Chapter 3

9.9K 604 51
                                    

.
.
.

Motor Ninja berwarna hitam kini sedang melaju kencang ditengah jalanan kota. Terlihat jika pria yang mengendarai motor itu adalah seorang pelajar karena pakaian seragam sekolahnya masih terpasang rapi ditubuh atletisnya.

Ia terus melaju dengan kecepatan tinggi dan menatap lurus kedepan. Perasaan pria itu kini sedang marah dan kesal, bahkan ia pun tak menyadari hal apa yang bisa membuatnya marah seperti ini.

Yang ia ingat hanyalah wajah ayu sang kekasih bersurai pink yang beberapa waktu lalu menatapnya dengan pandangan yang tidak mampu ia artikan.

Ia sangat benci ekspresi datar itu, pandangan kosong itu, serta senyum dingin itu. Ia tidak menyukainya. Yang ia suka adalah senyum memohon dari gadis itu, mata penuh harap dari gadis itu, dan mungkin sedikit air mata sebagai bukti cinta dari gadis itu. Tapi sialnya sekarang ia justru mendapat semua kebalikan dari hal itu.

"Apa Sakura sudah tidak mencintaiku?" batinnya.

Ya. Sasuke mulai cemas dengan hal konyol bernama 'cinta'. Seingatnya ia tidak pernah peduli dengan semua kisah percintaan bahkan dalam hidupnya sendiri ia membenci cinta dan hanya menikmati apa itu bercinta.

"Sial!!" umpatnya.

Dengan sedikit rasa bersalah akhirnya ia memutar balik motornya, dan melaju lebih cepat berniat untuk kembali ketempat dimana ia meninggalkan Sakura tadi. Sasuke sendiri hanya tidak mengerti kenapa ia melakukan semua ini.

Sejujurnya saja Sasuke sama sekali tidak punya alasan kenapa ia harus memutar balik arahnya hanya untuk menjemput Sakura atau sekedar mengetahui apakah Sakura masih baik-baik saja disana. Sebelum ia memutuskan alasannya yang paling tepat bahwa seorang Uchiha Sasuke tidak ingin dicap sebagai lelaki payah yang bisanya hanya meninggalkan seorang gadis ditengah jalan sepi berbahaya sendirian, tetapi lebih sebagai lelaki brengsek yang berkharisma dan meninggalkan wanitanya diatas ranjang atau mengemis cinta padanya.

Dan Sakura tidak begitu.

Padahal sosok Sakura hanyalah seorang gadis yang pemalu, lemah, dan cerewet. Tapi satu hal yang Sasuke tahu dari Sakura kalau dia bukanlah gadis murahan yang bersedia mengkangkangkan kaki dihadapannya. Sakura berbeda dari gadis lain yang pernah ia temui, dia akui Sakura cantik tapi dia tidak haus akan cumbuan. Dan pribadi Sakura yang seperti itu memberi kepuasan tersendiri bagi Sasuke sebagai seorang pria yang mampu menaklukan hati gadis tipe seperti itu.

Oleh sebab itu saat Sakura menyatakan cinta padanya delapan bulan lalu kira-kira tiga bulan setelah kepindahan Sasuke ke sekolah Konoha Gakuen, membuatnya tertarik dan menerima cinta Sakura. Sasuke memutuskan kalau ia dan Sakura akan berpacaran.

Tiga bulan pertama memang berjalan selayaknya hubungan sepasang kekasih, namun bagi Sakura ada yang aneh didalam hubungannya ini.

Sesering apapun mereka menghabiskan waktu bersama Sasuke sama sekali tidak ingin mencium Sakura. Berbanding terbalik ketika Sasuke mencumbui gadis-gadis populer disekolahnya, jika dengan Sakura ia sama sekali tak berniat menyentuhnya. Hal itulah yang membuat Sakura terpukul terlebih saat mengetahui sifat Sasuke yang suka berselingkuh.

Tapi karena cinta yang terlalu dalam yang dimiliki Sakura untuk Sasuke, ia tak akan pernah sanggup jika harus memutuskan hubungan ini. Baginya selama Sasuke masih mengganggap hubungan ini ada Sakura tidak keberatan jika harus melihat Sasuke mencumbui gadis lain. Ia akan terus memaafkan Sasuke dan menunggu sampai Sasuke sadar akan kesalahannya. Oh kau terlalu baik, Sakura.

Dan disinilah Sasuke berhenti ditempat terakhir kali ia meninggalkan Sakura.

"Cih dimana dia?" Sasuke sedikit frustasi karena tak mendapati kekasihnya disana.

HURTIN' | SASUSAKU FF✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang