Annoying Girl [SUDAH DITERBITKAN]

Annoying Girl-6

"Gue turun, gue gak mau lo semakin emosi dan nyelakain diri lo sendiri. Hati-hati ya bebebku sayang! Inget, kalau mengemudi mobil jangan pakai helm! Nanti ditangkap polisi. Thanks!"

Ara segera keluar dan bernafas lega. Saat mobil Aldi menjauh, Ara menyandarkan tubuhnya di dinding flyover.

"Gue bodoh atau gimana ya? Gue pulang sama siapa coba?"

Ara menggaruk tengkuknya bingung. Ia putuskan untuk duduk dahulu diflyover.

"WOI ORANG GILA, JANGAN BUNUH DIRI!" teriak salah satu pengemudi motor.

"Sialan gue dikatain gila, udah tau muka gue cantik gini. Mana ada sih orang gila secantik dan seimut gue?"

Ara kembali menyombongkan diri. Ara melihat matahari yang sebentar lagi ingin bersembunyi.

"Kenapa matahari sembunyi saat bulan ingin datang?" Gumamnya saat menatap matahari yang hanya terlihat setengah lingkaran.

"Ya karna dia juga punya hati, mana mungkin dia kuat melihat bulan dan langit bersama. Kok gue jadi gila beneran sih? Nanya sendiri, jawab sendiri."

Ara menggeleng tak berarti.

"Gue rasa lo bener-bener gila." Ara menoleh keasal suara itu. Dan berdiri sesosok lelaki cool yang sedang melipat tangannya di depan dada.

•••••

"Kenapa lo bodoh banget si, Al? Nanti kalau dia kenapa-napa gimana? Apa yang akan Gaga lakuin sama lo, kalau ia tahu adiknya gak pulang bareng lo?" Gumamnya.

"Putar balik?"

"Enggak?"

"Putar?"

"Enggak?"

"Putar?"

"Akh bener-bener nyusahin tuh anak dugong."

Aldi memutar kembali mobilnya untuk kembali ketempat dimana ia meninggalkan Ara.

***

"Naik!"

"Gak."

"Naik Gak?"

"Ogah."

"Naik!"

"Siapa lo suruh-suruh gue? Sorry ya Ara Jenner bukan cewek gampangan."

"Naik atau gue ci-"

"Ini gue mau naik. Bawel banget sih lo, mesum pula ko. Dasar penculik stress, penculik abal, penculik gak berpengalaman, pencul-"

"Naik!" Paksa lelaki di hadapannya yang menatapnya penuh ketajaman.

Caramel akhirnya masuk kedalam mobil putih milik lelaki yang memaksanya tadi. Ia terpaksa ikut, karna Ara tidak ingin dicium oleh sang penculik tanpa visi dan misi. "

"Ngapain lo disana?" Tanyanya kepada Ara yang sudah duduk di bangku belakang.

"Dasar cowok mulut cabe. Nyetir aja lo! Banyak tanya banget. Mau gue pecat jadi supir?!" ucap Ara dengan nada kesal.