11. SEBELAS

236 54 48
                                    

Thankyou for 1K 🎉😁
Liebe dich 💘 - - -
Italic = Flashback
Happy reading~

*****

"Aku sudah melamar kerja di tempat lain. Jika aku diterima dan gajiku cukup, aku akan mengirimkan sejumlah uang untuk papa."
Ucap Ky.

"Apa kau yakin tidak ingin membantu perusahaan papa lagi?"
Tanya Max sekali lagi.

"Papa bisa mencari pekerjaan lain kan selain itu? Jangan terlalu memaksa untuk mengelola Maxton Company kalau itu bukan bidangnya papa."

"Aku tidak yakin akan mendapat pekerjaan lagi, Ky. Kamu tau ayahmu ini sudah cukup tua untuk mencari pekerjaan lain. Kalau papa tidak terus melanjutkan Maxton Company, kita tidak akan memiliki uang lagi, Ky."

"Tapi aku tetap tidak akan membantu papa dengan cara seperti itu. Jika kita ketahuan berbuat curang kepada sebuah perusahaan besar, kita bisa mati. Percayalah padaku."
Jawab Ky berusaha menjelaskan kepada ayahnya itu.

"Maka itu papa sudah memberikanmu sinyal palsu yang tidak akan bisa dilacak oleh siapapun.Tolong jangan meragukan hal itu, Ky."

"Maaf, pa. Aku tetap tidak bisa melakukan ini. Aku akan tetap bekerja di tempat lain yang lebih baik untuk membantu papa."
Balas Ky yang berbohong kepada ayahnya bahwa dia telah melamar kerja di tempat lain.

"Kalau begitu maumu, papa tidak bisa memaksamu lagi, Ky. Ingatlah suatu hari nanti kau akan merasakan sulitnya mencari uang."
Ucap Max sedikit kecewa dengan jawaban anaknya tersebut.

"Aku akan menjaga diriku dengan baik. Sampai bertemu lagi."
Ucap Ky langsung mematikan sambungan teleponnya tersebut.

Ky merasa dirinya benar-benar kacau mengingat ayahnya yang seorang diri membanting tulang demi mencari uang untuk menafkahi keluarga kecilnya tersebut.

Dia begitu membenci ibunya yang pergi meninggalkan mereka demi menikahi pria lain yang memiliki perusahaan lebih besar dan sukses dibanding ayahnya.

"Ini semua gara-gara mama. Dia yang membuat papa menjadi seperti ini. Kalau saja dia tidak menikahi pria lain yang lebih kaya, papa tidak akan berniat jahat seperti ini demi menjatuhkan perusahaan suami mama sekarang. Benar-benar wanita jalang!"
Ucap Ky dengan wajah yang begitu marah terhadap perbuatan mamanya tersebut.

"Ms.Lucianne?"

Ky yang mendengar namanya disebut langsung menoleh ke arah pria yang memanggilnya barusan.

"Aku Hendrix, sekretarisnya Reyner."

"Sekretaris Reyner?"
Tanya Ky mengulang.

"Maaf sebelumnya karena mengganggu kegiatan marah-marahmu. Saya diperintahkan Tuan Reyner untuk memanggil seseorang yang bernama Lucianne untuk segera ke ruangannya."
Ucap Hendrix dengan suara khasnya yang begitu tenang.

"Oh jadi kau sekretarisnya? Tapi aku tidak mengenalmu, bagaimana bisa kau mengetahui namaku? Kau orang baru."
Jawab Ky yang masih duduk di anak tangga dan kembali menolehkan kepalanya membelakangi Hendrix.

"Tentu saja aku tau namamu Lucianne saat kau diangkat menjadi asisten barunya Palmer. Aku yang menggantikan Reyner untuk merekap laporanmu saat beliau ada halangan kemarin."
Jawab Hendrix sambil berjalan mensejajarkan posisinya dengan Ky yang duduk di anak tangga.

"Tapi sepertinya aku pernah melihatmu.."
Ucap Ky sambil mengingat-ingat dimanakah ia pernah bertemu pria ini.

"Ya, kita memang pernah bertemu, nona. Apakah kau perempuan yang bernama Kyandra itu?"
Tanya Hendrix meyakinkan.

Rooted in MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang