Sinar matahari pagi mulai menyapa seluruh isi ruangan apartemen Ky dari jendela kaca.
Ia membenci bau ini. Bau-bau sialnya kehidupan yang harus dia hadapi di setiap pagi hingga malam hari yang selalu menemani hidupnya.
Dan itu akan terus menerus terjadi."Ah, jam berapa sekarang? Mengapa aku terasa begitu malas untuk bekerja," gumam wanita itu.
Ky mengambil ponselnya yang berada di meja samping tempat tidurnya dengan malas."Masih jam 5 pagi. Aku tidur 5 menit lagi saja," ucapnya pada diri sendiri sambil menutup kedua matanya kembali.
****
"Anda tahu jam berapa sekarang?!" teriak salah satu manager perusahaan besar tersebut.
Ky tau bahwa tadi dia memang terlambat bangun. 5 menit malah menjadi terlambat 45 menit.
Dengan santainya Ky hanya menyeruput secangkir kopi mocha panas yang dia beli tadi saat di perjalanan.
"Hey apa kau tuli?!" teriak manager itu lagi.
"Kau tidak perlu berteriak-teriak seperti toak, Palmer. Aku hanya berada beberapa jarak di depanmu. Dan aku mendengarmu," jawab Ky dengan tenang.
"Dan mengapa anda tidak menjawab pertanyaanku? Apa kau tidak mempunyai hormat lagi pada atasanmu ini, hah ?!"
teriakan manager tersebut menggema di seluruh sisi-sisi ruangan ini."Ah, tadi kan aku sedang meminum kopi, jadi aku tidak bisa menjawabmu," jawab Ky dengan begitu tenangnya.
Ya, wanita bernama Lucianne Kyandra yang kerap disapa Ky memang dikenal sebagai orang yang jutek dan sangat cuek dalam menanggapi berbagai hal yang mengganggu hidupnya.
Kini seorang pria berparas tampan yang sejak tadi berdiri menyaksikan pertujukkan maki-memaki tersebut hanya tersenyum miring menatap wanita yang membelakanginya itu sambil kedua tangannya yang ditaruh ke dalam saku celananya.
"Kau akan kupecat, Lucy! Kalau perlu kau bisa pergi dari tempat ini sekarang juga!" ucap managernya kembali.
"Seriously, dipecat? That's such a precious thing for me sejak 5 tahun ini! Big thanks to you, Mr.Palmer!"
Buru-buru Ky langsung mengambil tasnya dan menutup laptopnya.Ky langsung beranjak pergi meninggalkan ruangan itu dengan lagak sinisnya lalu melewati orang-orang yang sejak tadi melihat aksi tersebut.
Memang semuanya pasti berpikir kalau Ky sudah tidak cukup waras. Banyak orang yang memimpikan untuk bekerja di perusahaan besar itu, sedangkan dirinya begitu senang ketika dipecat oleh managernya sendiri.
"Tadi itu siapa?" tanya pemilik perusahaan itu kepada Palmer.
"Selamat pagi Pak Reyner. Tadi itu adalah salah satu karyawan biasa yang bekerja sebagai Administrator disini," jawab Palmer.
"Mengapa kau memecatnya?" tanya Reyner.
"Dia sudah bersikap tidak sopan, Pak. dia tidak mempunyai cukup etika kepada atasannya sendiri," balas Palmer.
"Lalu mengapa kau tidak konfirmasi terlebih dulu kepada saya? Apa saya sudah memberi ijin kepadamu untuk sembarang memecat orang tanpa persetujuan saya?"
tanya Reyner dengan tatapan membunuhnya.Inilah yang dikagumi oleh kaum-kaum hawa di manapun.
Selain wajahnya yang begitu tampan, dan badannya yang kekar dan tinggi, Reyner juga mempunyai sikap tegas dan selalu terlihat memukau bagi semua orang.
"Maaf pak. Saya sudah lancang,"
jawab Palmer dengan wajahnya yang menunduk."Sekarang kau hubungi dia, dan suruh untuk ke ruanganku segera,"
ucap Reyner lalu pergi meninggalkan tempat itu.Memang semua yang melihat kejadian tersebut pasti bertanya-tanya, kesempatan emas yang di dapatkan oleh Ky malah ia buang sia-sia tanpa ada rasa kekecewaan sekalipun.
Maka tak heran anak dari pemilik perusahaan besar yang baru menjabat itu ingin mengetahui siapa wanita yang telah menyia-nyiakan pekerjaan berharganya di sini.
Lebih tepatnya, ia penasaran.
"Hendrix, kau kenal wanita tadi?" tanya Reyner sambil memakai jas hitamnya kembali.
"Definitely not, kau tahu kan kita baru saja menjabat di perusahaanmu sendiri. Tidak mungkin aku mengenalnya," ucap sahabatnya itu yang bekerja sebagai sekretaris Reyner.
"But she acts like a bitchy girl."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooted in Me
RomanceLight is easy to love, baby. Show me your darkness. · · · · Novel berbahasa Indonesia · Protected under the copyright laws- (Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia no.19 tahun 2002) RADIX, ©copy right 2017 by felicane