Chapter 19 [Kiss Scene]

9.3K 399 68
                                    

Note :
#akan tamat dibeberapa chapter lagi 😊
#dan juga terima kasih banyak untuk semua yg sudah membaca hingga chapter2 akhir
#bnyak2 argatou dah pokoknya 😊
#happy reading~

.
.
.

Setelah dirasa mentalnya telah siap untuk kembali dalam hiruk pikuk kemeriahan pesta, Sakura pun segera berjalan keluar dari toilet wanita.

Baru selangkah dari pintu, Sakura tersentak akibat kehadiran seseorang yang bersender pada dinding diluar toilet.

Pria itu melipat tangan didepan dada. Keningnya berkerut sembari menutup mata. Jelas ia menahan sesuatu.

“Sasuke, kenapa kau disini?”

“Aku hanya merasa sangat marah, Sakura.”

Mengabaikan kebingungan pada Sakura, Sasuke lantas menarik lengan gadis itu secara paksa untuk mengikutinya. Sakura meronta sepanjang jalan mereka. Jika harus ada yang marah saat ini maka orang itu adalah Sakura, bukannya Sasuke. “Lepaskan aku!”

Pria itu bergeming dengan semua amarah yang menggunung didalam hatinya. Bagaimana tidak? Didepan matanya sendiri Sasuke harus melihat satu-satunya gadis yang dicintainya. Mencium bibir pria lain. Bahkan tidak pernah Sasuke lakukan. Itu ciuman pertama gadis itu, dan Naruto dengan lancang mencurinya dari Sakura. Oh hei! Bukankah Sakura sendiri yang bersedia untuk menerima ciuman itu? Tanpa paksaan ataupun hasrat seperti yang selama ini Sasuke miliki. Hanya saja, Uchiha bungsu itu merasa sangat sangat marah. Tanpa bisa mengintropeksi dirinya sendiri, Sasuke masih belum sadar kalau beginilah perasaan Sakura kala memergoki Sasuke yang selalu mengecup bibir para gadisnya. Hal itu tabu bagi Sasuke. Padahal beruntung Sasuke hanya melihatnya sekali. Lalu bagaimana dengan Sakura yang harus melihat adegan panas Sasuke berulang-ulang? Maka, hal itulah yang disebut karma.

“Masuk!”

Pria itu membentak seraya melempar kasar Sakura untuk masuk kedalam sebuah salah satu kamar hotel. Cahaya didalam ruangan itu agak remang mengingat hanya lampu tidur yang menyinari, tanpa cahaya lampu utama.

Perasaan Sakura campur aduk. Batinnya takut. Belum lagi sakit hati yang berubah menjadi sebuah emosi yang seolah menular pada Sasuke. “Apa maumu?”

“Mauku?” Sasuke berbalik menghadap Sakura setelah menutup pintu. Sasuke mulai berpikir apa yang harus ia katakan dihadapan Sakura sekarang. Dirinya bahkan bingung kenapa ia bisa jadi senekat ini. Sasuke tampak frustasi, mulai menjambak helai rambutnya sendiri. “Lihatlah! Kau bahkan terlihat sangat cantik malam ini.”

Sakura merasa dirinya dalam bahaya. Melihat Sasuke seperti kehilangan kontrol diri membuat langkahnya berangsur mundur hingga membentur sisi tempat tidur.

“Dan aku tidak bisa bersamamu.” Lanjut Sasuke.

“Kenapa?” Sakura membentak saat Sasuke mulai mendekat padanya. “Lalu kenapa kau segila itu? Aku bukan siapa-siapa bagimu. Kau milik Karin, ingat?”

Sasuke meraih kedua sisi lengan Sakura. Mencengkramnya erat. Dan memungkinkan untuk meninggalkan bekas merah disana. Sasuke tidak sadar itu menyakiti Sakura. Napas lelaki itu memburu dengan kilatan mata memancarkan kemarahan. Sakura tahu, sekarang dirinya dalam bahaya dan ia tidak mengerti kenapa lelaki itu benar-benar marah.

Sasuke bukanlah seseorang yang bisa dengan mudah mengungkapkan apa saja yang ada dalam hatinya. Sementara melakukannya dengan sebuah tindakan lebih mudah bagi Sasuke daripada mengatakannya.

Tanpa permisi bibir Sasuke sudah menempel pada bibir Sakura. Menciumnya, menuntut dan kasar. Hampir Sakura akan terhuyung kebelakang jika saja Sasuke tidak memeluk tubuhnya, erat. Sakura berusaha mati-matian untuk mendorong tubuh Sasuke namun naas. Dirinya terlalu lemah. Jelas Sasuke punya tiga kali lipatnya tenaga Sakura. Dalam hati gadis itu memburu seperti dunia akan berhenti  berputar malam ini juga, sementara Sasuke masih meminta lebih dan lebih dalam lagi. Meski tanpa Sasuke harus mengatakannya, Sakura tahu hal ini adalah perwujudan atas amarah Sasuke barusan.

HURTIN' | SASUSAKU FF✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang