Holla!
Santōṣada ōduvike~ ^^
·
·
·
·
·"Tidak ada sinyal palsu apapun. Saya sudah memeriksanya dengan terperinci."
"Kalau begitu atur pengamanan lebih ketat di seluruh websites dan semua private data."
"Baik, Pak."
"Palmer, tolong juga beritahukan kepada seluruh staf kalau akan diadakan rapat M-two jam 6 sore. Suruh rekap semua laporan sesuai pembahasan hari ini. Akan disunting ulang."
Perintah Reyner."Ok, Pak. Akan saya beritahukan."
"Udah kan, Rey? Aku lapar..."
"Bersabarlah sedikit Dolcey. Kau bisa turun duluan. Aku akan menemuimu di lantai bawah 10 menit lagi."
Jawab Reyner yang tengah sibuk membaca kertas yang menumpuk di meja kerja besarnya."Okay, Honey!"
Dolcey yang sudah sangat lapar karena telah menunggu Reyner sejak tadi pagi, langsung segera keluar menuju lift ke lantai bawah. Sambil menunggu suara denting dari lift tersebut, Dolcey mengambil ponsel miliknya dan mengirimkan pesan kepada Reyner.
"Cepetan ya! Jangan sampai membuatku mati kelaparan di perusahaanmu ini."
Setelah pesannya terkirim kepada Reyner, Dolcey menaruh kembali ponsel miliknya ke dalam sling bag hitamnya. Suara dentingan lift akhirnya berbunyi dan Dolcey bersiap untuk masuk kedalam lift tersebut.
Langkahnya terhenti ketika melihat seseorang yang tidak ingin ia temui saat ini berada tepat di depannya.
"Berapa lama lagi kau akan berdiri disitu? Tidak mau masuk?"
Ucap Ky dengan tatapan dinginnya.Tanpa mengulur waktu, Dolcey langsung masuk ke dalam lift tersebut tanpa menghiraukan ucapan Ky kepadanya barusan.
"Ada apa kau kesini?"
Tanya Ky memecahkan keheningan diantara mereka."Apa perusahaan ini juga milikmu sehingga aku dilarang untuk kesini?"
Balas Cey sinis."Aku hanya bertanya."
"Itu bukan urusanmu."
"Aku tidak menjadikannya urusan, Dolcey. Itu sangat tidak penting. Aku hanya bertanya kepadamu. Hak mu jika mau menjawab atau tidak."
Ucap Ky tak kalah sinisnya."Bisa kau diam? Aku sedang tidak ingin bicara denganmu."
"Aku tidak tau apakah kau menciptakan sebuah pemeran antagonis dan protagonis dalam situasi ini. Pemeran seperti apa aku?"
Pintu lift terbuka dan Dolcey segera keluar tanpa menghiraukan kata-kata Ky tadi dan segera mengeluarkan ponselnya.
"Ah sudahlah, tidak ada gunanya berbicara dengan wanita bodoh itu."
Gerutu Ky dan langsung menekan tombol lift menuju basement."Sayang, aku sudah sampai di lantai 1.Kesinilah cepat. Aku menunggumu."
Ucap Dolcey di teleponnya.Setelah beberapa menit menunggunya, Reyner tiba dengan sebuah kotak bekal dan memberikannya kepada Dolcey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooted in Me
RomanceLight is easy to love, baby. Show me your darkness. · · · · Novel berbahasa Indonesia · Protected under the copyright laws- (Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia no.19 tahun 2002) RADIX, ©copy right 2017 by felicane