19. SEMBILAN BELAS

86 12 6
                                    

Wanita itu meriasi wajahnya dengan gaya make-up natural agar membuat wajahnya tidak terlihat tua. Lebih tepatnya, karena ia malas.

Ky lalu mengenakan cocktail dress yang dihiasi dengan blue foral membuatnya tampak begitu elegan dan anggun malam ini.

Beberapa jam lalu setelah ia sampai di Seth Hatoe, London, ayahnya langsung menyuruh Kyandra agar bersiap-siap mendandani dirinya dan segera pergi ke acara Companion-gathering yang diadakan oleh Enons-group tersebut.

Max Ramsley terlihat begitu antusias untuk menghadiri undangan pertemuan keluarga penting tersebut yang ia yakini dapat mempertinggikan nama keluarga Ramsley, lewat anaknya, Ky.

"Maaf, aku telat," kata Ky yang sudah menghadiri acara di hotel bintang 5 itu.

"Oh, anak papa terlihat begitu cantik malam ini. As always ya, Ky," ucap Max yang sudah berada di situ lebih awal lalu menciumi kening anaknya.

Orang-orang yang sudah lebih dulu datang ke acara tersebut langsung terpukau dengan kecantikan wanita tersebut. "Aku risih orang-orang terus melihatku seperti itu. Bisa aku segera pergi dari tempat ini?" kata Ky.

"Tenang, sayang. Sebentar lagi kita akan bertemu dengan rekan istimewa papa. Jangan lupa ya, Ky."

"Aku..Aku hanya merasa aku tidak bisa melakukannya."

"Tidak, tidak. Kau bisa, Ky. Ini demi mempertinggi nama keluarga kita." ucap Max. "Kamu tahu sendiri kan kalau kamu sudah tidak lagi bekerja di Dillons? Sudah tidak ada yang bisa kita lakukan. Dan ini cara satu-satunya karena kamu tidak mau membantu papa." bisik Max dengan pelan.

"Ya, aku tahu. Tapi dari awal, semua cara papa salah. Dan aku tidak pernah menyetujuinya."

"Ky, ini bukan saatnya kamu menentang papa. Lakukan saja apa yang papa katakan kemarin. Jangan merusak kepercayaan saya saat ini, Ky."

"Tapi.. Aku tidak menyukai skenario itu, Pa!" ucap Ky.

"Tepat sekali. Mereka sudah datang. Ingat, Ky, kamu harus tetap melalukan apa saja yang papa suruh kepadamu. Mau itu tidak kamu suka atau suka," tegas Max lalu segera merapikan jasnya.

"Selamat malam Tuan Ramsley. Anda sudah datang," ucap seorang pria berbadan tegap sambil menjabat tangan dengan ayahnya.

Ky yang sudah melihat orang-orang semakin ramai dalam acara ini, mencoba membuat rencana untuk segera kabur dari tempat ini.

"Pa, aku akan ke toilet sebentar. Aku mau mengganti, ehm, you know, ladies problem," bisik Ky kepada ayahnya.

"Baiklah. Jangan terlalu lama, Ky. Mereka akan menunggumu,"
balas Max pelan.

"I know. Aku pergi dulu," kata Ky cepat seraya ayahnya sedang berbincang-bincang dengan orang penting tersebut.

Ky lalu keluar dari ruangan acara tersebut dan berlari kecil menuju lobby hotel untuk dapat keluar dari tempat itu dan segera mencari taksi.

Tanpa sengaja badan Ky ditabrak oleh sesuatu yang keras dari belakang yang membuat dirinya hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya.
Tunggu, dia pernah merasakan ini sebelumnya.

Orang yang menabrak Ky sudah berjalan cepat mendahuluinya. Tapi, orang itu berhenti. Pria itu berhenti. Dan sesaat, pria itu menghadap ke arah Ky yang ada di belakangnya dan menatap wanita itu yang sudah hampir meneriaki dirinya itu.

Tegang. Itu yang dirasakan Ky saat ini. Badannya berubah menjadi begitu kaku dan tegang.

"Kyandra?" ucap pria itu.
Ky tidak percaya dia akan kembali bertemu dengan pria tersebut. Dirinya sudah terlihat seperti patung pancuran saat ini.

Rooted in MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang