23. DUA PULUH TIGA

112 13 1
                                    

"Sebulan. Apa itu waktu yang cukup untuk anda bisa berpikir akan menikahi anakku atau tidak?"

"Sangat cukup, Mr.Aderson. Saya akan memberitahukannya kepada anda jika saya sudah berpikir secara matang," ujar Ky dengan sopan.

"Saya harap jawaban anda tidak mengecewakan untuk keluarga kami, nona. Kami benar-benar mengharapkan Freddy akan dapat menikahi wanita yang ia cintai saat ini."

"Saya akan memastikannya dengan benar, apakah saya adalah wanita yang anak anda cintai atau tidak, ataupun sebaliknya," balas Ky.

"Kalau begitu permisi, Tuan Aderson. Saya akan kembali ke pekerjaan saya," ucap Kyandra kepadanya dan segera pergi dari coffee shop tersebut.

"Sangat beda dari wanita lain. Cocok untuk anakku, Ed."

***

"Sebulan. Aku tidak tahu. Benar-benar tidak tahu," ucap Kyandra sambil memijat-mijat kepalanya yang pusing.

"Dia tampan, kaya, dan juga baik. Apalagi kurangnya, Ky? Papa yakin cepat atau lambat kau juga akan mencintainya."

"Sebulan, aku akan memutuskannya saat sudah 1 bulan," ucap Ky.

"Papa pikir tidak perlu sebulan untuk kamu menjawabnya, Kyandra. Karena ini bukanlah suatu hal yang dapat kamu kompromikan,"

"Kamu harus menyetujuinya apapun itu alasannya. Apa kamu mencintai Freddy, atau tidak, you must agree it," jelas Max kepadanya.

Lalu ayahnya menambahkan, "Demi perusahaan dan keluarga kita, kamu tidak lupa kan apa tujuan kita dari awal? Membuat keluarga kita kaya raya, dan mem...."

"Cukup. Aku akan benar-benar memutuskannya selama sebulan. Aku tetap tidak bisa menikahi orang yang tidak ku cintai. 1 bulan itu yang akan menentukan hidup aku, Pa," tegas Ky.

"Lalu bagaimana jika jawabannya, kamu tetap tidak mencintai Ed? Kau juga tetap akan menikahinya, Kyandra."

"Jika aku mencintainya, aku akan menikahinya. Dan jika jawabanku adalah aku tidak mencintainya, aku... aku akan kembali ke Dillons lagi, untuk membantu perusahaan papa, seperti dulu," ucap Kyandra yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya.

"Very good idea. Jika kau mencintai Ed, kau akan menikahinya dan otomatis perusahaan kita akan kembali naik. Dan jika kau memutuskan untuk tidak menikahinya, kau akan kembali ke Dillons and keep stealing their imaginary-site," jelas Max yang tampak menyetujui ultimatumnya.

Walaupun ia sudah tahu bahwa anaknya masih bekerja di Dillons hingga saat ini, ia tetap membiarkan Ky menjalankan rencananya sendiri.

"Oke, aku akan melakukannya," jawab Ky lalu mematikan sambungan teleponnya tersebut.

"Itu akan lebih baik jika aku harus menikahi orang yang sama sekali tidak cinta padaku, ataupun orang yang tidak ku cintai. Itu lebih buruk dari apapun," gumam Ky sambil menyenderkan kepalanya di kursi kerjanya.

Ky lalu mendapat pesan masuk dari ponselnya dan segera membuka pesan tersebut.

Hulkieman : Jgn lupa minum obatnya.

Hulkieman : Balas pesanku jika kau masih belum tewas.

Ky hanya membacanya tanpa membalas pesan dari pria tersebut. Entah mengapa Ky merasa nyaman, seseorang memerhatikannya setelah sekian lama. Setelah sekian lama ia tidak pernah merasakan sebuah perhatian oleh seseorang.

Tapi Ky sadar, ia tidak boleh terbalut dengan rasa seperti itu. Ia harus sadar siapa dirinya yang sebenarnya, seorang wanita yang tidak pantas untuk siapapun itu.
Wanita yang tidak pantas dicintai ataupun dimiliki.

Tapi untuk sesaat, Ky tidak akan menyia-nyiakan momen langka seperti ini, satu-satunya orang yang dapat menerima dia apa-adanya.
Reyner Linford tidak peduli siapa dirinya, siapa Lucianne Kyandra.

Ky tersenyum kecil lalu mengambil bungkusan obat yang dibeli Reyner beberapa waktu lalu, dan segera meminumnya hingga akhirnya seseorang menerobos masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk pintu.

"Mengapa kau tidak membalas pesanku?" ucap pria tersebut kesal.

"Kau hanya baru mengirim pesan itu 5 menit yang lalu, dan sekarang kau ke sini hanya untuk menanyakan hal tidak penting itu?" tanya Ky begitu heran kepada bos tololnya itu.

"Tentu itu sangat penting bagiku. Aku kira kau beneran sudah tewas, makannya aku segera ke ruanganmu, " jawab Reyner.

"Aku heran mengapa kau bisa memimpin di perusahaan besar ini, sedangkan otakmu saja selalu tidak beres," ucap Kyandra yang kini mulai mengetik sesuatu di laptopnya.

"Well, aku membagi 2 prinsip dalam hidup aku, Kyandra. Yang pertama adalah pekerjaan, dan yang kedua adalah percintaan. Aku tidak akan mencampuri kedua hal itu jika aku sedang berada di salah satunya," jelas Reyner yang sudah berada di depan meja kerja wanita itu.

"Kalau begitu kau sedang tidak berada di kedua-duanya, Reyner," ucap Ky yang kini mengubah posisinya menghadap pria tersebut.

"Pertama, jika di pekerjaan, aku tidak pernah melihat suatu perkembangan yang pesat dari perusahaan ini selama kau yang menggantikan orang tuamu untuk memimpin perusahaan Dillons," ucap Ky mulai berdiri lalu melipat tangannya di dada dan menatap tajam ke arah Reyner.

Lalu wanita itu menambahkan,
"Kedua, jika di masalah percintaan, aku ragu apakah kau tahu apa itu arti cinta. Karena yang ku lihat dari matamu, kau tidak mencintaiku, Reyner. Melainkan kau berusaha untuk membuatku yang jatuh cinta padamu," jelas Ky yang kini membuat pria tersebut menatap ke arahnya demgan tatapan sulit diartikan. Seolah-olah apa yang dikatakan wanita itu semuanya adalah benar.

"Aku tahu maksudmu dari semua ini, Reyner Linford,"
kata Ky lalu melemparkan bungkusan obat-obat tersebut ke arah pria itu.

"Dan kau tidak akan pernah bisa membodohiku, Reyner."

"Karena aku yang lebih pintar dalam hal seperti ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rooted in MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang