Budayakan vote sebelum membaca.
______________________________________"Lo harusnya kasih dia penjelasan sebelum semuanya terlambat! " Ucap Kayla di sela tangisnya.
"Lo gak ada hak atas hidup gue Kay!" Balas Haidar cepat.
"Gue gini karna peduli sama lo !"
"Basi !!"
"Lo harusnya sadar!! sampe kapan pun kita gak mungkin jalanin hal yang lebih istimewa dari sekedar temen!"
"Terserah apa kata lo Kay, di mata gue lo cuma cewek manja yang gak pernah bisa lakuin semuanya tanpa bantuan orang lain, lo gak lebih baik dari sekedar anak kecil buat gue!!"
"Tega ya lo!"
"Baguslah akhirnya lo sadar, pergi dan jangan pernah muncul lagi di hadapan gue." Sekali lagi kata-kata itu terlontar dengan penuh penekanan.
Dan sejak saat itu semuanya berubah.
Tak ada lagi Kayla di setiap kebahagiaan maupun penderitaan Haidar.
Tak berlaku lagi pernyataan 'dimana Kayla kesulitan maka Haidarlah pahlawannya'.
Segalanya terkubur di antara kebencian.
Semua tentang Haidar dinamakan 'Kenangan pahit' oleh kayla.
Dan semua tentang Kayla akan selalu 'Indah' bagi Haidar.
Tahun-tahun berikutnya Kayla habiskan dengan tanpa Haidar di setiap detiknya, dia benar-benar menutup segala bentuk kemungkinan yang akan mempertemukan dirinya dengan Kayla.
Haidar benar-benar menghilang, itu kebenarannya.
Dan sekarang hanya tersisa Elma dan kehadiran Erik yang entah sejak kapan tidak lagi berharga, semua terasa kosong dan sulit di percaya.
Hacur.
Itulah Kayla.***
1 Tahun kemudian.
"Kay nametagnya." Elma memberikan kotak identitas milik Kayla saat mereka tiba di parkiran.
Ini adalah hari terakhir Kayla menjalankan Masa Omelan Senior di kampus barunya, Kayla memutuskan untuk mendaftarkan diri di universitas yang sama dengan Elma setelah sebelumnya ia di tolak oleh universitas impiannya di kota lain.
"Ribet pake ginian, gue jadi gak cute lagi." Sungut Kayla sambil meraih nametagnya dari Elma.
"Yeee daripadadi hukum jalan jongkok sampe lapangan kan gak lucu." Elma membantah perkataan sahabatnya sambil cekikian.
"Sekali-kali boleh kali Ma itung-itung olahraga, Kata Bang Dani kalo MOS ga kena hukuman artinya belom Sah."
"Iya emang Bang Dani ngomong gitu?"
"Iyalah, tadi pas gue sarapan juga di bahas lagi."
"Lo aja sana gue sih ogah. Udah ya gue duluan nanti ketemu di kantin aja pas makan siang oke?" Elma berjalan menjauhi Kayla.
"Siapp."
"Inget jangan nyolot sama senior, netral aja yooo.." Teriaknya lagi.
"Iya bawel ah." Balas Kayla tak kalah kencang.
"Fighting." Ucap Elma sebelum benar-benar meninggalkan Kayla yang terlihat mematung di tempatnya.
Setelah puas menatap punggung Elma dari kejauhan, Kayla segera berjalan menuju Aula tempat berkumpulnya seluruh mahasiswa yang akan menjalankan program pengenalan lingkungan baru di kampusnya.
"Heh cewek permen karet, pantat lo bisulan?"
Suara itu berasal dari ketua senat dengan microphone ditangannya, Kayla gak ngerti apa untungnya buat dia sampe gak pernah absen ngerjain Kayla tiap hari.
"Hah?"
"Ngapain masih berdiri? Oh jangan-jangan lo mau nyanyiin lagu dangdut buat kita semua?"
"Eh bukan gitu gue gak kebagian tempat jadi berdiri."
"Butuh kursi?" Tanyanya Lagi.
Kayla mengangguk pelan.
"Rey ajak cewek ini duduk di tenpat kita." Katanya sambil menunjuk kursi panitia.
"Loh kok?"
"Apalagi? Mau di sediain makanan juga?"
"Bukan Kak tapi kan.." Belum sempat Kay melanjutkan perkataannya cowok yang di panggil Ray tadi sudah menariknya untuk duduk di kursi yang di tunjuk oleh si brengsek tadi.
"Jangan pegang-pegang gue bisa sendiri!" Kata Kay ketus.
"Salah sendiri lo cari gara-gara sama dia, tadi siapa nama lo? Cewek permen karet?"
"Gue Kayla, gausah sok akrab gue jijik."
Ribut-ribut tadi jelas menyita perhatian seisi Aula termasuk para senior yang kini menatapnya seakan mereka bicara 'Rasain lo' pada Kayla dengan tatapan lapar.
Semua gara-gara psycopath gila yang selalu manggil Kayla dengan sebutan 'si cewek permen karet' sejak mereka pertama kali ketemu di pojokan.
Kayla inget banget dia cowok yang minta permen karet tempo hari di halte.
Walau hanya melihat sepintas namun Kay bisa memastikan bahwa ingatannya masih kuat dan dia tidak mungkin salah menebak seseorang.
Siapa namanya sama sekali tidak penting, dia cuma senior songong yang selalu narik Kayla masuk dalam list 'cewek bulyan senior' kayak sekarang.
Right, mana ada junior yang duduk di kursi panitia kayak yang Kay lakuin?
"Dasar gila, Mending tadi gue gak usah berangkat sekalian!" Kay ngedumel di kursinya.
"Gausah ngata-ngatain gue!"
Satu hal lagi yang Kay tahu tentangnya, dia bisa muncul secara tiba-tiba kapan pun sesuka hatinya
"Nih ya gue mau nanya, kenapa gue terus yang di kerjain? Gue salah apa coba?"
"Gak ada, gue pengen aja." katanya santai.
"Ah bisa gila gue gara-gara lo." Kata Kay sambil memijat kepalanya.
"Yang ada gue yang gila gara-gara lo."
"Hah maksudnya?"
"Banyak nanya, temenin gue makan atau bersihin WC?"
"Dua-duanya ogah!" Kay berdiri untuk pergi menuju tempat yang semestinya ia duduki.
Baru akan melangkah, matanya menangkap sosok yang selama ini Kay sembunyikan jauh-jauh dalam hatinya.
"Haidar.?" Katanya pelan.
Mulmed tokoh baru yaa.
Yeayyyy part 19 done
Masuk konflik baru, semoga suka.
Tinggalkan vote😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla
Teen FictionDia bukan Avatar, tapi dia mampu mengendalikan Air, tanah, api , dan udara. Dia bisa menjelma menjadi apapun yang kamu butuhkan meskipun kehadirannya tidak memenuhi semua hal yang kamu inginkan. Karena ini tentang yang paling dekat dan mengerti. Wal...