Chapter 17

7.7K 416 46
                                    

Note :
#Akan update setiap hari Kamis-
#mengingat fic Hurtin' akan tamat beberapa chapter lagi
#thanks buat readers yg sudah mau mampir untuk membaca ^^
#dan maaf atas cerita yg membosankan..
#and happy reading 😘
.
.
.

Masih bertempat dikediaman Uchiha. Sakura melangkah ringan menuju pintu keluar melirik sesaat pada Asuma yang tersenyum padanya. Senseinya itu memang menunggu Sakura dari tadi.

Namun langkah kecil Sakura sempat terhenti kala ponsel dibalik saku dressnya bergetar. Seseorang menelpon rupanya.

Asuma dengan sabar menunggu gadis tuan mudanya itu didekat pintu karena ia diperintahkan untuk mengantarkannya pulang. Saat Sakura sudah selesai dengan kegiatannya, Asuma lantas memberi senyum tipis dan hati-hati mengajak murid manisnya itu untuk menuju mobilnya.

Sakura sudah tahu bahwa Sasukelah yang menyuruh Asuma untuk mengantarnya pulang. Tetapi dengan sopan dan lembut Sakura menolak ajakan itu. Alasannya karena Sakura akan dijemput oleh seseorang. Melihat Sakura yang terlalu bersikeras, membuat Asuma luluh juga. Kemudian dirinya hanya bisa mengintip dari depan pintu pada Sakura yang sedang berhadapan dengan seseorang yang tak lepas tersenyum ramah pada gadis itu.

Asuma bergeming paham dan mulai meraih ponsel dari dalam saku kemejanya. Berniat mengirim sebuah pesan teks kepada sang tuan muda.

To Uchiha Sasuke

Haruno Sakura pulang bersama Naruto.

***

“Jadi… inikah kegiatanmu akhir-akhir ini, Sakura-chan? Menjenguk Sasuke hampir setiap hari?”

Naruto bertanya seakan dialah kekasih Sakura yang sebenarnya. Tersirat dalam setiap nada yang ia keluarkan, Naruto lebih terlihat menahan emosi terpendam dalam dirinya. Sementara yang ditanya hanya menunduk lemah semejak Naruto mengendarai motor scooternya.

“Sakura-chan..”

“Ah iya Naruto.” Jawab Sakura tersadar dari lamunannya.

“Aku bertanya. Kenapa kau diam saja dari tadi? Apa telah terjadi sesuatu?”

Sakura sempat meneguk air liurnya sekali saat mendengar Naruto bertanya dengan suara tegas seperti itu. Bahkan tanpa ‘dattebayo’ yang tandanya Naruto sedang berbicara serius dan Sakura harus mendengarkan. “Tidak ada yang terjadi, Naruto. Sungguh.”

“Jangan bohong. Aku khawatir padamu, Sakura-chan.”

Diam-diam dalam hati Sakura merasa bersalah karena selalu merepotkan Naruto. Lelaki ini baik, tak seperti Sasuke. Tapi entah kenapa Sakura tidak bisa menerima cinta yang telah diberikan Naruto padanya. Cinta yang benar-benar nyata. Tanpa ada rasa sakit disana. Berbanding terbalik dengan semua yang diberikan Sasuke. Yang ada hanyalah rasa sakit, dan pada akhirnya Sakura masih mencintai lelaki itu. Bodoh!

“Kenapa berhenti, Naruto?” Sakura bertanya dibalik punggung Naruto ketika motor berhenti disebuah perbukitan rindang, diujung kota Konoha. Pemandangannya cukup indah dengan semilir angin yang akan mengisi kekosongan hati siapapun yang berada disana. Terlebih kita juga bisa melihat hiruk pikuk padatnya kota Konoha dari atas bukit ini. Benar-benar tempat yang nyaman.

“Sakura-chan..” Terdengar suara berat Naruto sebelum ia mendengus sekali dan melanjutkan kalimatnya. “Kumohon jangan lagi datang kerumah Sasuke. Disana berbahaya.”

“Aku tahu, dan yang tadi mungkin terakhir kali.” Sakura menatap sorot kekhawatiran dari sepasang mata secerah langit sore kala itu. “Maaf.”

“Kenapa minta maaf, Sakura-chan?”

“Maaf membuatmu khawatir.”

Senyum lembut pun tak terlewatkan dari tatap mata Sakura. Hingga hatinya menghangat, namun berbeda rasa saat Sasuke yang melakukannya. Sementara Naruto, dalam hatinya bergejolak untuk menanyakan sesuatu. Yang meski dirinya sudah tahu jawabannya, dan Naruto berniat untuk memastikannya sekali lagi.

HURTIN' | SASUSAKU FF✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang