"Gaga oh Gaga!! Awkarin datangggg!! Gaga anjir dimana sih lo njir?"
Ara berteriak-teriak layaknya tarzan di hutan rimba. Baru saja ia menaiki 3 anak tangga, ia sudah teriak saja, padahal ia masih harus melewati 12 anak tangga lagi. Gaga adalah kakak dari Ara. Namanya Caramel, tapi panggilan akrabnya Ara. Katakan siapa yang tidak mengenal dia? Cewek super ribet dan ceroboh. Suka buat ulah dan hobinya gangguin kakak kelas yang tinggal di samping rumahnya.
"Gaga Gugu dimana lo?" teriaknya lagi saat sampai di lantai atas.
"Yeh sih anjir, gue bawain awkarin lo kalo ketemu. Ga lo ngumpet dimana sih? Di sini?"
Ara membuka tong sampah kecil yang berada dikamar Gaga. "Etdah yakali abang gue masuk kesini. Secungkring-cungkringnya dia, tetap aja gamuat di sini lah." Ara menutup kembali tong sampah. Dan mulai mencarinya ke semu sudut dikamar Gaga. Namun hasilnya tetap saja nihil.
"Kampret banget tuh cowok. Untung aja ganteng, kalo tidak? Udah gue pecat jadi abang."keluh kesah Ara.
"Siapa yang mau lo pecat, hm?"
Ara menoleh keasal suara. Suara yang familiar baginya. Siapa lagi kalau bukan suara Galuh Wijaya, atau yang lebih akrab dipanggil Gaga. Dulu saat Ara masih kecil, Ara hanya bisa memanggil Galuh dengan panggilan 'Gaga' dan akhirnya panggilan itu berlanjut hingga saat ini.
Ara menyengir kuda. Menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Untuk menghilangkan kecanggungannya, Ara pura-pura marah.
"Lo dari mana aja sih,Ga? Lo mau gue reoniin sama awkarin? Biar flashback. Lo tau gak gue nyariin lo sampai ketong sampah lo yang mungilnya segede kutu." Ucap Ara sambil menunjuk tong sampah mungil milik Gaga.
"Anying. Lo kira abang lo ini sampah?" Ujar Gaga.
Gaga masuk kekamarnya, lalu melangkah menuju lemarinya.
"Oiya, gue bukan Gaga Muhammad yang nyanyi lagu panjat. Beda orang mba. Nama saya Galuh bukan Gaga Muhammad. Kok gue gemas ya sama adik gue yang somplak gini. Oiya ada Aldi di bawah di-"
"Oh My God. Lo kenapa gak bilang dari tadi,Ga? Duh gue pake baju apaan ya? Gue cari baju dulu Ga. Lo jagain calon pacar gue jangan sampe kabur! Gue gak mau hari ini kencan gue gagal. Bye!" Ara pergi meninggalkan Gaga.
Gaga menggeleng lemah melihat kelakuan adiknya.
"padahal yang mau pergi kan gue. Kok dia yang ribet? Pasti dia sangka Aldi mau ajak dia jalan. Ngga habis fikir gue sama dia. Mana ada yang mau jalan sama cewek gesrek kaya dia, dih. Gue aja mikir dua kali hehe." Gaga masuk ke kamar mandi dan segera membersihkan diri.
••••
"Duh itu siapa?" Tanya Ara saat melihat bayangannya dicermin.
"What? Kenapa Mpok Nori hidup lagi? Dan kok dia di sini? Ngeliatin gue lagi." ocehnya lagi.
Ara kembali menghapus make upnya yang kelima kali. Dan mengganti lagi dengan yang lebih natural.
"Astaga! Selena gomez kenapa ada di depan gue? Itu beneran gue?" Tanyanya dengan senyuman menghina dirinya sendiri.
Setelah merasa puas dengan penampilannya, Ara melangkah ke ruang tamu. Matanya menyapu seluruh ruangan. Tidak ada Aldi, yang ada hanya Johan dan Riana yang duduk di sofa ruang tengah.
"Kamu mau kemana,Ra?" Tanya Johan, ayah Ara.
Ara menggeleng lemah, rupanya ia telah ditipu oleh kakaknya sendiri. Dan ini bukan terjadi sekali, tetapi untuk kesekian kali. Udah buat baper, sekarang pergi gitu aja batin Ara.
"Aku mau keluar sebentar doang Pi. Aku fikir Gaga tidak bohong, katanya tadi ada Kak Al, tapi ternyata Ara diboongin. Ara keluar dulu Mi! Pi! Doain Ara pulang bawa calon mantu hehe. Bye!!" ucap Ara mencoba bersemangat.
"Kasian Ara ya, Mi? Cintanya bertepuk sebelah tangan." ucap Johan saat melihat Ara sudah tidak ada lagi.
"Itu tandanya Al gamau terima anak kita apa adanya Pi. Mami tau, meskipun anak kita otaknya sedikit gesrek, tapi dia itu lucu. Bahkan suka bikin orang lain ketawa. Liat nih Mami! Awet muda kan?" Ucapnya sedikit sombong.
"Mami mah selalu muda di mata, papi."
•••••
Wanita berambut pirang berjalan di atas trotoar. Jalannya tidak seperti wanita pada umumnya, meskipun ia mengenakan dress, tetap saja tidak anggun. Sampai-sampai tubuhnya menabrak seseorang saat berjalan.
"Heh you itu can walk ga sih? Itu eye you buat apaan kalo you gak gunain?" ucap gadis itu marah-marah.
Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Ara.
"Inggris-Inggris! Indonesia-Indonesia! Jangan Inggris campur Indonesia! Jijik gue dengernya." balas lelaki yang Ara tabrak tadi.
"Lo harusnya ngomong kek kalo bisa bahasa indonesia, gue kan jadi gak permaluin diri gue. Dasar bule-potan. Bye!" Ara pergi meninggalkan lelaki yang sedang menatap kepergiannya.
Makhluk astral. Jangan sampai gue jatuh cinta sama cewek macam monkey gitu gumam laki-laki itu.
•••••
"Lihat sekarang jam berapa, Ga?" Tanya Johan sedikit membentak.
Di kediaman keluarga Wijaya tidak hanya ada Gaga dan Johan. Aldi juga berdiri di samping Gaga, dan mendengarkan apa yang Johan katakan kepada Gaga.
"Biasanya juga pulang lebih malam kali Pi." Balas Gaga santai.
Ada apa nihhhh????
Jangan lupa Vote dan Comment ya!!!
Follow ig aku: @ladybala_Gausah lirik-lirik gue, nanti jatuh cinta, gue tydac sabi tanggung jawab
-Caramel-
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Girl [SUDAH DITERBITKAN]
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, silahkan follow terlebih dahulu] Namanya Caramel, lebih tepatnya Ara. Gadis berusia remaja yang hobi menggoda pria. Terutama pria berjuluk COGAN. Ara adalah gadis yang ceria, cantik, namun menyebalkan, tidak salah jika ia...