Chapter 4

8.7K 513 17
                                    

Naruto disclaimer © Masashi K
Hurtin' SasuSaku FF disclaimer © Novita S

.
.
.
.

"Selamat datang Tuan Muda, Sasuke-sama."

"Hn."

Beberapa penjaga dengan pakaian hitam-hitam terlihat membungkukkan badan mereka ketika Sasuke akan melewati sebuah pintu besar yang megah. Dari kedua sisi pintu itu terdapat ukiran naga yang sangat indah. Disanalah para penjaga itu berdiri. Sekilas dibagian leher mereka dapat terlihat gambar tattoo terukir disana. Mungkin jika kita membuka seluruh pakaian mereka, maka kita bisa mendapati tatto itu memenuhi seluruh anggota badan kecuali pergelangan tangan dan kaki.

Sebuah rumah mewah dengan nuansa kuno. Terdapat ukiran naga disana dan disini. Warna merah maroon dan hitam mengkombinasi setiap sudut ruangan. Kesannya tempat ini terasa agak gelap dan sesak padahal ini adalah rumah yang besar. Bahkan nuansa didalam rumah ini agak mencekam atau malah mengerikan.

Benar saja ini adalah rumah dari seorang pemimpin klan diantara klan yang paling berbahaya dikalangan Yakuza. Klan itu bermarga Uchiha. Dan kebetulan ini juga rumah seorang Uchiha Sasuke.

Menarik kesimpulan yang ada berarti Sasuke adalah salah satu anggota klan, penghuni rumah ini. Atau lebih tepatnya anak dari sang pemimpin Klan Yakuza, Uchiha Fugaku.

"Oii Sasuke!"

Sasuke nampak berjalan lurus saja saat melewati ruang tamu. Disana sang ayah alias si bos Yakuza sedang duduk didampingi para pengawal dan seseorang.

"Heii. Apa kau tidak mau menghiraukan ayahmu ini?"

Sasuke membalik badan dengan malas. "Apa?"

"Kemarilah. Aku ingin mengenalkanmu pada seseorang."

Sekilas Sasuke milirik seorang wanita dewasa yang duduk disamping ayahnya. Wanita itu tampak tersenyum menggoda pada sang Uchiha muda.

"Perkenalkan dia calon ibu barumu."

Sang wanita mengulurkan tangan saat Sasuke berhenti melangkah tepat didepan meja yang menghalangi mereka.

"Kau pasti Sasuke. Perkenalkan aku Terumi Mei."

Alih-alih menjabat tangan itu Sasuke malah membalikkan badan dan mulai melangkah pergi. Sebelumnya ia melirik dan mendengus.

Merasa diabaikan Terumi malah merengut dan merasa malu.

Tepat saat langkah pertama Sasuke, sang ayah pun ikut berdiri dan mengekor dibelakangnya.

"Heii heii jangan cuek begitu." Fugaku berjalan disamping Sasuke dan merangkul bahunya.
"Soal dia calon ibumu.. aku bercanda."

Ucapan sang ayah hanya dibalas tatapan tajam oleh Sasuke sebelum ayahnya melanjutkan lagi.

"Kau terlihat diam (tidak membuat masalah) akhir-akhir ini Sasuke."

"....."

"Sudah ku bilangkan? Jangan cuek begitu."

Sasuke masih diam tak menjawab obrolan ayahnya. Mereka mulai berjalan melewati tangga besar yang megah. Sepertinya mengarah kekamar Sasuke.

"Kalau diingat sudah lama aku tidak bicara padamu." Sambung Fugaku.

"Sejak kapan kau peduli?"

Sekarang giliran Sasuke yang bertanya. Mereka berhenti melangkah. Ia menatap tajam Uchiha tua didepannya.

"Bagaimana pun juga aku tetap ayahmu, Sasuke. Tak ada aku, maka tak ada juga kau." Fugaku tersenyum sinis.

"Kau pikir aku peduli?" Baru saja Sasuke akan melangkah lagi sentuhan dipundak Sasuke menahannya.

HURTIN' | SASUSAKU FF✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang