kursi kesayangannya.
"Meja aja punya pasangan masa gue engga?" keluhnya.
Genta yang notabenenya adalah sahabat Ara, yang tampannya juga luar biasa, tertawa terbahak-bahak mendengar keluh kesah dari sang sahabat.
"Kucing tetangga gue aja punya pasangan, masa lo enggak. Hahahaha."Genta kembali ketawa melihat ekspresi wajah dari Ara.
"Sori ye mas, dede mah setia sama Kak Al. Emangnya lo? Cowok playboy kampungan, yang mukannya mirip sama pemain GGS." ucap Ara.
Mata Genta berbinar saat menerima pujian dari Ara.
"Siapa Ra? Aliando pasti? Apa kevin julio?" Tanya Genta dengan penuh kebanggaan.
"Serigalannya lah. Serigala kan juga pemain. Utama malah. Sayang tuh sutradaranya matanya picek."
"Dasar anak monkey lo. Eh btw, emang lo pernah ketemu sama sutradaranya?"
Ara menggelengkan kepalanya.
"Lah lo tau dari mana kalau mata sutradara itu picek?"tanyanya lagi.
"Udah tau srigala kagak ada yang ganteng, judulnya malah ganteng-ganteng srigala. Harusnya tuh cantik-cantik Caramel itu baru fakta." Ara tampak menyombongkan diri.
"Caramel kan pahit, gak salah sih kalau hidup lo begitu haha."
"Sesak hati hayati bang!"
Ara bergaya dengan lebaynya. Sedangkan Genta memasang ekspresi sok geli. Mereka berdua memang sahabat ter-koplak di sekolah, eits, bukan hanya mereka berdua, masih ada Dion dan Afgan yang sama-sama tampan.
"Afgan kw sama Diono mana?"
"Lo kaya gatau mereka aja, Ra. Palingan lagi dijemur ama guru BP. Anterin coganmu ini ke kelas 11 kuy! Ke kelas abang lo." ajak Genta.
Dengan mata penuh bintang, Ara langsung menarik tangan Genta ke lantai atas dengan semangat 45.
•••••
Saat melihat Caramel berada di lantai atas, Marco, teman Gaga langsung menyambutnya.
"Hello, Baby! Ada apa nih kesini? Kangen abang ya?" Godanya sambil mencolek Ara.
"Jangan colek-colek! Gue bukan sambel. Dan tadi lo bilang apa? Baby? Lo fikir gue bayi. Minggir lo! Gue tydac ada urusan gue sama combro kayak lo." Genta hanya diam melihat kelakuan sahabatnya yang benar-benar memalukan.
"Biar combro gini, tetap cogan kan." Teriak Marco.
Ara langsung menarik tangan Genta. Mereka segera masuk ke dalam kelas Gaga tanpa memperdulikan teriakan Marco.
"Perasaan gue yang punya urusan, kok dia yang ribet sih?"
Genta menggaruk tengkuknya bingung.
"Hello abangku sayang. Hello ,cogansnya Ar-"
Tbc...
Jangan lupa vote dan coment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Girl [SUDAH DITERBITKAN]
Ficção Adolescente[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, silahkan follow terlebih dahulu] Namanya Caramel, lebih tepatnya Ara. Gadis berusia remaja yang hobi menggoda pria. Terutama pria berjuluk COGAN. Ara adalah gadis yang ceria, cantik, namun menyebalkan, tidak salah jika ia...