Enam belas

1.6K 178 43
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.
Hargai imajinasi Author (:
Terimkasih.

Dia bukan avatar, tapi dia mampu mengendalikan air, api, tanah , dan udara. Dia bisa jadi apapun yang kamu butuhkan, meskipun dia tidak mampu memberikan semua hal yang kamu inginkan.
-kayla-

______________________________________

"Nih belalang lo."

Haidar memberikan plastik berisi lebih dari lima belalang hidup pada Kayla.

"Ini ko enggak ada yang lucu? Nanti gue gimana megangnya?"

"Belalang mana ada yang lucu, semua mukanya sama Kay." Elma menanggapi ocehan Kay yang terbilang aneh untuk usianya.

"Right, pantesan lo gak pernah masuk sepuluh besar, abisnya lo bego." sambung Haidar

"Itu celana lo kenapa basah basah begitu? " Elma menunjuk celana Haidar yang memang basah.

"Lo pipis di celana? Lo takut sama belalang sampe pipis di celana? " Kay menutup mulutnya sambil tertawa.

Refleks seisi kelas memandang Haidar dengan tatapan aneh.

Haidar terlihat gemas sendiri dengan pemikiran Kayla barusan, ia memutuskan untuk pergi sebelum Kayla membuat Hipotesa baru yang lebih parah dari hipotesa sebelumnya.

Haidar pov on

Kayla : Buruan waktu lo 2.34 menit dari sekarang.

Gue lari pontang-panting ke lapangan nyari belalang idup yang di minta Kayla. Ini anak emang ada-ada aja ulahnya, kenapa enggak bilang dari kemaren supaya gue enggak usah lari-larian mirip orang kesetanan kaya gini.

Sampe di lapangan gue liat rumput di sana masih basah sama sisa hujan tadi malem.

Karena udah janji juga, gue akhirnya nyopot sepatu dan becek-becekan nyari belelang.

Hap. Gue dapet satu

Sialnya gue Lupa minta plastik di kantin saking buru-burunya, alhasil gue bingung mesti masukin kemana ini belalang biar enggak loncat.

Terpaksa gue harus pergi ke kantin buat minta plastik dan balik ke lapangan buat nangkep belalangnya sebelum Bel pelajaran pertama.

Gue sampe jongkok-jongkok nangkep belalang yang lincah banget kaya sopir bajaj di jalanan.

Akhirnya gue dapet,

Gue itung ada sekitar 8 ekor belalang yang berhasil gue tangkep.

Gue cepet-cepet lari ke kelas Kay sebelum guru Biologi Kay yang super killer datang.

"Nih belalang lo." Gue kasih plastik belalang gue buat Kayla.

"Ini ko enggak ada yang lucu? Nanti gue gimana megangnya?"

"Belalang mana ada yang lucu, semua mukanya sama Kay." Elma menanggapi ocehan Kay yang konyol banget menurut gue.

"Right, pantesan lo gak pernah masuk sepuluh besar, abisnya lo bego." Jawab gue.

"Itu celana lo kenapa basah basah begitu? " Elma nunjuk celana gue yang basah gara-gara jongkok nyari belalang di lapangan.

"Lo pipis di celana? Lo takut sama belalang sampe pipis di celana? "

Right, itu suara Kayla.

Dia emang Jenius soal nyiptain masalah.

Sontak semua mata mandang ke arah gue.

Siapa yang enggak tengsin di pandangin junior seolah-olah lo ngompol di celana padahal enggak sama sekali.

ini semua gara-gara Kayla.

Mulai detik ini gue masukin Kayla sebagai pemenang dalam kategori pemberi cobaan terberat gue di sekolah -,-

Haidar pov end

***

kayla : Hari ini gue balik sore, mau makan dulu sama Erik. jangan lupa kasih makan ayam-ayam tercinta gue.

Haidar : Ya.

Hampir saja Haidar lupa memberi makan ayam-ayam Kayla yang tinggal di Halaman belakang rumahnya. Haidar memutuskan untuk membawa ayam-ayam kayla masuk karena di luar hujan cukup lebat..

Jam sudah menunjukan pukul 18.00 dan Kay belum juga pulang. Haidar khawatir terjadi sesuatu pada Kay karena biar bagaimanapun orangtua Kay sudah mempercayakan dirinya untuk menjaga Kayla selama mereka bertugas di luar kota.

Haidar : Kapan balik?

Kayla : Masih ujan, jangan bawel !!

Haidar : Jangan hujan-hujanan nanti lo sakit gue yang repot.

Kayla : Rumah sakit kan banyak, udah ah berisik.

Haidar menyimpan ponselnya.

Ia meraih sebuah Map berisikan artikel-artikel pendidikan dari papanya tempo hari.

Sambil nunggu Kay balik, Haidar mutusin buat baca Artikel seputar Universitas ternama di Indonesia.

Ini pertama kalinya dia nyari tahu soal tempat kuliah kaya gini.

Haidar ngasih tanda di beberapa Universitas yang menurutnya oke.

UGM

UI

ITB

UNPAD

Dia cuma ceklis-ceklis tanpa tau mau ngambil jurusan apa nantinya. Lagian udah sukur Haidar mau buka artikel beginian, biasanya juga ogah dan cuma geleng kepala tiap kali Papanya nanyain mau lanjut kuliah dimana atau mau nagmbil jurusan apa nantinya.

Sekitar 20 menit kemudian, sebuah mobil menepi di pekarangan rumahnya.

Haidar mengintip sebentar lewat jendela, terlihat Kay tengah berlarian menuju pintu. Sebelum Kay sampai di ruang utama, aliran listrik di sekitar mati dan Haidar yakin Kayla bakal teriak-teriak gak jelas di luar.

Akhirnya Haidar Mutusin buat nyamperin Kayla yang mukul-mukul pintu di depan sambil teriak.

Inget Ya guys Kayla mukul-mukuk pintu bukan ngetok pintu.

"Gausah teriak berisik!"

"Ya kan gue kaget, masa perumahan Elite mati lampu. Mending ge rumah gue!" Oceh kayla sambil masuk tanpa permisi.

"Baju lo basah jangan duduk di Sofa, nanti bau asem Kay." Haidar mengingatkan Kayla yang terus saja berjalan dengan penerangan dari ponselnya.

"Telat gue udah duduk." Jawab kayla.

"Gue males berantem, terserah lo aja" Kata Haidar sambil pergi menuju kamarnya.

"Lo ninggalin gue?"

"Kalo gue di gigit hantu gimana? "

Haidar tak menghiraukan Kayla dan terus saja berjalan.

Kali ini Haidar mutusin buat enggak lagi ngarepin Kayla, karena sampai kapan pun Kayla bakalan nganggep dia sepupu enggak lebih.

Yeay part 16 selesai
Seperti biasa, tinggalkan vote dan comment guys.
Thankyou😘

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang