Budayakan vote sebelum membaca, hargai imajinasi Author
Terimakasih😘
______________________________________"Sini biar gue yang belanja, lo mending balik daripada sekarat di Supermarket kan gue juga yang repot." Ucap Satria sambil merebut list belanjaan milik Kay dari tangannya.
"Lagian lo lagi sakit bukannya konsultasi ke Dokter malah mikirin belanjaan." Gerland menimpali dari arah belakang.
"Kalo belanjanya besok hari ini gue mandi pake apaan? Lo semua enak bisa nyuruh pembantu, lah gue? " Ucap Kay berusaha membela diri.
"Lo marah-marah mulu perasaan."
"Bodo amat, serah lo aja!" Kay meraih ranselnya lalu pergi.
"Hati-hati Kay nyebrangnya liat kiri-kanan, awas mati." Ucap Oscar setengah berteriak.
Kay tak menghiraukan ucapan Oscar, ia hanya melambai sebentar sebelum akhirnya menghilang dari pandangan.
***
Sekitar tiga puluh menit menembus macetnya kota jakarta, akhirnya kendaraan Satria terparkir sempurna di sebuah pusat perbelanjaan terdekat di pusat kota.
"Nih lo pegang." Satria menyerahkan list belanjaan di tangannya pada Oscar.
Di sebelahnya, nampak Rio dan Gerland yang tengah mendorong masing-masing satu troli yang masih kosong.
"List pertama?" Tanya Satria.
"Detergen." Jawab Oscar memberi instruksi.
Mendengar hal itu, keempatnya berjalan beringingan menuju bagian kelontong yang letaknya terpencil di pojok sebelah barat.
"Pilih yang Merk apaan Sat? Ini ada 6 macem." Tanya Gerland dengan beberapa produk detergen di tangannya.
"Mana gue tau, tanya si Oscar lah orang listnya di dia." Jawab Satria acuh tak acuh.
Gerland mengalihkan pandangannya menuju Oscar yang juga terlihat bingung, Kay tidak mencantumkan Merk atau ukuran untuk detergen di dalam listnya.
"Beli semua ajalah, gue gak tau mana yang biasa dipake si Kay." Jawab Oscar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Jadi enam-enamnya di masukin troli?" Gerland bertanya lagi untuk sekedar memastikan.
Oscar mengangguk.
1. Detergen ✔
2. Parfum ✔
3. Mie instan ✔
4. Susu kotak ✔
5. Roti isi ✔Satu demi satu list di tangan Oscar mulai penuh dengan coretan. Entah sudah berapa kali troli yang mereka dorong menimbulkan keributan-keributan kecil di sepanjang jajaran, mulai dari menyenggol pengunjung lain hingga membuat susunan bahan makanan dalam rak berantakan.
Beberapa pelayan pria terlihat geli sendiri menyaksikan kaum sesamanya membeli kometik wanita hingga setengah troli dan para penjaga kasir wanita sibuk melayani sambil sesekali melirik Satria yang berjalan santai padahal Oscar, Rio juga Gerland terlihat kewalahan dengan barang bawaannya masing-masing.
"Ini masih list ke 14 dan troli kita udah hampir penuh, Wah si Kay ternyata banyak juga belanjanya." Ucap Oscar sambil terus menandai List yang sudah masuk dalam troli.
Jelas saja troli yang mereka dorong cepat terisi lantaran Oscar selalu saja memberi perintah pada Gerland dan Rio untuk membeli semua merk di tiap list dengan banyak rasa.
Mulai dari Merk mie instan A-Z, rasa dan ukuran susu kotak, sampe jenis pengharum ruangan pun diborong habis ke dalam troli.
'Daripada salah beli, mending dibeli semua' Selalu itu yang Oscar ucapkkan setiap kali Rio atau Gerland menanyakan soal merk atau rasa mana yang harus dipilih.
Entah berapa budget yang harus dikeluarkan Satria untuk membayar empat troli besar yang tengah berjejer rapi didekat kasir.
"Masih banyak Os?" Tanya Rio yang terlihat mulai lelah dengan acara belanja hari ini.
"Tinggal satu lagi." Jawab Oscar dengan napas tersengal.
Langkahnya terhenti begitu membaca list belanjaan terakhir, Oscar Berbalik menghadap ketiga temannya di belakang.
"Charm apaan?" Tanya Oscar sedikit bingung.
"Mana gue tau, Minyak wangi kali." Jawab Gerland asal.
"Gak ada parfum merek Charm bego." Bentak Oscar sedikit kesal.
"Maybe Snack." Jawab Satria.
Oscar menggeleng
"Kalo bukan Parfum bukan Snack terus apaan?" Tanya Gerland.
"Tanya ke pelayannya aja sono, buruan gue udah pegel." Rio memberi usul.
Akhirnya Oscar memutuskan untuk bertanya pada seorang pelayan lalu kembali dengan wajah bingung.
"Cantik-cantik Stress."
"Emang ngapa?"
"Gue nanya, Mba Charm apaan? Lah dia malah senyum malu-malu, dikira gue lagi gombal apa! " Jawabnya sinis.
"Udahlah balik aja Sat, cacing di perut gue udah pada galak ini." Rengek Oscar
Satria hanya diam saja pertanda dirinya sependapat dengan Oscar.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dengan membawa 24 list belanjaan dan melupakan 1 list di urutan paling akhir.
24. Minyak goreng ✔
25. Charm ✘***
"Enam juta delapan ratus tiga puluh ribu? Lo semua beli apaan sampe biayanya sebanyak ini."
Kay segera berlari menghampiri mobil Satria lalu membuka bagasinya dengan cepat.
Pucet..
Keringetan.."Gue nyuruh lo beli minyak goreng seliter doang dan lo malah beli 8 liter di tambah dua jeligen gede, lo semua mau berenang di kolam minyak atau berniat gue goreng idup-idup!!"
Kay sungguh kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan isi dari bagasi mobil yang di kendarai empat manusia super dungu di hadapannya.
"Lah dia malah marah-marah, tawarin kita minum dulu ngapa Kay, seret ini." Oscar bersuara pelan yang langsung di setujui Rio dengan anggukan.
Kay melupakan plastik pertama dan membuka plastik kedua dengan harapan isinya bisa sedikit lebih normal.
But..
Isinya lebih parah.
Sekitar sepuluh sabun batangan di tambah delapan kemasan sabun cair memenuhi ruang dalam kantong plastik kedua.
Kay memijat kepalanya yang mendadak pusing
Di sampingnya, Oscar hanya tersenyum konyol seakan semua wajar bagi dirinya.
"Gue kan cowok, mana ngerti belanja ginian." Ucapnya membela diri.
Kay mengelus dadanya yang terasa sesak.
"Gak bisa apa gue lebih sial dari ini!!" Teriak Kay dalam hati.
Yeay part 24 selesai.
Berhubung mau idul fitri Author mau ngucapin Minnal'aidzin walfaidzin (maaf kalo salah nulis wkwk) mohon maaf lahir dan batin yaa.
Maafkan kalo ada komentar yang gak enak di denger atau typo yang berserakan 😁.Happy reading and happy weekend😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla
Teen FictionDia bukan Avatar, tapi dia mampu mengendalikan Air, tanah, api , dan udara. Dia bisa menjelma menjadi apapun yang kamu butuhkan meskipun kehadirannya tidak memenuhi semua hal yang kamu inginkan. Karena ini tentang yang paling dekat dan mengerti. Wal...