Annoying Girl-7

36.2K 2.5K 7
                                    

"Lo bikin masalah aja. Gue balik lagi ketempat itu, dan lo gak ada. Sekarang? Lo malah asik-asikan makan gitu?" Tanya Seorang lelaki yang tampak kacau.

"Kalo laper ya bilang. Gausah sok-sokan kuat, lo itu cewek, bukan cowok. Gausah gaya minta diturunin di jalan! Kalau gak tau arah pulang."

lelaki itu kembali membentak sang gadis dengan tangan yang selalu menunjuk wajah gadis itu.

Kecewa? Jelas gadis itu kecewa

Marah? Bahkan ia tidak bisa melakukan itu

Pergi? Ya sepertinya itu tepat.

"Kenapa sih Al hobi bentak Ara? Kenapa Al hobi marahin Ara? Apa salah Ara? Kenapa Al benci dan hindarin Ara? Apa-"

"NAIK!"

Satu kata keras yang keluar dari bibir lelaki itu. Kejam? Ya dia cukup kejam. Gadis itu adalah Caramel, tentu saja lelaki yang membentaknnya adalah Aldi. Tanpa fikir panjang, Ara segera masuk kedalam mobil Aldi.

•••••

Sesampainya di rumah besae milik keluarga Wijaya, Ara tidak banyak bicara. Bahkan ia tidak mengatakan terima kasih kepada Aldi. Saat ditanya Johan? Ara hanya menganggapnya angin lewat. Begitu pula dengan Aldi, bedanya Aldi sempat pamit dengan Johan dan Riana, baru kemudian ia membawa mobilnya memasuki perkarangan rumahnya.

"Selama itu membawa anak gadis orang?"tanya Hendra, ayah Aldi.

Aldi tidak menjawab pertanyaan ayahnya, dan berlalu menuju kamar di samping kamarnya. Kamar itu adalah kamar adiknya, lelaki yang terbaring lemah dikamarnya, dengan infus dan alat pernafasan yang menempel dianggota tubuhnya.

"Dave, apa lo gak kangen gue? Apa lo gak kangen sama wanita idaman lo? Bangun Dave! Dia sudah dewasa, dia tumbuh sangat cantik, gue selalu menjaganya, meski sedikit demi sedikit gue mulai ada rasa dengannya, tapi inget Dave, gue gak akan menerimanya, dia milik lo, dan selamanya begitu." ucap Aldi Lirih.

"Gue kekamar dulu ya Dave. Gue sayang sama lo." ucap Aldi.

Aldi beralih ke kamar miliknya, dan langsung menyalakan saklar lampu di kamarnya. Aldi melihat sebuah siluet seseorang yang berada di sebrang rumahnya. Dari posisi dan postur tubuhnya, Aldi dapat menebak bahwa gadis itu adalah Caramel. Dia sepertinya sedang melukis, entah dorongan dari mana, Aldi malah tersenyum melihatnya.

Aldi berlalu untuk bersih-bersih, setelah merasa semuanya telah bersih, ia melihat kembali kearah kamar itu, sudah tidak ada siluetnya lagi, tetapi lampunya masih menyala. Aldi mematikan saklar lampu di rumahnya, tiba-tiba ada sebuah cahaya mengusik matanya.

"Apaan sih?"

Ia membuka matanya saat cahaya itu jatuh tepat di matanya. Ia membuka gorden kamarnya dan melihat Ara yang sedang tersenyum dengan senter di tangannya. Gadis itu berdiri dengan tangan yang bertumpu di pagar balkon kamarnya.

"Hai!!" sapanya.

Moodnya sangat mudah berubah, bukannya tadi ia sempat marah pada Aldi? Aldi mengerutkan dahinya.

"Jangan berkerut! Nanti cepat tua." ucapnnya lagi, kali ini sambil tersenyum kecil.

"Lo itu hobi banget ganggu gue sih? Bukannya tidur, malah ganggu orang." Aldi berdecak sebal.

"Al, liat ke pager balkon lo deh!" Pinta Ara.

Aldi melihat ke pagar balkonnya. Ada sebuah tambang yang diikat dipagar balkonnya. Aldi tahu siapa pelakunya.

"Ini pasti ul-"baru hendak membentak, Aldi sudah kehilangan Ara.

"Annoying Girl." gumam Aldi.

Saat dia hendak masuk kembali ke kamarnya, suara pintu terbuka tiba-tiba mengagalkan niatnya.

Aldi berbalik dan melihat Ara kembali dengan sebuah benda di tangannya. Lalu mengikatnya di tambang yangs dibuat oleh Ara. Ara mengangkat tambang tersebut, sehingga Lukisan itu berhasil diterima Aldi. Ara berlalu masuk kedalam rumahnya. Sedangkan Aldi membawa masuk lukisan yang diberikan Ara. Ternyata lukisan itu adalah wajahnya yang sedang marah, ia tidak tahu kenapa wajah ini yang wanita pilih. Aldi melihat ke arah belakang lukisan, ada suratnya. Aldi langsung membacanya.

Dear My Cold Boy

Ini ekspresi Al saat marah. Kenapa Ara gambar wajah itu? Karna Al gak pernah senyum ke Ara. Justru wajah Al yang selalu Ara lihat adalah wajah marah Al. Thanks untuk yang tadi!
- AraJenner-

•••••

"Aldi! Aldi!" Panggil Ara kencang.

Ara sudah siap dengan pakaian santainya. Ia memakai sneakers dan hoodie yang melekat cantik di tubuhnya. Tidak tahu ia mau kemana. Sudah 30 menit ia memanggil Aldi, tetapi tidak ada jawaban. Jika ia meneruskannya, mungkin tidak hanya Aldi yang bangun, tetapi seluruh keluarganya. Ara memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan membuka pintu balkonnya. Ia melihat kondisi tambang yang ia buat semalam.

"Cukup kuat." gumamnya.

TBC...
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT!

Annoying Girl [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang