"Hai manja... Bagaimana harimu? aku merindukanmu"
Ucap Reyner di sambungan teleponnya."Tentu saja aku baik! Saat libur kuliah nanti aku akan kembali ke Amerika dan bertemu denganmu! Just wait for me Reyn, i miss you too.."
Balas Dolcey di sambungan teleponnya.Dolcey sedang melanjutkan studinya dengan mengambil jurusan Tataboga di salah satu universitas terbaik dunia, Cordon Bleu University, Prancis.
Mereka memang sudah saling mengenal sejak lama pada saat berada di satu sekolahan ternama di Indonesia.
"Hahaha. Dari dulu kau memang tidak pernah berubah. Cara bicaramu selalu saja membuat perutku mual. Dasar mentel."
Ejek Reyn di sela-sela sambungan teleponnya."Tapi kau suka kan dengan wanita yang mentel ini?"
Balas Dolcey menggodanya.Hendrix yang dengan tergesa-gesa datang ke ruangan Reyn dan menunjukkan sedikit berkas-berkas yang dia tidak tau apa isinya, membuat Reyn menghelakan nafas hangatnya.
"Hm, Baiklah.. Aku akan menunggumu sebulan lagi. Jaga kesehatanmu Cey. Sampai jumpa."
Balas Reyn di ujung teleponnya dan langsung mematikan ponselnya tanpa mendengar balasan Dolcey."Kenapa, Hen?"
Tanya Reyner heran."Kau tahu? Ada sebuah perusahaan yang dengan berani menjiplak ide perusahaan ini lagi, Reyn! "
ucap sekretarisnya itu dengan geram."Kenapa bisa? Bukannya kita telah memprivasikan hasil rapat kita dan locked seluruh ide karya kita?"
Tanya Reyn heran."Aku tidak tahu. Ini sudah terjadi berulang kali. Sepertinya ada pengkhianat dalam perusahaan kita dan dia yang membocorkan seluruh ide kita."
Jawab Hendrix dengan percaya."Tapi siapa dia? Kita telah menaruh seluruh alat pelacak jaringan pada mereka sehingga kita tau apa yang mereka lakukan dan bicarakan. Bagaimana bisa salah satu dari mereka yang membocorkan ini?"
tanya Reyner dengan heran."Mungkin saja ada yang menipu kita dengan memberikan sinyal palsu. Itu bisa saja terjadi Reyn. Dan kalau begini terus, beberapa perusahaan akan memutuskan kontrak kerjasama dengan kita karena dianggap tidak kreatif dan hasil design kita yang sudah terlalu biasa," jelasnya.
"Dan tidak lama lagi, kau tahu kan?Perusahaan ini tentu akan bangkrut," sambung Hendrix dengan raut wajah yang begitu serius.
"Sekarang kau suruh Palmer untuk segera memblokir seluruh website perusahaan kita. Dan memeriksa apakah ada yang memakai sinyal palsu disini."
Ucap Reyn dengan tegas."Oke," balasnya.
*****
Dering lagu yang berasal dari ponsel Ky terus bergetar di dalam clutchnya.
Ky melihat tulisan Private number tertera dalam panggilannya dan langsung mengangkatnya tanpa ragu.
"Halo, ini siapa?"
Ucap Ky pelan."Halo Ms.Lucianne. Saya Palmer, managermu."
Jawab Palmer."Tuan Palmer? Untuk apa kau menghubungiku lagi, hm?"
Tanya Ky dengan lagak sinisnya."Maaf atas tindakan saya yang beberapa hari lalu memecat anda secara tidak hormat. Mr.Reyner memintamu untuk kembali ke Dillons company siang ini. Ada hal yang ingin dibicarakan denganmu, Lucianne."
Jelas Palmer."Hm, maaf saya tidak punya waktu atas hal tersebut. Saya sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi dengan perusahaan itu dan jangan meneleponku lagi. Anda telah mengganggu acara kencan buta saya."
Jawab Ky ketus."Maaf Lucianne. Tapi Pak Reyner yang memintaku untuk menyuruhmu kembali ke Dillons company. Ini sangat penting bagi perusahaan kita."
Ucap Palmer dengan nada yang sedikit memohon."Penting apanya, tuan Palmer? Emang kenapa kalau dia pemilik perusahaan itu? Aku harus menuruti semua perintahnya ketika aku tidak bekerja lagi disana? Aku bukanlah robot perusahaan kalian! Dasar monster tukang ngatur!"
Jawab Ky cepat dan langsung mematikan ponselnya.Ky yang sedang berada di toilet cafe langsung beranjak pergi dan kembali ke mejanya tanpa menghiraukan apa yang diminta Palmer tadi.
"Ada apa, baby?"
Tanya Oswald, teman kencannya."Maaf Oswald, baru saja ada orang gila yang meneleponku. Sepertinya dia salah sambung."
Balas Ky enteng."You see? Orang gila saja bisa sampai mengejarmu lewat telepon. Aku rasa dia juga jatuh cinta padamu"
Ucap Oswald dengan gombal recehannya.Ya, kecantikan Ky memang selalu memikat hati pria manapun. Tubuh seksi dan wajahnya yang bak model membuat seluruh pria akan berjuang untuk mendapatkan dirinya dengan cara segila apapun.
"Ah kau bisa saja, hahaha."
Balas Ky malu.Ky tetap melanjutkan acara kencan butanya dan menyantap hidangan dari cafe tersebut dengan melontarkan berbagai lelucon yang sebenarnya sama sekali tidak lucu.
Tak lepas dari itu, Ky memang selalu menerima orang-orang yang tak ia kenali untuk mengajaknya berkencan seraya mengisi waktu luang di hari-hari kosongnya.
Apalagi sekarang Ky sudah tidak lagi bekerja.
Jadi Ky bebas melakukan apapun yang dia mau dan uangnya tidak pernah keluar sepersen pun karena pasangan kencannya yang selalu membayar semua biaya yang dipakai oleh Ky.
Hidupnya memanglah unik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooted in Me
RomanceLight is easy to love, baby. Show me your darkness. · · · · Novel berbahasa Indonesia · Protected under the copyright laws- (Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia no.19 tahun 2002) RADIX, ©copy right 2017 by felicane