Dua puluh dua

1.6K 146 20
                                    

Budayakan vote sebelum membaca, hargai imajinasi Author.
Terimakasih.
______________________________________

Bawain gue soto ayam ke ruangan, buruan gue laper.

Bentaran gue baru selesai olahraga, belom ge ganti baju.
Send Satria

Gue maunya sekarang, ganti baju disini ajalah ribet amat.

"Dasar mesum." Kata itu terucap begitu saja setelah Kay membaca pesan terakhir di ponselnya.

Masih dengan pakaian olahraganya Kay segera beranjak menuju kantin, ia bahkan belum sempat meneguk barang segelas air pun karena Kay harus selalu ontime buat di suruh-suruh.

"Bu soto ayamnya 1 di bungkus ya."

"Di buat pedes neng?"

"Boleh bu, kalo bisa sekalian banyakin cabenya biar dia mencret sampe mampus. " Teriak Kay dalam hati.

"Enggak deh bu, di buat biasa aja." Hanya itu yang berhasil Kay ucapkan.

Sekitar lima menit Kay menunggu akhirnya pesanan Kay selesai. Kay segera pergi menuju ruang senat yang jaraknya tidak begitu jauh dari kantin.

"Padahal jaraknya cuma beberapa meter tapi masih aja nyuruh gue." Ocehnya dalam hati.

Tok tok tok.

Hening

Tidak ada tanda-tanda ada orang di dalam.

"Jangan-jangan dia cuma ngerjain gue." Ucapnya sambil mengeluarkan ponsel di saku celana.

Gue di luar, lo dimana?
Send Satria.

Masuk aja, gak gue kunci.

Tanpa berfikir panjang Kay langsung menarik knop pintu di depannya Hasilnya tidak ada seorangpun di dalam.

"Ahh dasar psycopath gila, seenaknya ngebego-begoin gue."

Ponselnya bergetar panjang, Kay langsung meraih ponselnya dan bersiap menyumpahi si brengsek gila ini.

"Haloo.. Gue belom sempet minum karna buru-buru beliin lo soto, sebenernya lo dimana? "

"Gausah teriak-teriak, lo dengerin omongan gue."

"Apalagi? Masih belom puas?" Tanya Kay kesal.

"Arah jam 3."

"Hah apaan?"

"Jalan ke arah jam 3." Ulangnya lagi.

Kay berjalan setengah ragu.

"Sekarang belok kanan,"

Sesuai Permintaannya, Kay memilih lorong kanan yang cukup sempit.

"Ini jalan buntu, mau lo apaan sih?"

"Apa yang lo liat?"

"Pintu." Jawab Kay malas

"Gue di dalem."

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang