Note: Baca chapter ini sambil disuguhin lagu "Unravel"-nya Tokyo Ghoul mantap banget gengs, karena lyricnya yang sadis dan nadanya yg keren. 'Uh'
Happy Reading..
Saat ini kantin sekolah sedang dipenuhi para siswa-siswi Konoha Gakuen. Tak terkecuali para sekumpulan pria keren seantero sekolah, anak-anak jenius jebolan kelas 3-A yang juga mengerubuni satu meja makan didekat dinding. Kebetulan disana juga ada Sasuke, yang notabanenya paling susah untuk diajak makan dikantin. Apalagi beberapa bulan terakhir, tampaknya lelaki kelahiran clan Uchiha itu lebih suka menyendiri.
"Yo Sasuke." Panggil Suigetsu seraya meneguk minuman kaleng, "Apa benar kau sudah tobat?"
Yang ditanya hanya melirik malas pada teman yang menurutnya paling banyak omong itu, "Hn, tobat? Lelucon macam apa itu?" tanyanya dengan nada dingin.
"Sai yang bilang."
Ucapan Suigetsu langung dibalas senyum saja oleh Sai. "Kupikir begitu. Mengingat kau tidak pernah terlihat main perempuan lagi."
"Lalu?" Sasuke justru bertanya dan melirik ke Sai yang semakin tersenyum.
"Apa karena Sakura?"
Deg!
Mata Sasuke sedikit terbuka. Berbanding terbalik dengan bibirnya yang tertutup rapat.
"Oh ternyata memang Sakura, ya?" Suigetsu tampak menyeringai.
"Hebat juga Sakura." Sekarang giliran Neji yang bicara. Meski ia masih meneguk kopi panasnya. "Dia bisa merubahmu sampai sebegini jadinya. Dia memang berbeda."
"Tidak juga." Sasuke berucap ringan sembari memegang dagu, "Sakura sama saja seperti-yang lain."
Mendengar perkataan Sasuke yang seenaknya itu, membuat Sai memicingkan mata padanya. Tersirat ketidaksukaan dimata Sai saat Sasuke mengatakan itu. "Kupikir-kau cukup dibuat frustasi olehnya juga kan, Sasuke?"
"Cih! Jangan bercanda." Sasuke tampak memegang dagunya lagi. Sai semakin memicingkan matanya. "Kau pikir aku sudah benar-benar tobat?" lanjut Sasuke.
"Oi!" Panggilan itu ditujukan Sasuke pada seorang gadis berambut coklat panjang yang duduk dimeja makan sebelahnya. Sontak gadis itu langsung menoleh cepat dan merona. Pasalnya ia seperti kepergok saat tidak henti-hentinya memandangi ketampanan sang Uchiha Sasuke.
"I-iya senpai."
Sasuke lantas memainkan jari telunjuknya. Mengangkat dan menurunkan berkali-kali. Pertanda sebagai perintah untuk gadis yang sepertinya adik kelas Sasuke itu agar segera mendekat padanya.
Langsung gadis itu berdiri dan mendekat pada Sasuke tanpa memedulikan tatapan seluruh penghuni kantin saat itu.
Sasuke hanya menatap dingin padanya, "Kau! Siapa namamu?" tanya Sasuke ketus.
"T-tamaki, Sasuke-senpai."
"Aku ingin menciummu."
"Eh?" Mendengar perkataan Sasuke yang nyeleneh membuat gadis itu merasa jantungnya seperti dipompa terlalu cepat. Napasnya tertahan dan keringat mulai membasahi keningnya.
Menunggu respon yang terlalu lama membuat Sasuke tidak sabar. Tanpa permisi ditariknya tangan kiri gadis itu untuk lebih mendekat padanya. Dan saat ia membungkuk, Sasuke dengan mudah menyentuh bibir itu dengan bibirnya sendiri. Hanya lima detik dan Sasuke sudah melepaskan kecupan itu. Semua orang disana membelalakan mata, menahan napas, dan kaget luar biasa. Lalu tidak diragukan lagi, wajah gadis bernama Tamaki itu sudah seutuhnya berubah warna menjadi merah. Bahkan diperutnya ia merasa ada ribuan kupu-kupu berterbangan hingga membuat kepala pusing dan berasa ingin-pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTIN' | SASUSAKU FF✔
FanficKARYA KEDUA; PENULISAN MASIH BERANTAKAN ! [ENDING PRIVATE 22-24] Hanya cerita seorang gadis baik hati yang selalu tersakiti. Namanya Sakura. Semua cinta yang ia beri adalah sebuah lambang ketulusan. Tapi, seseorang yang selalu ia beri cinta itu sela...