AnnoyingGirl-24

29.4K 2K 15
                                    

"Hai Cara! Lama tante tidak bertemu denganmu. Pasti kamu mau lihat Dave kan?" Tanya tante Lidya, mama Aldi, dan Dave juga.

"Maafkan kami yang menyembunyikan keberadaannya,saat itu."

Flashback On

Mancester, two years ago

"Dave, it's so cute! For who,Dave?"Tanya Lidya kepada anak laki-lakinya.

"Buat Ara. Aku sengaja membelinya. Dia kan sahabatku, begitu juga dengan Genta, apa ini bagus untuk Genta, mom?" Tanya Dave kepada Lidya.

"Ya. Ini terlihat sangat pas dengannya, memangnya kamu benar ingin mengunjungi mereka, Dave?" Tanya Lidya.

"Tunggulah lusa,Dave! Biar kamu pergi bersama mom dan dad!"

"I can't wait, mom. I really miss my friends." ucapnya.

Lidya mengangguk. Lagipula disana ada Aldi yang akan menjaga anak keduanya. Aldi sangat menjaga Dave dengan baik.

***

Sejam yang lalu Dave sudah berangkat. Pesawatnya telah take off menuju Jakarta. Dan disinilah Lidya dan Hendra berada. Di ruang keluarga, dengan televisi yang sedang mereka tonton. Berita sebuah kecelakaan pesawat terjadi, dan nama Dave Putra Mahendra tertera dalam korban pesawat tersebut, hingga akhirnya mereka harus menerima bahwa Dave benar-benar meninggalkan mereka.

Berita kematian Dave telah tersebar, hingga terasa panas di telinga Ara dan Genta yang sudah lama bermain dengan Dave. Aldi juga tidak menyangka adiknya harus mengalami ini semua.

Dua bulan kemudian, Keluarga Mahendra mendapat kabar bahwa Dave ditemukan, dengan banyak luka yang terdapat di setiap titik di wajahnya. Lidya dan Hendra memutuskan untuk merawat Dave di rumah. Aldi mengusulkan agar keberadaan Dave disembunyikan, karna akan terasa aneh bila orang yang sudah meninggal, tiba-tiba hadir kembali.

Flashback off

Ara menghapus airmatanya, ia tahu bahwa yang keluarga Dave lakukan adalah yang terbaik.

"Dimana Dave?" Tanya Ara.

"Di kamar. Ada Genta juga Dion dan si cowok berkacamata yang penuh karisma."ucap Lidya.

Ya Ara tahu siapa yang Lidya maksud.

"Ayo biar tante Li antar!" tawarnya.

"Biar Gaga aja tante. Biar Gaga yang gendong Ara sampai atas. Itu kewajiban Gaga sebagai kakaknya." Ara tersenyum.

Gaga adalah brother goals. Gaga membawa tubuh Ara menuju kamar Dave. Dan disinilah Caramel sekarang, di sebuah kamar yang berada d isamping kamar lelaki yang ia sukai.

"Dave gue rindu lo! Gue fikir lo mat—"

Ara memeluk erat tubuh Dave.

"Ngomongnya dijaga! Emangnya adik gue kucing lo bilang mati?" ucap Aldi.

Aldi bisa terbilang hanya menghancurkan pandangan di depannya. Terasa sakit tapi ia sendiri tidak mengerti. Ia suka Ishana, tidak dengan Ara. Aldi yakini itu 100%.

"Shut up,Al! You don't understand."

Dave tak menyangka bahwa Aldi dan Ara masih tidak akur. Bahkan sepertinya, Ara masih belum berhenti berjuang.

"Gaboleh begitu,Ara! Nanti kalau Alnya gajadi suka gimana?" Goda Dave.

"Itu mah bukan nanti. Sekarang juga emang gak suka. Tapi jangan panggil Ara kalau gak bisa taklukan Aldi. keren gak Al?" Tanyanya.

"Sama sekali gak." Cuek dan tetap dingin.

Ara mendengus sebal, langsung ia alihkan pandangnnya menuju Dave.

"Oiya Yon, Gan, ini temen gue sama Genta dulu. Tapi sialnya my bebep  bilang kalau Dave meninggal. Emang dasar abang jahat gitu, eh engga deh, boong Al." Ara menggaruk tengkuknya.

Saat Ara sedang asik mengobrol dengan teman-temannya. Aldi diam-diam tersenyum, teringat Ara yang masih terus menganggunya.

"Jangan baper! Mungkin dia cuma ngeledek. Ingat janji lo!"pesan Gaga.

"Ara, ayo pulang!" Ara mengangguk. Semuanya pamit, niatnya Genta, Dion dan Afgan akan menginap di rumah Ara.

Gaga membawa tubuh Ara menuju kursi roda.

"Apa lo gak cape, selalu angkat gue, Ga?" Tanya Ara.

"Tugas kakak adalah jagain adiknya, kalau engga, buat adiknya bahagia."

Ara mengeplak kepala Gaga yang masih tertawa.

"Gimana hubungan lo sama Kak Alex? Udah membaik setelah satu kamar semalam?" Ara kembali bertanya.

Gaga mengingat-ingat kejadian semalam.

Flashback On

"Kenapa lo jadi psikopat? Dan pacar lo sendiri lagi yang lo bunuh?" Tanya Gaga penasaran.

Johan menyuruh Alex untuk tidur bersama Gaga, dan itu kesempatan Gaga untuk berdekatan dengan kakaknya yang angkuh.

Setelah lima menit, Gaga tidak juga mendapatkan jawaban.

"Kenapa lo jadi psikopat?" Ulang Gaga.

Tetap tidak dijawab. Alex malah menyibukan diri dengan merakit pistol. Gaga tidak tahu jika kakaknya bisa merakit pistol. Alex juga hanya sesekali tertawa meledek, dan itu mampu membuat Gaga geram.

"GUE INI ADIK LO. APA GUE GAK BERHAK BANGGAIN ABANG GUE? APA GUE GAK BERHAK BICARA SAMA ABANG GUE? APA GUE GAK PUNYA SEDIKIT WAKTU BUAT DEKET SAMA LO? GUE JUGA ADIK LO. BUKAN HANYA ARA. GUE JUGA INGIN MERASAKAN PUNYA KAKAK. GUE—Akhhh!!

Gaga berteriak frustasi dan pergi keluar kamar. Saat pistol Alex selesai, Alex—

Aku gantung, biar makin greget gitu wkwkwk, maaf ya updatenya lama. Lagi mau US, mau UN juga😊 eh tapi aku suka ketawa kalau liat koment panggilnya 'kak' padahal aku masih dibawah kalian wkwk

TBC
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT!
Pollow ig: @ladybala_

Annoying Girl [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang