Chapter 21 Bag.II [Puncak Klimaks]

9.7K 404 75
                                    

“Aku juga ... aku juga, sangat mencintai Sakura !!”

Naruto terhenyak disela rasa perih dipelipisnya. Apa aku tidak salah dengar? Sasuke bilang ia mencintai Sakura?  Dalam hati Naruto bertanya, meragukan.

“Kau pikir aku tidak menderita selama ini? Kau pikir aku tertawa puas telah melakukan semuanya? Sungguh, aku hanya ingin melindunginya !!” lanjut Sasuke.

“Kau bilang melindungi?” Keadaan berbalik. Naruto menghantam rahang kanan Sasuke. Pria itu tergeletak dilantai, Naruto untuk kedua kalinya menduduki Sasuke. Hingga pergerakannya terkunci. “Kau lihat betapa menderitanya dia akibat mencintaimu? Bahkan ayahnya pun juga—“

“Aku juga tidak tahu!! Aku tak pernah menyangka jika Uchiha berencana membunuh ayah Sakura. Ku akui aku brengsek, tapi aku tak mungkin melakukan hal itu. Cukup aku saja laki-laki yang menyakitinya. Jika ada yang harus mati, itu adalah aku.” Sergah Sasuke.

Meski terhenyak, Naruto masih tidak puas atas penjelasan Sasuke. Sekali lagi, lelaki anak bos yakuza itu tidak bisa dipercaya, menurut Naruto. “Lalu siapa yang melakukannya, Sasuke?”

“Asuma!! Asuma-sensei! Dia yang melakukannya.”

Naruto merasa bahwa itu adalah lelucon paling tidak berguna yang pernah ia dengar. Tidak mungkin, senseinya itu adalah seorang pembunuh. Dan lagi, apa hubungannya dia dengan Klan Uchiha? Semuanya begitu tidak masuk akal bagi Naruto. “Jangan bercanda ... “

“Asuma adalah orang kepercayaan Klan kami.” Sasuke berucap lirih. Separuh tenaganya telah habis terkuras. “Sebenarnya aku pun marah, tapi menjebloskannya kepenjara sama saja mencoreng nama baik Klan.”

“Dari dulu Uchiha dan Senju memang tak pernah punya nama baik, bodoh!”

BUAGH!!

Satu pukulan dari Naruto mendarat lagi diwajah babak belur Sasuke. Kali ini tidak main-main. Pukulan itu tiga kali lebih kuat dari yang sudah-sudah. Membuat Sasuke benar-benar kehilangan kekuatan. Baik birahi maupun rohani.

Sementara Naruto mulai merasa kepalanya berdenyut, menyakitkan. Mungkin akibat pukulan Sasuke dikepalanya. Hingga tubuhnya merosot, tepat disamping tubuh Sasuke.

Kini keduanya terbaring lemah dengan banyak luka dibeberapa bagian tubuh, dominan diwajah. Luka lebam dan darah yang mulai mengering, bersarang diwajah tampan Sasuke dan Naruto. Keduanya sudah lelah. Banyak tenaga sudah habis terpakai. Yang tersisa hanya hati dan pikiran yang saling terhubung. Dan lagi, bukankah Sasuke tadinya ingin mengungkap kebenaran?

“Sasuke !”

“Oi!”

Naruto mendengus lemah. Mencoba untuk menoleh kearah Sasuke, meski kepalanya terasa sangat sakit. “Aku iri padamu.”

Sasuke menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke menoleh. Kedua mata mereka bertemu. “Aku juga.”

Naruto terkekeh mendengar penuturan Sasuke. Bagi Sasuke, hal itu adalah yang pertama kali. Saat Sasuke membalas tawa renyah Naruto. Mereka—tertawa bersama.

HURTIN' | SASUSAKU FF✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang