Satu

7.6K 656 303
                                    

Budayakan vote sebelum membaca. Hargai imajinasi Author,
Terimakasih.

"Buat kalian yang selalu stay nemenin Dinda disini, Dinda bakalan kasih dua lagu penutup sebelum Dinda pamit, stay terus disini ya Dinda pamit terimakasih."

Cuap-cuap penyiar radio ternama terdengar begitu lantang mengalahkan derasnya hujan yang belum juga reda sejak sore tadi.

Entah sudah berapa lama Kay berdiri menunggu bus umum yang biasa melintas di halte sekolah sambil sesekali menggosok-gosokan lengannya yang mulai kedinginan.

Satpam dan petugas kebersihan terlihat santai dengan kopi hangat dan radio listriknya tanpa menghiraukan Kayla yang belum juga beranjak sejak satu jam terakhir.

Dari kejauhan tidak nampak satupun bus umum yang biasa Kay tumpangi, hanya beberapa kendaraan milik pegawai yang seringkali melintas dengan kecepatan penuh menyisakan suara bising yang membuat Kay menutup telinga.

Satu-satunya harapan Kay adalah Haidar, karena biasanya Haidar masih membereskan ruang olahraga bersama Nata dan Dika.

Haidar adalah sepupu Kay dari keluarga Papa, Haidar memang sudah biasa pulang larut malam, ia diberi tanggung jawab untuk menjaga ruang olahraga sejak kelas 11.

Udah balik Dar? Send Haidar

Tak lama Haidar membalas pesan Kay

Belum, masih tiga puluh menitan lagi. Kenapa?

Gue di halte. Send Haidar

Mau ngerepotin lagi? balas Haidar.

"Haidar apaan sih, gue kan cuma minta dianter pulang, ya meskipun rumah kita gak searah tapi biasanya kalo ada apa-apa kan gue minta tolongnya sama dia." Rutuk Kay dalam hati

Lo jangan marah-marah, mau anterin enggak? kalo engga yaudah gak maksa. Send Haidar.

Yaudah bentar gue pamitan dulu.

Kayla berdecih menanggapi Haidar yang selalu saja sok jual mahal terhadapnya, padahal Endingnya Haidar selalu nurut-nurut aja direpotin Kay.

***

"Lo kebiasaan nyusahin gue terus!!"

Haidar terus saja berceloteh saat mengantar Kay pulang. Bukannya mendengarkan, Kay malah sibuk sendiri dengan rambutnya yang berantakan.

"Namanya juga sodaraan." Jawab Kay asal.

"Anak-anak seangkatan lo udah pada balik dari tadi siang, kalo aja lo enggak keluyuran pasti gak bakal kejebak hujan kayak gini." Dumel Haidar.

"Ga ada pemberitahuan hari ini bakalan hujan kan? jadi jangan salahin gue lah, salahin aja ramalan cuacanya." Kay terus saja melakukan pembelaan padahal kenyataannya memang Kay yang salah.

"Bawa payung gak sampe sekilo kan beratnya? lagian ngapain bawa tas minim banget gitu?" Kayla selalu saja sukses membuat Haidar bete dalam hitungan detik.

"Loh kok nyalahin tas gue, mana ada tas hidup dan berbuat dosa!" Bantah Kayla.

Haidar kadang emang suka gila, masa nyuruh gue bawa payung padahal langit tadi pagi cerah-cerah aja, gak ada satupun pertanda kalo sore ini bakalan hujan.

" Lo dari mana aja jam segini baru balik? Jangan bilang kalo lo abis dugem-dugem gak jelas!! " Tanya Haidar menyelidik.

"Yee enak aja, gue abis ngikutin orang."

"Buat apaan? Lo jangan aneh-aneh deh." Haidar melirik sekilas melalui spion.

Dari tadi juga yang aneh kan dia bukannya gue, kayaknya mulai besok gue harus nabung mati-matian buat biaya konsultasi penyakit Haidar ke psikiater sebelum gangguan saraf di otaknya makin kronis.

"Ini urusan cewek, lo gak bakal paham." Jawab Kay asal.

"Ya gue paham lah, orang gue punya cewek."

"Dasar pamer mulu." Jawab Kay kesal.

"Eh bentar-bentar, cewek lo masih yang dulu kan? "

" Iya Nadin. " Jawab Haidar.

" XII-Mipa 4 ? "

"Iya, kenapa ?"

"Akhirnya Tuhan ngasih gue jalan."

"Hah maksudnya ?"

"Nanti juga lo tau."

"Heh lo kenapa?"

"Gue baik-baik aja gausah khawatir. Makasih tebengannya.."

"Wooy Helm gue itu.."

"Gue pinjem, besok pagi lo ambil aja sekalian jemput gue, hati-hati di jalan jangan nerobos lampu merah soalnya lo gak akan mampu bayar kalo kena tilang wkwk..."

Ejek Kayla sambil berlarian, Haidar hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan konyol sepupunya itu.

Haii..
cerita pertamaku di wattpad, enjoy ya semoga kalian suka
Tinggalkan vote dan comment buat perbaikin ceritanya
terimakasih..

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang