"Selamat atas pertunanganmu," ucap Reyner saat mereka bertemu dalam satu proyek pembangunan di LA.
"It isn't a good time anda mengatakan itu, Reyner Linford. Karena dia belum menjawabku," ucap pria tersebut.
"Apa kau sendiri yakin dia akan menerima petunanganmu?" tanya Reyner.
"Aku belum tahu. Tapi aku akan berusaha meyakinkannya, kalau aku satu-satunya pria yang hanya akan ia cintai," jawabnya begitu tenang.
"Apa kau bisa yakin bisa meyakinkan hal itu pada Ky?"
"Why not? Dolcey saja pernah menjadi mantan-tunanganku. So, tentu Kyandra akan ku dapatkan," ucap Ed.
"Dan kau meninggalkannya di saat hari pernikahan kau dengan Dolcey. You such a jerk, Ed," kata Reyner kepadanya.
"I know that. Dari awal itu semua memang paksaan dari orang-tuaku dan aku tidak pernah mencintai wanita-manjamu itu, Reyn," balas Ed dengan santainya.
"Dan aku tidak akan lagi mengulangi kejadian itu. Karena kali ini, aku mencintai calon tunanganku, Kyandra," tambah Ed.
"Freddy Thenon. Aku sudah mengenalmu cukup lama. Tidak ada yang bisa kau sembunyikan dariku."
Ed yang bingung apa maksud dari ucapan Reyner lalu berkata, "Apa maksudmu? Aku memang benar mencintai Ky. Apa urusanmu dalam hubungan kami?"
"Aku hanya akan memperingatimu, Ed. Jangan pernah kau berani untuk menyakiti Kyandra," tegas Reyner dengan tatapan dinginnya.
"Tentu tidak. Itu tidak akan terjadi," balas Ed, "Lalu apa urusannya denganmu, Reyner?" tanyanya lagi.
"Dia wanita yang aku cintai. Tentu seseorang akan berusaha untuk melindungi wanita yang ia cintai, bukan?" ucap Reyner lalu membuka kancing teratas kemejanya.
Rasanya begitu panas cuaca hari ini."Wow wow wow. Kau juga mencintai Kyandra?" tanya Ed yang sedikit kaget.
"Hm. Untuk saat ini, aku hanya akan melindunginya dari suatu hal yang buruk, Ed," jelas Reyner.
"Lalu apa sesuatu yang buruk itu, Reyner?" tanyanya.
"Tentu saja sesuatu yang akan menghancurkan hidupnya," jawab pria tersebut.
"Kalau begitu, bagaimana jika wanita yang kau -cintai itu juga sedang berusaha menghancurkan hidupmu, Mr.Linford?" ucapnya sambil melontarkan senyum miringnya.
"Reyner Linford. Di sini kau yang tidak tahu apa-apa, kau sadar itu?"
***
Sore itu ketika Reyner kembali ke rumah sakit tersebut, Ky sudah tidak lagi berada di sana. Ky meninggalkan tempat itu tanpa berkata-kata padanya.
Tidak mengucapkan kata terima kasih ataupun berniat untuk menghubungi dirinya.Sedangkan Ky yang sudah tiba di apartemennya, merebahkan tubuhnya yang terasa begitu lelah dan kepalanya yang masih terasa berat.
"Sleep-apnesy?" ucapnya sambil membuka bungkus plastik obat tersebut.
"Sejak kapan aku memiliki penyakit seperti ini?" gumamnya.
Ky langsung meminum obat tersebut sebelum kepalanya semakin terasa berat.
"Three times," ucap Ky setelah meminum obatnya. "Ini sudah ketiga kalinya aku merasakan seperti ini di bulan yang sama," ucap Ky lalu meneguk air putihnya.
Tiba-tiba suara bel terdengar dari dalam apartemennya yang membuat Ky begitu bingung. Tidak pernah ada sekalipun orang yang masuk ke apatemennya selain petugas kebersihan. Itupun datang hanya kalau ia suruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooted in Me
RomanceLight is easy to love, baby. Show me your darkness. · · · · Novel berbahasa Indonesia · Protected under the copyright laws- (Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia no.19 tahun 2002) RADIX, ©copy right 2017 by felicane