Dua puluh satu

1.7K 146 8
                                    

Budayakan vote sebelum mebaca, hargai imajinasi Author.
Terimakasih.
_____________________________________
Kalo dia ketiduran pas kalian masih chat tandanya lo ngeBetein.
-Kayla-

"Kay mending lo jujur sama gue." Elma bersuara begitu jam pelajaran berakhir, mereka berniat menghabiskan waktu istirahat di dalam kelas untuk menghindari psycopath gila yang Kayla tendang tadi pagi .

"Jujur apanya? Gue kan jujur terus sama lo Ma? Jawab Kay cepat.

"Lo pake guna-guna ya?" Selidik Elma

"Hah loh ko nanya gitu?"

"Gue heran aja, dulu Haidar sama Erik, sekarang si 'orang ganteng' sama senior tadi, jadi sebenernya jodoh lu yang mana ? "

"Jangan bawa-bawa dia lah Ma, badan gue bisa kurus kering nantinya."

"Kemakan omongan sendiri baru tau rasa lo." Ejek Elma

"Enggak bakalan, jodoh gue tuh .."

BRAAAKKK..!!

Belum sempat Kay melanjutkan kata-katanya, pintu kelas terbuka paksa, tak lama kemudian muncul sekitar lima atau enam orang dari balik pintu.

"Yang namanya Kayla tolong angkat tangan." Salah satu dari mereka bersuara.

Hening

"Burua atau gue tarik paksa kedepan!!"

Kelas mulai gaduh dan beberapa pasang mata mulai menatap was-was ke arah Kayla.

"Lo kenal mereka Kay?" Tanya Elma dengan suara yang di kecilkan.

"Mana gue tau, gue baru liat mereka hari ini. Apa mereka detektif yang mau nangkep gue ya Ma? "

"Ngawur, mana ada detektif urakan begitu."

"Lo semua Autis? Gue nanya berkali-kali wooy !!"

Kali ini pertanyaan itu sukses membuat Kayla berkeringat di kursinya.

"Lo semua bisa enggak sih gak usah teriak-teriak, ngapain nyari-nyari gue? Mau di tendang juga? antree ke belakang bukannya teriak-teriak."

Tiga dari mereka terlihat mundur dari barisannya.

"Gue enggak perduli pokoknya lo harus ikut gue atau enggak .."

"Atau enggak kenapa?" Jawab Kay cepat.

"Atau enggak gue bakal laporin lo ke pihak kampus soal kejadian tadi pagi, Perlu gue ingetin lagi? " suara itu berasal dari seseorang yang sangat ingin Kay hindari, entah sejak kapan dirinya sudah berada di belakang Kayla padahal Kayla yakin tak ada seorangpun yang masuk setelah ke enam gengster abal-abal di hadapannya.

"Mau lo apa sih? Gue bakalan penuhin semuanya asal lo lupain masalah ini."

"Lo nantangin gue?"

"Lo kenapa sih beranggapan jelek terus sama gue? perasaan gue gak pernah gangguin lo tapi kenapa lo selalu mempersulit gue kayak gini. "

"Gue mau lo jadi babu gue!" Katanya penuh penekanan.

"Hah? Maksud lo gue harus Jadi.."

"Iya jadi babu gue, gak mau? Gue sih tinggal nulis surat laporan doang kalo lo keberatan."

"Stop ngancem gue! Cuma sebulan, oke?" Tanya Kayla

"Ini orang bego atau gimana? niatnya gue mau jadiin dia pembokat selama seminggu doang dia malah nawarin diri sebulan." Katanya dalam hati.

"Oke sebulan."

"Jadi gue harus ngapain?" Tanya Kay lagi

"Kerjaan lo gak ribet-ribet banget, lo cuma harus buatin gue sarapan tiap pagi. Gue gak perduli lo ada kelas atau enggak pokoknya lo harus ke kampus seminggu enam hari."

"Terus?"

"Gue pengen lo selalu ikut tiap kali gue nongkrong sama anak-anak. Gue gak perduli itu hujan, longsor, bahkan tsunami sekalipun."

"Kalo lo keberatan, gue bisa nyuruh salah satu dari mereka buat jemput lo di rumah." Katanya sambil menunjuk gengster abal-abal yang sedari tadi mematung di tempatnya.

"Terus?"

"Terakhir, gue pengen lo tepat waktu!"

"Gue setuju asal lo menuhin tiga persyaratan dari gue."

"Sebut aja."

"Gue gak pengen ada kontak fisik sedikitpun. Gue juga pengen tongkrongan lo bebas rokok, dengan artian kalian semua gak ada yang ngerokok di depan gue, gak perduli itu rokok bakar atau elektrik. Dan terakhir, kalo gue lagi belajar lo gak bisa gangguin gue seenak jidat, gue ngertiin lo dan lo ngertiin gue, setuju?"

"Atur aja sesuka hati lo" Katanya santai.

"Nih lo pegang ini." Ia menyodorkan kartu kredit berwarna gold pada Kayla.

"Ini apaan?"

"VIP card dari bokap gue, isinya gak terbatas, lo bahkan bisa beli sepuluh mobil sekaligus kalo mau."

"Enggak ah, kalo ini di gue lo pake apaan ?"

"Mana ponsel lo?"

Kayla memberikan ponsel di tangannya.

Orang itu menulis sesuatu di ponsel miliknya dan Kayla.

"Gue tinggal nelpon lo kalo butuh sesuatu, buat apa gue punya babu kalo gak di gunain sebaik-baiknya" Katanya sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Lima detik lo gak angkat panggilan dari gue, ponsel lo bakal gue lempar dari atap gedung biar lo gak ada ponsel sekalian."

"Bawel ah, berasa di jajah Belanda gue." Ucap Kay pelan

"Gue ada di semua tempat, jadi kalo tiba-tiba lo kangen gue lo gak perlu susah payah nyari sana-sini oke?" Katanya sambil berlalu.

"Kangen pengen bakar lo idup-idup."

"Gue denger sumpah serapah lo!!" Teriaknya dari balik pintu.

Kayla berdecih lalu kembali duduk di samping Elma.

"Rasanya gue bakal dapet traktiran tiap hari nih hehe.."

"Sombong banget itu orang, seberapa banyak sih duitnya sampe bisa beli puluhan mobil sekaligus."

"Daripada lo penasaran mending lo buktiin sendiri, gampang kan?"

"Kalo ternyata dia boong gimana? nanti malah gue yang bangkrut."

"Ya lo coba yang murah-murah aja dulu, kalo dia nipu lo tendang lagi aja, beres kan?"

"Lo ngomong enak banget, dikira gue cewek apaan?" Dumel Kayla.

"Want to try? "

"Oke, sore ini lo ikut gue."

"Yes gue seneng kalo gratis-gratis gini."

"Terserah lo." Jawab Kay sambil menyimpan Cardnya di saku.



Dec part 21 selesai.
Hari ini Authornya lagi sweet seventeen jadi telat post. 🎊🎉
Happy reading yaaa
Thankss😘😘

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang