8. DELAPAN

192 76 42
                                    

"Print data-data yang ada dalam flashdisk ini dan antar berkas-berkas ini ke ruangan Tuan Reyner sekarang."
Ucap Palmer memasuki ruangan Ky sambil memberikan flashdisk diatas mejanya.

"Sebentar."
Ucap Ky dengan malas.

"Kenapa kau terlihat tidak begitu semangat? Kau tidak dikasih makan ya?"
Ucap Palmer sedikit meledek karena melihat badan Ky begitu lesu

"Ya aku sudah tidak makan selama bertahun-tahun. Dompetku hilang, apa kau melihat dompetku? Siapa tau ketinggalan ditempatmu."
Ucap Ky dengan konyol meladeni pertanyaan Palmer tersebut.

"Ada-ada saja kau. Cepat print data itu dan antar berkas-berkasnya. Kalau kelamaan nanti bosmu marah."

"Bosku bosmu juga, Palmer."
Ucap Ky persis dengan ucapan Palmer kemarin.

"Kupikir kau harus belajar kursus di negara yang sangat amat jauh dari sini."
Ucap Palmer

"Belajar apa?"

"Belajar cara bersikap sopan dengan orang-orang sekitarmu dan dengan atasan."
Ucap Palmer dengan sedikit kesal.

"Menurutku atasanku hanyalah Tuhan. Selagi sikapku ini tidak  membunuh orang, it's okay for me."
Balas Ky yang terkenal dengan sikap juteknya.

"But it's not okay for all, Lucy."
Ucap Palmer yang tak mau kalah.

"So what's your problem, Mr.Palmer?"

"Cepat antar berkas-berkas ini ke Tuan Reyner. Now.

"Bagaimana aku bisa bekerja dengan cepat jika kau terus mengajakiku berbicara, Tuan Palmer?

"See you, Lucy."

*****

"Sekarang dia juga nuduh gue yang ngambil dompetnya. Dan dia minta ketemu sama gue nanti sore. Gila kan"

"Hah? Dompet?" tanya Hendrix

"Iya. Dompet cewe gila itu," ucapnya yang sudah memakai bahasa Loe-gue karena begitu kesalnya.

"Tunggu bro, tunggu. Dompet apa?Jangan-jangan yang lo maksud dompet yang gue ambil lagi," ucap Hendrix.

"Maksud lo?"

"Gue waktu itu juga nemuin dompet di Glendale yang habis lari pagi sama lo. Yang lo ninggalin gue tanpa ngasih tau apa-apa."
Jelas Hendrix kepada sahabatnya itu.

"Serius? Lo nemuin dompet juga??"
tanya Reyner yang mulai serius dengan ucapannya.

"Tunggu, yang nabrak lo namanya Kyandra kan?" tanya Hendrix yakin.

"Iya, Hen," jawabnya cepat.

"Damn it, aku baru mengingatnya kalau pemilik dompet itu juga memiliki nama yang sama dengan orang yang kau tabrak. Kyandra namanya," ucap Hendrix setelah mengingat-ingat kembali.

"Sekarang mana dompetnya?"

"Dompetnya uda gue kasih ke......"
Ucapan Hendrix terhenti saat mengingat kalau dia tidak boleh memberitahu siapapun bahwa sahabatnya kemarin sudah tiba di Amerika dan sahabatnya itu yang telah mengambil dompet Kyandra.

Rooted in MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang