lima

2.1K 292 47
                                    

Pagi ini Kay bangun sekitar 10 menit lebih awal dari biasanya, Kay merasakan kepalanya pusing dan Kay terus saja bersin-bersin semalaman. Kay berjalan gontai untuk mandi dan bersiap pergi ke sekolah.

Sekitar 20 menit kemudian Kay selesai dan pamit pergi di antar abangnya.

"Bang lo pinter fisika enggak?" Kay mengeluarkan buku catatan miliknya.

"Gue bisa tapi enggak bisa-bisa amat, lagian ini materi buat kelas tiga lo ngapain minta diajarin ginian?" Tanya Bang Dhani heran.

"Gue nanya malah balik nanya, gak asik ah." Balas Kay sambil menutup catatannya.

"Yee.. ambekan, lo itu udah mau 17 taun masa masih gak berubah-berubah" ucap abangnya sambil mengacak rambut Kay.

***

Entah sudah berapa kali Kay menguap saat jam pelajaran, kalau saja Elma yang duduk disamping Kay tidak mengganggunya sudah pasti Kay akan tertidur pulas sedari tadi.

Untunglah jam istirahat cepat datang hingga Kay tak perlu susah payah menahan rasa kantuknya.

"Lo sakit Kay? Gak biasanya tidur jam segini." ucap Elma sambil membereskan mejanya.

Kay tak menjawab ucapan Elma, ia hanya mengangguk sambil menempelkan pipinya ke atas meja.

Elma meraih buku coklat yang sedari tadi dijadikan bantal tidur oleh Kayla.
"Ini buku apaan? Tumben banget sampulnya enggak pink." Tanya Elma keheranan.

"Itu catetan kisi-kisi ujian kelas tiga. Gue di kasih Nadin ceweknya Haidar, itupun susah payah gue dapet. Bayangin gue harus nemenin dia beli peralatan buat bikin lampion dulu keliling toko."

"Ini buat Kak Erik?" Tanya Elma.

"Ya iya lah buat Erik, masa iya buat gue. Kemarin gue udah ngitungin kemungkinan Kak Erik enggak sekolah adalah 4-5 hari kedepan, itu artinya dia bakal sekolah nanti senin, dan senin kelas 3 ujian sekolah. Gue tau Erik emang pinter, tapi sepinter apapun manusia kalo dia enggak belajar dan gapunya persiapan otaknya bakalan tumpul dan gue gak pengen Erik malu kalo peringkatnya turun." Ucap Kayla dengan ekspresi tidak terima.

"Udah berani manggil Erik tanpa Kak ya sekarang wkwk.." Goda Elma.

"Elmaa mah ahhh... " Rengek Kayla menenggelamkan wajahnya diatas meja.

"Kayy.."

"Hmm..."

"Gue ada kenalan kelas 3 namanya Kak Andra. Setau gue dia lumayan pinter. Kalo lo mau nanti gue ajakin lo ketemu dia. Gimana?

Kay mengintip sedikit dari sudut siku lengannya.

"Tapi sekarang lo makan dulu, lo pucet Kay. Ayo gue juga laper!!" Elma menarik lengan Kay hingga keduanya berjalan beriringan menuju kantin. Tempat paling dirindukan siswa setelah susah payah memperhatikan guru dikelas.

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang