SIMPLE LOVE

BAB 16

            Kalau benar waktu bisa diputar, Adit akan memutar waktu 2 jam yang lalu agar tidak pernah terjadi.
Belakangan ini hubungannya dengan Aza sangatlah sensitif. Entah kenapa Aza jadi mudah tersinggung bila menyangkut Cherry. Tapi hal itulah yang membuat Adit bingung.
Pernahkah Cherry melukai Aza? Atau, Cherry pernah membully Aza?

Sepertinya dua pertanyaan itu tidak cocok untuk dijadikan pertanyaan. Pasalnya Cherry merupakan murid baru yang pindah dari SMA N 1. Tentunya mereka belum pernah bertemu. Dan Cherry tidak pernah membully Aza. Seingat Adit, Cherry malah menolong Aza dari Forysta.

Lantas sekarang masalahnya dimana? Adit jadi bingung dibuatnya.

Adit mengacak-acak rambutnya. Sedari tadi ia hanya mondar- mandir seperti setrika yang sedang menyetrika baju yang sangat kusut di ruang tamu rumahnya. Adit terus saja memikirkannya. Tapi ia tidak menemukan jawabanya. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Cherry terus saja menempel padanya. Dan Aza merasa kurang nyaman dengan hal itu. Iyah. Adit memang sudah mengetahuinya sejak Aza selalu menghindar bila Aza melihat Adit dengan Cherry bersama.

Entah apa yang dipikirkan Aza. Adit sungguh tidak mengerti. Dan mengenai Cherry, iyah.. Adit akui dirinya masih belum bisa melupakan Cherry. Karna Cherry adalah orang yang pernah ada dihatinya sebelum Aza.
Bermula pada hari itu, Cherry selalu memulai kebiasaannya. Yaitu Cherry selalu datang menemuinya. Seperti yang dilakukannya dulu di Bandung. Sebelum Adit pindah ke Pati. Cherry selalu datang saat dia sangat merindukan Adit. Mau bagaimana lagi lima tahun yang lalu. Tepatnya saat Adit masih tinggal di Bandung.

Masa itu Adit dan Cherry masih duduk di bangku SMP kelas satu. Jika Adit tidak salah ingat, waktu itu masih masa orientasi sekolah. Adit tidak sengaja bertemu dengan Cherry. Mereka kemudian dekat dan menjadi sahabat.

Saat itu, entah apa yang dipikirkan Adit, Adit langsung menembak Cherry untuk jadi pacarnya. Iyah.. kalau dipikir-pikir juga aneh. Anak seusia belia begitu berani-beraninya sok-sok'an nembak anak cewek. Adit juga merasa kalau dirinya yang dulu memang menganehkan. Tapi bukan itu yang terpenting sekarang. Masalahnya ada di Cherry. Gadis itu menerima perasaan Adit. Sehingga Adit pikir hidupnya akan bahagia bersama orang yang juga menyukai dirinya. Pikirannya aneh bukan?

Adit yang dulu mengira bahwa dia akan bahagia bersama dengan orang yang juga bisa membuatnya bahagia.
Anggapan itu selalu saja menjadi pedoman Adit. Dari kecil, ayahnya-lah yang mengajarkan nya 'apa itu arti cinta'. Dan ibunya hanya mendukung semua apa yang diceritakan ayahnya tentang 'apa itu cinta'.

'Apa itu cinta' Adit juga tidak tau. Yang diketahui Adit yang dulu hanyalah Cherry. Hanya Cherry.

Sampai Adit mendengar kalau Ayahnya meninggal karena serangan jantung. Adit sedih. Adit marah. Adit kecewa. Satu - satunya pahlawan yang ia idamkan, harus pergi untuk selamanya, meninggalkannya. Adit sangat terpukul. Tapi ia tidak tahu harus menumpahkan segala isi hatinya pada siapa. Adit pikir, Cherry bukanlah orang yang tepat menjadi tempatnya bernaung. Jadi Adit memutuskan untuk Long Distance Relation atau LDR'an dengan Cherry. Mungkin saat itu, istilah itu belum terlalu populer. Adit lebih suka menyebutnya, hubungan jarak jauh. Dengan alasan kalau ibunya akan dipindahakan kerja di daerah Jawa Tengah. Dan memberitahukannya pada Cherry, mungkin akan sedikit melupakan rasa sedihnya karna telah kehilangan orang sangat disayanginya.

Tanpa curiga Cherry menyetujui keputusan Adit. Kemudian, setelah sekian lama Adit memutuskan hubungannya dengan Cherry. Karena hubungan mereka semakin lama semakin renggang. Jadi Adit pikir untuk apalagi dipertahankan? Untuk itulah Adit ingin memulai hidup yang baru di Pati.

Saat Adit pindah di Pati, ia menemukan sosok sahabat ada didalam diri Aril.

Adit sudah menganggap kalau Aril bukan lagi seorang sahabat melainkan saudara kandungnya sendiri. Tapi, tahun belakangan ini, Ayah Aril dan Ibu Adit memutuskan untuk menikah. Awalnya Adit tidak menyetujui hubungan mereka. Tapi Adit selalu memegang teguh prinsip hidupnya. Jadi, ia memutuskan untuk merestui hubungan keduanya.